Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2019?

Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2019?

Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2019 Rp2.254.600 per bulan. Itu sama dengan Rp27.055.200 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2019 :

Job Desk

Wah, tahun 2019 ya? Udah lama juga. Memang agak susah ngasih job description Hakim Golongan III dengan masa kerja 5-6 tahun secara spesifik, karena detailnya bisa beda-beda tergantung pengadilan dan wilayahnya. Tapi, secara umum, gambarannya begini:

Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu biasanya udah ga lagi jadi hakim magang atau asisten. Mereka udah mulai menangani perkara sendiri, meskipun mungkin masih dibimbing oleh hakim senior. Biasanya, perkara yang ditangani masih seputar perkara-perkara yang sifatnya “sedang”, ga terlalu kompleks. Misalnya, perkara perdata civil yang nilai gugatannya ga terlalu besar, atau perkara pidana criminal yang ga melibatkan kejahatan berat.

Tugas utamanya, tentu saja, memutus perkara. Ini termasuk:

  • Menerima berkas perkara: Memeriksa kelengkapan berkas, menilai legal standing para pihak, dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan.
  • Melakukan persidangan: Memimpin sidang, memeriksa saksi dan bukti, mendengar argumentasi para pihak. Ini perlu kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan memahami substansi hukum dengan cepat.
  • Menulis putusan: Setelah persidangan selesai, hakim harus membuat putusan tertulis yang jelas, logis, dan berdasarkan hukum. Ini proses yang butuh ketelitian dan pemahaman hukum yang mendalam. Putusan ini harus well-grounded , artinya berdasar fakta dan hukum yang ada.
  • Melaksanakan tugas administrasi: Meskipun fokus utamanya memutus perkara, hakim juga punya tugas administrasi, seperti membuat laporan, mengelola berkas perkara, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
  • Mempelajari dan mengikuti perkembangan hukum: Dunia hukum itu terus berkembang. Hakim harus terus belajar dan memperbarui pengetahuan hukumnya agar putusannya sesuai dengan perkembangan terbaru.

Jadi, intinya, di tahun 2019, seorang Hakim Golongan III dengan masa kerja 5-6 tahun udah mulai mandiri dalam menangani perkara, tapi masih dalam pengawasan dan bimbingan hakim senior. Kalo kau mau lebih detail, kau perlu melihat peraturan perundang-undangan yang berlaku di tahun tersebut atau mungkin melihat job description spesifik dari pengadilan tempat hakim tersebut bertugas. Setiap pengadilan bisa punya sedikit perbedaan.

Skill yang Dibutuhkan

Jadi, kalo kita ngomongin skill hakim Golongan III tahun 2019 dengan masa kerja 5-6 tahun, ga cuma soal pengetahuan hukum aja, lho. Ini butuh kombinasi hard skills dan soft skills yang mumpuni. Bayangin aja, mereka udah ga lagi di bawah bimbingan intensif, jadi harus bisa mandiri dan bertanggung jawab.

Hard Skills (Keterampilan Keras):

  • Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini yang paling utama. Mereka harus paham betul substansi hukum acara dan materiil yang relevan, termasuk kodeks hukum pidana dan kodeks hukum perdata. Ga cukup cuma teori, harus bisa menerapkannya dalam praktek.
  • Kemampuan Menulis dan Berbicara yang Baik: Menulis putusan yang clear, logis, dan concise itu penting banget. Begitu juga kemampuan berbicara di depan umum, untuk memimpin sidang dan berkomunikasi dengan efektif dengan para pihak.
  • Kemampuan Analisis dan Pemecahan Masalah: Seorang hakim seringkali dihadapkan pada kasus yang kompleks dan memerlukan kemampuan analisis yang tajam untuk menemukan fakta dan menetapkan hukum yang tepat.
  • Penggunaan Teknologi Informasi: Di tahun 2019 pun, sistem informasi pengadilan udah mulai berkembang. Jadi, kemampuan menggunakan computer dan software yang relevan itu penting untuk mengelola berkas perkara dan mengakses informasi hukum.
  • Pengetahuan Administrasi Peradilan: Mereka harus paham prosedur dan tata cara administrasi peradilan, mulai dari penerimaan berkas sampai penetapan putusan.

