kekitaan

Gaji Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab & Aburizal Bakrie Periode 2004-2009 Rp18.648.000 per bulan. Itu sama dengan Rp223.776.000 per tahun.📈 Angka ini adalah total dari gaji pokok dan tunjangan per bulannya.

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab & Aburizal Bakrie Periode 2004-2009 :

Job Desk

Sebagai praktisi Human Resources & Human Capital dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, ga mudah menentukan job description (JD) seorang Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) secara spesifik. JD seorang menteri ga sedetail JD posisi di perusahaan swasta. Namun, kalo kita lihat cakupan Menko Kesra periode 2004-2009, baik di bawah Alwi Shihab maupun Aburizal Bakrie, tugas utamanya secara garis besar mencakup hal berikut:

Tanggung Jawab Utama:

• Perumusan Kebijakan: Merumuskan kebijakan dan strategi nasional di bidang kesejahteraan rakyat, mencakup poverty reduction, pendidikan, kesehatan, social security, dan pemberdayaan perempuan dan anak. Ini melibatkan koordinasi antar kementerian terkait seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, dan lain-lain. Mereka ga cuma merumuskan, tapi juga memastikan alignment kebijakan dengan national development plan.

• Koordinasi & Monitoring: Melakukan koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam implementasi program dan kebijakan kesejahteraan rakyat. Ini mencakup pengawasan, monitoring, dan evaluation atas kinerja kementerian/lembaga terkait. Mereka berperan sebagai “pengarah” dan memastikan semua berjalan sinergis.

• Advocacy & Networking: Melakukan advocacy dan membangun networking baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk mendapatkan dukungan bagi program kesejahteraan rakyat. Ini termasuk menjalin hubungan dengan lembaga donor, organisasi internasional, dan pihak-pihak terkait lainnya.

• Pengambilan Keputusan: Mengambil keputusan strategis terkait kebijakan dan program kesejahteraan rakyat berdasarkan data, analisis, dan masukan dari berbagai pihak. Keputusan mereka berdampak luas terhadap masyarakat.

• Pelaporan: Membuat laporan berkala kepada Presiden mengenai perkembangan pelaksanaan program dan kebijakan kesejahteraan rakyat. Ini termasuk capaian, kendala, dan rencana aksi ke depan.

Kualifikasi Implisit:

Walaupun ga tertulis resmi, untuk menduduki posisi ini dibutuhkan keahlian dan karakteristik berikut:

• Pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kesejahteraan rakyat dan perkembangan terkini.
• Kemampuan komunikasi, negotiation, dan persuasion yang sangat baik.
• Kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk mengelola tim yang besar dan beragam.
• Problem solving skills dan kemampuan pengambilan keputusan yang tepat dan cepat.
• Kemampuan membangun konsensus dan menjalin kerjasama antar berbagai pihak.
• Reputasi yang baik dan integritas yang tinggi.

Perlu diingat, ini adalah interpretasi berdasarkan cakupan tugas umum Menko Kesra. Detail tugas sehari-hari pasti bervariasi tergantung pada prioritas pemerintahan dan kondisi saat itu. Ga ada dokumen resmi yang memuat JD detail seperti di perusahaan swasta.

Skill yang Dibutuhkan

Sebagai praktisi Human Resources & Human Capital dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, saya bisa mengidentifikasi skill yang dibutuhkan seorang Menko Kesra seperti Alwi Shihab dan Aburizal Bakrie periode 2004-2009. Jabatan ini menuntut skill set yang sangat luas, ga cuma kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan kepemimpinan dan political savvy. Berikut beberapa skill kunci:

A. Hard Skills (Keahlian Teknis):

• Pemahaman Kebijakan Publik: Menguasai policy making process, analisis kebijakan, dan implementasi program pemerintah. Ini termasuk memahami budgeting, perencanaan program, dan monitoring & evaluation.
• Analisis Data & Research: Kemampuan menganalisis data statistik, melakukan riset, dan mengidentifikasi tren dalam bidang kesejahteraan rakyat. Kalo ga mampu mengolah data, kebijakan yang dibuat ga akan efektif.
• Manajemen Program: Kemampuan merancang, mengimplementasikan, dan memantau program-program besar dan kompleks yang melibatkan banyak stakeholder. Ini mencakup project management, pengelolaan sumber daya, dan risk management.
• Public Speaking & Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan, untuk menyampaikan informasi kepada publik, stakeholder, dan media.
• Negotiation & Persuasion: Kemampuan bernegosiasi dan membujuk berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan dan mendukung program kesejahteraan rakyat. Ini penting untuk koordinasi antar kementerian dan lembaga.

