Berapa Gaji Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018?

Berapa Gaji Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018?

Gaji Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018 Rp2.906.500 per bulan. Itu sama dengan Rp34.878.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018 :

Job Desk

Wah, nanya job desc Hakim Golongan IV masa kerja 11-2 tahun di 2018 ya? Agak tricky nih, karena detailnya bisa beda-beda tergantung pengadilan dan daerahnya. Tapi secara umum, gambarannya begini:

Kalo kita lihat dari sisi jenjang karir, hakim golongan IV dengan masa kerja segitu biasanya udah cukup senior. Ga cuma ngurus perkara tingkat pertama, tapi juga kemungkinan besar udah menangani perkara yang lebih kompleks dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

Bisa aja dia udah jadi ketua majelis hakim di beberapa perkara, atau bahkan jadi anggota majelis hakim di perkara-perkara yang lebih high profile. Dia juga pasti udah cukup expert dalam menerapkan hukum dan prosedur peradilan.

Tugas sehari-harinya kemungkinan besar meliputi:

  • Menerima dan memeriksa berkas perkara: Ini bagian awal, memastikan semua dokumen lengkap dan sesuai prosedur sebelum sidang dimulai.
  • Memimpin sidang: Ini inti kerjanya, dari mulai pemeriksaan saksi, ahli, hingga mendengarkan argumentasi para pihak dan menjatuhkan putusan. Kalo udah senior, keterampilan memimpin sidang dan mengelola waktu pasti udah terlatih banget.
  • Menulis putusan: Ini proses yang butuh ketelitian dan detail oriented. Putusan hakim ga cuma isinya, tapi juga harus sesuai prosedur dan legal standing-nya.
  • Menangani administrasi perkara: Ini mungkin bagian yang ga terlihat, tapi penting. Mengatur arsip, melaporkan kemajuan perkara, dan lain-lain. Semakin senior, semakin banyak administrasi yang harus diurus.
  • Mempelajari dan menguasai perkembangan hukum: Hakim itu harus selalu up to date dengan perkembangan hukum, baik dari sisi peraturan perundang-undangan maupun jurisprudence.
  • Berkoordinasi dengan pihak terkait: Ini penting banget, misalnya berkoordinasi dengan petugas pengadilan, kepolisian, atau lembaga lain yang terkait dengan perkara.

Ingat ya, ini cuma gambaran umum. Detailnya bisa berbeda-beda, tergantung jenis pengadilan, beban kerja, dan spesialisasi hakimnya. Kalo mau lebih detail, mungkin kau perlu cari informasi lebih lanjut dari situs resmi Mahkamah Agung atau badan kepegawaian negara di tahun tersebut.

Skill yang Dibutuhkan

Wah, pertanyaan yang menarik! Kalo kita bicara skill Hakim Golongan IV dengan masa kerja 11-12 tahun di 2018, ga cukup cuma mengandalkan pengetahuan hukum semata. Mereka butuh kombinasi hard skill dan soft skill yang mumpuni. Bayangin aja, posisi segitu udah senior, tanggung jawabnya gede banget.

Hard Skill (Keahlian Teknis):

  • Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini mutlak! Mereka harus expert di berbagai bidang hukum, tergantung spesialisasi pengadilannya. Ga cuma teori, tapi juga case law dan legal reasoning yang mumpuni.
  • Kemampuan Menulis Putusan yang Baik: Putusan hakim itu bukan cuma surat biasa. Harus jelas, sistematis, berdasar hukum, dan mudah dipahami. Kemampuan menulis yang bagus itu penting banget.
  • Menguasai Prosedur Peradilan: Ini penting banget biar sidang berjalan lancar dan efisien. Mereka harus paham aturan mainnya dari A sampai Z.
  • Manajemen Kasus: Di level ini, mereka pasti menangani banyak perkara sekaligus. Jadi, kemampuan time management dan prioritization sangat krusial.
  • Pengetahuan Teknologi Informasi: Meskipun di 2018 teknologi pengadilan mungkin belum semaju sekarang, tapi penggunaan sistem database, e-court, atau minimal word processing itu udah jadi standar minimal.