Soft Skills (Keterampilan Lunak):

  • Integritas dan Etika: Ini mutlak. Hakim harus jujur, adil, dan bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Keputusan mereka mempengaruhi hidup banyak orang, jadi integritas ga bisa ditawar.
  • Kemampuan Mengambil Keputusan: Mereka harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab, bahkan di bawah tekanan.
  • Kemampuan Manajemen Waktu: Menangani banyak kasus membutuhkan kemampuan manajemen waktu yang baik untuk memastikan semua proses berjalan efisien.
  • Kemampuan Komunikasi dan Negotiation: Komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi dengan para pihak, saksi, dan pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam perkara. Kadang, mereka juga perlu melakukan negosiasi untuk mencari solusi terbaik.
  • Kemampuan Kerja Sama dalam Tim: Meskipun mereka menangani perkara sendiri, kerja sama dengan hakim lain dan petugas pengadilan lainnya itu penting untuk menjaga kelancaran proses peradilan.
  • Kemampuan Mengendalikan Emosi: Menangani kasus yang sensitif dan emosional membutuhkan kemampuan mengendalikan emosi dengan baik.

Intinya, jadi hakim ga cuma soal hafalan pasal. Butuh keseluruhan skill ini agar bisa menjalankan tugas dengan adil, efisien, dan profesional.

Cara Menjadi

Wah, pertanyaan menarik! Menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 5-6 tahun di tahun 2019 berarti kau harus melewati proses yang cukup panjang dan kompetitif. Ga ujug-ujug jadi hakim, ya. Ini seperti career path yang harus kau lalui dengan konsisten dan kerja keras.

Pertama, kau harus lulus pendidikan formal hukum, minimal Sarjana Hukum (S.H.). Setelah itu, kau harus mengikuti tes seleksi Calon Hakim (Pansel) yang diadakan oleh Mahkamah Agung. Proses seleksi ini biasanya sangat ketat dan meliputi beberapa tahapan:

  • Seleksi Administrasi: Memeriksa kelengkapan berkas lamaran, riwayat pendidikan, dan syarat-syarat administrasi lainnya. Kalo berkas kau ga lengkap, ya langsung gugur.
  • Tes Kompetensi Dasar (TKD): Tes ini mengukur kemampuan dasar, seperti kemampuan verbal, numerik, dan kemampuan logika. Tes ini juga untuk melihat kepribadian kau.
  • Tes Kompetensi Bidang (TKB): Tes ini lebih spesifik dan berfokus pada pengetahuan hukum. Soal-soalnya akan meliputi berbagai bidang hukum, tergantung kebutuhan pengadilan.
  • Tes Kesehatan: Tes ini penting untuk memastikan kau memiliki kesehatan yang baik, baik fisik maupun mental, untuk menjalankan tugas sebagai hakim.
  • Tes Psikologi: Tes psikologi bertujuan untuk mengevaluasi kepribadian, kemampuan beradaptasi, dan kestabilan emosi kau. Ini penting karena hakim harus bisa menjaga objektivitas dan netralitas dalam menjalankan tugasnya.
  • Wawancara: Tahap ini untuk melihat kemampuan komunikasi, kemampuan berpikir kritis, dan wawasan kau tentang dunia hukum dan peradilan.
  • Uji Kelayakan dan Kepatutan: Ini adalah tahap akhir, yang mempertimbangkan semua hasil seleksi sebelumnya. Komisi akan melihat apakah kau memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi hakim.

Kalo kau lulus semua tahapan itu, kau akan diangkat menjadi Hakim Assistant atau magang. Kau akan mendapat pelatihan dan bimbingan dari hakim senior sebelum akhirnya diangkat menjadi Hakim Golongan III. Proses ini bisa bertahun-tahun dan memerlukan ketekunan dan kesabaran. Masa kerja 5-6 tahun di tahun 2019 berarti kau sudah melewati proses ini sebelumnya.

Jadi, intinya ga mudah, ya. Butuh pendidikan, kerja keras, dedikasi, dan sedikit keberuntungan untuk mencapai posisi itu. Tapi kalo kau memiliki passion dan komitmen yang kuat, semua itu bisa kau capai.

#hidupdariKARYA

Gaji Rp 5 Juta? Coba sisihkan 10% aja—Rp 500.000—buat investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, memulai investasinya dengan modal kecil di usia muda!

Masa ga mau ikuti jejaknya?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka ga cuma dapat insight investasi berharga, tapi juga berkesempatan menghasilkan dari baca & share artikel ini. Lets grow your wealth!

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 17:21 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 17:22 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
2024. Tempo.Co. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 17:23 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 17:23 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 17:24 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 17:25 WIB hari Minggu, 13 April 2025.