Gaji Hakim Rp23.373.004.978.000-Rp{{nominal_1b}} per bulan. Itu sama dengan Rp280.476.059.736.000 per tahun, atau bahkan bisa Rp{{nominal_12b}} per tahun.📈
Salam #MasBro #MbakBro
Berikut rincian gaji sebagai Hakim :
Struktur Gaji
Ini Struktur Gaji untuk Hakim :
- Hakim Golongan IIId Masa Kerja <1 Tahun, Tahun 2010
Rp2.337.300. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 1-2 Tahun, Tahun 2010
Rp2.407.100. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 3-4 Tahun, Tahun 2010
Rp2.478.900. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2010
Rp2.552.900. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2010
Rp2.629.600. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2010
Rp2.707.700. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2010
Rp2.794.800. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 27-28 Tahun, Tahun 2010
Rp3.940.600. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja <1 Tahun, Tahun 2010
Rp2.875.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2010
Rp3.140.500. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2010
Rp3.234.300. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2010
Rp3.532.800. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2010
Rp3.638.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2010
Rp4.376.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 29-30 Tahun, Tahun 2010
Rp4.768.700. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 31-32 Tahun, Tahun 2010
Rp4.978.000. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 27-28 Tahun, Tahun 2010
Rp4.568.300. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 23-24 Tahun, Tahun 2010
Rp4.192.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 19-20 Tahun, Tahun 2010
Rp3.858.700. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 21-22 Tahun, Tahun 2010
Rp4.016.000. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 17-18 Tahun, Tahun 2010
Rp3.746.900. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2010
Rp3.430.300. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2010
Rp3.330.900. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 3-4 Tahun, Tahun 2010
Rp3.049.500. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 1-2 Tahun, Tahun 2010
Rp2.961.100. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2010
Rp2.917.400. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2010
Rp3.775.000. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2010
Rp3.045.400. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 31-32 Tahun, Tahun 2010
Rp4.294.100. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 29-30 Tahun, Tahun 2010
Rp4.113.600. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 17-18 Tahun, Tahun 2010
Rp3.179.100. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 21-22 Tahun, Tahun 2010
Rp3.464.200. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 23-24 Tahun, Tahun 2010
Rp3.616.300. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 19-20 Tahun, Tahun 2010
Rp3.318.600.
Job Desk
Job description hakim itu ga sesederhana yang dibayangkan, lho. Banyak yang kira cuma duduk di kursi, palu diketok, gitu aja. Padahal, kerjaan hakim itu kompleks dan butuh tanggung jawab besar. Bayangin aja, keputusan mereka bisa ngerubah hidup seseorang secara signifikan.
Secara garis besar, tugas utama hakim adalah menegakkan hukum dan keadilan. Ini meliputi:
Menerima dan Mempelajari Berkas Perkara: Sebelum sidang dimulai, hakim harus teliti banget baca semua berkas perkara, mulai dari surat dakwaan, bukti-bukti, sampai keterangan saksi. Bayangin kalo ada dokumen yang terlewat, bisa kacau urusannya.
Mengadili Perkara: Ini inti dari pekerjaannya. Dalam persidangan, hakim harus netral, ga memihak, dan mendengarkan semua pihak dengan seksama. Mereka harus bisa bedain fakta dan opini, lalu memutuskan berdasarkan hukum yang berlaku. Ini butuh kemampuan analisis yang tajam dan pengetahuan hukum yang mendalam, bukan cuma ngerasa aja benar.
Menjatuhkan Putusan: Setelah mendengarkan semua keterangan dan pertimbangan, hakim akan menjatuhkan putusan. Putusan ini ga asal-asalan, harus berdasarkan bukti dan hukum yang berlaku, dan dijelaskan dengan alasan yang jelas dan logis. Putusan ini bisa berupa vonis bersalah atau tidak bersalah, atau keputusan lain yang sesuai dengan kasusnya.