B. Soft Skills (Keahlian Lunak):

• Kepemimpinan: Kemampuan memimpin dan memotivasi tim yang besar dan beragam, termasuk para pejabat di berbagai kementerian. Mereka harus bisa membangun teamwork dan menciptakan suasana kerja yang produktif.
• Pengambilan Keputusan: Kemampuan membuat keputusan yang tepat dan cepat, bahkan dalam situasi yang kompleks dan penuh tekanan. Keputusan mereka punya dampak besar pada kehidupan banyak orang.
• Kemampuan Beradaptasi: Fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan situasi dan prioritas. Lingkungan politik dan sosial terus berubah, sehingga mereka harus bisa menyesuaikan diri.
• Integritas & Etika: Memiliki integritas dan etika yang tinggi, karena jabatan ini sangat berpengaruh dan berkaitan dengan dana publik.
• Political Savvy: Memahami dinamika politik, mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak, dan mengelola kepentingan politik yang berbeda. Ini sangat krusial untuk keberhasilan program-programnya.
• Kesiapan Bekerja di Bawah Tekanan: Mampu bekerja di bawah tekanan dan deadline yang ketat. Jabatan ini menuntut tanggung jawab yang sangat besar dan berhadapan dengan banyak tantangan.
• Networking & Hubungan Antar Lembaga: Memiliki kemampuan membangun dan memelihara jaringan hubungan dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menjadi Menko Kesra membutuhkan kombinasi hard skills dan soft skills yang luar biasa. Kalo salah satu kurang, pelaksanaan program kesejahteraan rakyat bisa terhambat.

Baca Juga

Cara Menjadi

Sebagai praktisi Human Resources dan Human Capital dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, saya bisa bilang kalo jalan menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) seperti Alwi Shihab dan Aburizal Bakrie periode 2004-2009 ga semudah masuk perusahaan. Itu bukan posisi yang kau lamar melalui proses recruitment biasa. Ini tentang political career path yang panjang dan kompleks. Ga ada panduan yang pasti, tapi beberapa faktor kunci yang biasanya berperan:

1. Karier Politik yang Konsisten: Baik Alwi Shihab maupun Aburizal Bakrie telah memiliki karier politik yang panjang dan teruji sebelum menduduki posisi tersebut. Ini melibatkan pengabdian di partai politik, menempati berbagai posisi pemerintahan, dan membangun track record yang baik. Ga cukup hanya punya gelar pendidikan tinggi, tapi pengalaman praktis dan kontribusi nyata sangat penting.

2. Pengalaman di Bidang yang Relevan: Pengalaman di bidang sosial, kesejahteraan, pendidikan, atau kesehatan sangat membantu. Baik Alwi Shihab maupun Aburizal Bakrie memiliki latar belakang yang relevan dengan portofolio Menko Kesra. Alwi Shihab dikenal sebagai tokoh masyarakat dan diplomat, sedangkan Aburizal Bakrie berkecimpung di dunia bisnis dengan concern sosial. Pengalaman ini menunjukkan kapasitas mereka dalam menangani isu-isu kesejahteraan rakyat.

3. Jaringan dan Hubungan Politik yang Kuat: Memiliki jaringan dan hubungan politik yang kuat sangat penting. Ini mencakup hubungan dengan elite politik, tokoh partai, dan berbagai stakeholder penting. Koneksi ini ga cuma untuk mendapatkan nominasi, tapi juga untuk memastikan dukungan dan support selama menjabat.

4. Reputasi dan Pengaruh di Masyarakat: Memiliki reputasi yang baik dan pengaruh di masyarakat juga sangat penting. Ini menunjukkan kepercayaan publik dan kredibilitas dalam memimpin dan mengelola kebijakan publik. Alwi Shihab dan Aburizal Bakrie telah membangun citra positif di mata masyarakat sebelum menjadi menteri.

5. Kedekatan dengan Presiden dan Partai Pemerintahan: Faktor ini sangat menentukan. Kalo ga mendapat dukungan dari Presiden dan partai yang berkuasa, mustahil bisa menjadi menteri. Keduanya memiliki kedekatan dengan presiden dan partai yang berkuasa pada saat itu.

6. Keahlian Public Speaking dan Komunikasi Publik: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dan persuasif sangat penting untuk mempengaruhi opini publik, menjalin kerjasama, dan mengadvokasi kebijakan.

Singkatnya, jalan menjadi Menko Kesra adalah proses panjang dan rumit yang melibatkan berbagai faktor politik dan sosial. Ga ada “resep” khusus, tapi kombinasi dari skill, pengalaman, jaringan, dan keberuntungan sangat krusial. Lebih dari sekedar memiliki skill tertentu, ini tentang kemampuan membangun political capital sepanjang karier politik.

Suka sama artikel ini? Kau pasti bakal enjoy baca artikel lainnya tentang gaji, karir, dan keuangan di kekitaan.com! Karena tanpa sadar, baca artikel ini aja udah bikin kau cuan! 💸

Langsung kepoin informasi detailnya di Kekitaan.com!

Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu! Biar mereka juga ikut dapet insight yang bisa nambah peluang cuan. Ingat, ilmu yang dibagi nggak bikin rugi, malah bikin rezeki makin terbagi!

Mulai upgrade financial life kau sekarang! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab & Aburizal Bakrie Periode 2004-2009?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab & Aburizal Bakrie Periode 2004-2009 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.