Soft Skill (Keahlian Interpersonal):

  • Kemampuan Berkomunikasi: Ini penting banget, baik komunikasi lisan maupun tulisan. Mereka harus bisa menyampaikan pendapat dengan jelas, memahami argumen pihak lain, dan memimpin sidang dengan efektif.
  • Integritas dan Etika: Ini inti dari profesi hakim. Kepercayaan publik itu dibangun dari integritas dan etika yang ga bisa ditawar.
  • Kemampuan Mengambil Keputusan: Mereka harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan adil berdasarkan fakta dan hukum, meski di bawah tekanan.
  • Kepemimpinan: Sebagai hakim senior, mereka sering jadi ketua majelis. Kemampuan memimpin tim dan mengelola sidang itu mutlak dibutuhkan.
  • Kemampuan Problem Solving dan Decision Making yang Bagus: Mereka harus mampu menganalisis masalah, mengidentifikasi solusi, dan membuat keputusan yang tepat dan adil. Ga gampang, apalagi kalo kasusnya kompleks dan berbelit-belit.
  • Kemampuan Mengelola Konflik: Sidang itu seringkali melibatkan konflik antar pihak. Hakim harus bisa mengelola konflik tersebut dengan adil dan bijaksana.
  • Ketahanan Mental: Menjadi hakim itu ga mudah, banyak tekanan dan tuntutan. Mereka harus punya mental baja dan emotional intelligence yang tinggi.

Intinya, jadi hakim di level itu ga cuma soal keahlian hukum, tapi juga kemampuan memimpin, berkomunikasi, dan menjaga integritas. Semuanya itu butuh pengalaman dan skill yang teruji.

Cara Menjadi

Nah, ini pertanyaan yang menarik! Jadi Hakim Golongan IV dengan masa kerja 11-12 tahun di 2018? Itu berarti kita bicara tentang jalur karir yang udah lumayan panjang dan penuh tantangan. Ga bisa instan, ya. Ini bukan soal “cara cepat,” tapi “proses panjang dan terukur.”

Pertama, kau harus paham kalo ini prosesnya panjang dan bertahap. Ga ada jalan pintas. Kita bicara tentang perjalanan karir yang dimulai jauh sebelum 2018.

Berikut tahapan umumnya:

  1. Pendidikan Hukum: Ini fondasinya. Kau harus lulus pendidikan tinggi di bidang hukum, minimal S1. Semakin tinggi pendidikannya (S2, S3), semakin baik. IPK yang tinggi juga jadi nilai tambah.

  2. Lulus Ujian Magisterial / CPNS: Setelah lulus kuliah, kau harus mengikuti ujian magisterial (sekarang mungkin udah beda namanya, ya) untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di bidang kehakiman. Ujian ini sangat selektif dan kompetitif. Bayangin aja, banyak orang yang bersaing untuk posisi yang terbatas.

  3. Pendidikan dan Pelatihan Khusus: Setelah diterima sebagai CPNS, kau akan menjalani pendidikan dan pelatihan khusus untuk calon hakim. Ini penting banget untuk membentuk skill dan pengetahuan yang dibutuhkan.

  4. Menjadi Hakim Pertama (Golongan III): Setelah lulus pendidikan dan pelatihan, kau akan ditempatkan sebagai hakim di pengadilan tingkat pertama dengan golongan III. Di sini, kau akan memulai karir sebagai hakim dan mendapatkan pengalaman langsung.

  5. Pengembangan Karir: Ini prosesnya panjang dan bertahap, naik pangkat dan golongan berdasarkan performance dan kepangkatan. Kenaikan pangkat dan golongan membutuhkan penilaian kinerja, serta terkadang juga ada seleksi. Proses ini membutuhkan kesabaran dan konsistensi yang tinggi.

  6. Menjadi Hakim Golongan IV: Setelah beberapa tahun bekerja dan menunjukkan performance yang baik, kau akan dipromosikan menjadi Hakim Golongan IV. Masa kerja 11-12 tahun itu artinya kau sudah menunjukkan kinerja dan kompetensi yang mumpuni selama bertahun-tahun. Ini membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi.

Jadi, ga ada cara cepat untuk menjadi Hakim Golongan IV di tahun 2018. Itu adalah hasil dari proses panjang, pendidikan yang baik, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi. Semua itu butuh persiapan dan perencanaan yang matang jauh sebelum tahun tersebut. Kalo kau mau jadi hakim, sekarang juga udah perlu mulai mempersiapkan diri.

#hidupdariKARYA

Gaji Rp 5 Juta? Coba sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, mulai investasi sejak umur 11 tahun dengan uang jajannya!

Masa ga mau mulai dari sekarang?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa mendapatkan insight berharga dan peluang untuk menghasilkan dari baca dan share artikel ini. Yuk, raih financial freedom! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

Tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 16:43 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 16:44 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tempo.Co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 16:45 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 16:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. uliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.