Menulis Putusan: Putusan hakim harus dituangkan secara tertulis, detail dan jelas, sehingga semua orang bisa mengerti. Ini membutuhkan kemampuan menulis yang baik dan terstruktur.
Mengatur Persidangan: Hakim juga bertugas mengatur jalannya persidangan agar tertib dan efisien. Ini termasuk mengontrol saksi, pengacara, dan pihak-pihak lain yang terlibat.
Mempelajari Hukum dan Regulasi Terbaru: Hukum itu terus berkembang, jadi hakim harus rajin update pengetahuan mereka dengan membaca peraturan perundang-undangan terbaru.
Menangani Administrasi Perkara: Meskipun ada staf yang membantu, hakim tetap bertanggung jawab atas administrasi perkara yang ditanganinya.
Jadi, ga cuma soal ngetok palu aja. Menjadi hakim itu memerlukan integritas yang tinggi, pengetahuan hukum yang luas, kemampuan analisis yang tajam, kemampuan komunikasi yang baik, dan kesabaran yang luar biasa. Ini semua butuh proses panjang, lho, ga bisa instan.
Skill yang Dibutuhkan
Nah, kalo mau jadi hakim, ga cukup cuma pinter hukum aja. Butuh banyak skill lain yang mendukung. Bayangin, setiap hari kau berhadapan dengan kasus-kasus rumit, orang-orang dengan emosi yang beragam, dan tekanan yang luar biasa. Jadi, ini bukan cuma soal baca buku undang-undang doang.
Berikut beberapa skill penting yang dibutuhkan:
Pemahaman Hukum yang Mendalam: Ini basic-nya. Kau harus paham betul sistem hukum di Indonesia, prosedur persidangan, dan berbagai jenis hukum yang relevan, mulai dari hukum pidana, perdata, sampai administrasi negara. Ga cuma sekedar hafal pasal, tapi juga mengerti konteks dan aplikasinya.
Kemampuan Analisis dan Penalaran yang Tajam: Setiap kasus itu unik. Kau harus bisa menganalisis fakta-fakta yang ada, membedakan mana yang relevan dan mana yang ga, serta menarik kesimpulan yang logis dan objektif. Ini butuh kemampuan berpikir kritis dan problem solving yang mumpuni.
Kemampuan Komunikasi yang Efektif: Kau harus bisa berkomunikasi dengan jelas dan persuasif, baik secara lisan maupun tulisan. Ini penting untuk menjelaskan keputusan kepada semua pihak yang terlibat, juga untuk mengarahkan jalannya persidangan. Kau harus bisa mendengarkan dengan seksama, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan menyampaikan pendapat dengan tegas namun tetap sopan.
Integritas dan Netralitas: Ini yang paling penting. Keadilan itu ga bisa dibeli atau ditukar. Hakim harus bersikap adil dan netral, ga memihak kepada siapapun, dan selalu memegang teguh prinsip kebenaran dan keadilan. Ini butuh integritas moral yang tinggi dan ketahanan terhadap berbagai tekanan.
Kemampuan Mengelola Tekanan dan Stres: Kerja hakim itu berat, penuh dengan tekanan dan tanggung jawab besar. Putusan yang kau buat bisa berdampak besar pada hidup orang lain. Jadi, kau harus punya kemampuan emotional intelligence yang tinggi untuk mengelola stres dan tekanan, agar ga mempengaruhi penilaian dan keputusan.
Kemampuan Manajemen Waktu dan Organisasi: Banyak kasus yang harus ditangani, jadi kau harus bisa mengatur waktu dan mengorganisir pekerjaan dengan efisien. Kemampuan time management ini sangat penting untuk memastikan semua pekerjaan selesai tepat waktu.
Kemampuan Menulis yang Baik: Putusan hakim harus ditulis dengan jelas, detail, dan terstruktur. Kemampuan menulis yang baik sangat penting agar putusan mudah dimengerti dan diimplementasikan.
Jadi, kalo kau tertarik jadi hakim, siapkan dirimu dengan baik. Ga cuma belajar hukum aja, tapi juga asah skill–skill lain di atas. Ini semua kunci untuk menjadi hakim yang profesional, adil, dan bijaksana.
Cara Menjadi
Jalan untuk jadi hakim ga mudah, ya. Butuh proses panjang, konsisten, dan dedikasi tinggi. Ga cukup cuma mau aja, harus ada persiapan matang. Bayangin, ini tanggung jawab besar, menentukan nasib orang lain.
Secara umum, begini langkah-langkahnya:
Pendidikan Formal: Kau harus punya pendidikan hukum yang tinggi. Minimal sarjana law (S.H.). Kalo mau lebih bagus lagi, lanjutkan pendidikan magister hukum (S.H., M.Hum. atau sejenisnya) atau bahkan doktor (S.H., Dr.). Semakin tinggi pendidikan, semakin banyak kesempatan dan semakin luas pula pemahaman hukum yang kau miliki.
Pengalaman Kerja: Setelah lulus, usahakan untuk mendapatkan pengalaman kerja di bidang hukum. Ini bisa berupa magang di pengadilan, kantor pengacara, legal department perusahaan, atau lembaga hukum lainnya. Pengalaman ini penting untuk mengenal dunia hukum secara real dan mengasah kemampuan praktis. Lama pengalaman ga ada patokan pasti, tapi semakin lama, semakin baik.
Seleksi Calon Hakim: Nah, ini tahap yang paling krusial. Proses seleksi ini dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) dan biasanya sangat ketat dan kompetitif. Tahapannya bisa meliputi:
- Tes tertulis: Menguji pengetahuan hukum dan kemampuan analisis kau.
- Tes kesehatan jasmani dan rohani: Menjamin kau dalam kondisi prima, baik fisik maupun mental.
- Tes psikologi: Menguji kepribadian, integritas, dan kestabilan emosional kau. Ini penting banget, karena hakim harus punya mental yang kuat dan mampu mengendalikan diri di situasi tekanan tinggi.
- Wawancara: Untuk menilai kemampuan komunikasi, kemampuan berpikir kritis, dan kesesuaian kepribadian kau dengan profesi hakim.
- Uji kelayakan dan kepatutan: Ini untuk memastikan kau layak dan pantas menduduki jabatan hakim.
Pengangkatan dan Pelantikan: Kalo kau lulus semua tahapan seleksi, barulah kau resmi diangkat menjadi hakim dan dilantik. Setelah itu, kau akan ditempatkan di pengadilan tertentu dan mulai bertugas.
Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan: Setelah menjadi hakim pun, proses belajar ga berhenti. Kau akan terus mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Hukum itu selalu berkembang, jadi kau harus selalu update.
Jadi, ga ada jalan pintas untuk menjadi hakim. Semuanya butuh kerja keras, kesabaran, dan konsistensi. Tapi kalo kau memiliki minat, tekad, dan kemampuan, semua itu pasti terbayar dengan kesempatan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
#hidupdariKARYA
Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—buat investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat dunia, mulai investasi sejak usia 11 tahun! Ga perlu modal besar, yang penting konsisten.
Masa ga mau ikuti jejaknya?
Bagi artikel ini ke temen dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan kesempatan untuk menghasilkan dari baca & share artikel ini.
Mulai investasi sekarang, raih masa depanmu! 🚀
Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim?
Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.
FAQ
Berapa bayaran hakim?
tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta
Kapan gaji hakim mulai naik?
18 Oktober 2024
Berapa gaji hakim MK?
Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.
Hakim lulusan apa?
Fakultas Hukum
Berapa gaji hakim kelas 2?
Rp11.900.000
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
Sumber
BPK . 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016 . kita baca pukul 19:13 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan . pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 19:14 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tempo.Co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 19:14 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 19:15 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos! . www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 19:15 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 19:16 WIB hari Minggu, 13 April 2025.