Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021?

Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021?

Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021 Rp2.669.800 per bulan. Itu sama dengan Rp32.037.600 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021 :

Job Desk

Wah, menarik nih pertanyaannya. Hakim Golongan III dengan masa kerja 13-14 tahun di tahun 2021… Bayangin aja, udah cukup lama berkecimpung di dunia peradilan ya. Jadi, ga cuma soal ngetok palu aja kerjanya.

Kalo kita liat dari sisi job description-nya, fokusnya pasti udah ga lagi di tahap belajar atau pelatihan dasar. Kau udah pengalaman dan diharapkan mampu menangani perkara-perkara yang lebih kompleks, memiliki kewenangan yang lebih besar, dan menjadi contoh bagi hakim-hakim yang lebih junior.

Secara umum, tugas utamanya tetep mengusut dan memutus perkara sesuai hukum yang berlaku. Tapi, kalo dijabarkan lebih detail, mungkin kayak gini:

  • Menerima dan memeriksa berkas perkara: Ini bagian awal, memastikan semua dokumen lengkap dan sesuai prosedur. Ga cuma sekedar ngecek, tapi juga memastikan ga ada kecacatan prosedur yang bisa bikin proses persidangan ga sah.

  • Memimpin sidang: Ini inti dari pekerjaannya. Kau harus mampu mengendalikan jalannya sidang, memastikan semua pihak mendapat kesempatan bicara, dan mencatat semua yang terjadi selama persidangan dengan teliti. Kemampuan public speaking, negotiation, dan decision making sangat penting di sini.

  • Menganalisis bukti dan saksi: Ini bagian yang membutuhkan kejelian dan critical thinking yang tinggi. Kau harus bisa memilah mana bukti yang valid dan relevan, mengevaluasi kesaksian, dan memastikan kebenaran fakta. Kalo salah analisa, putusan bisa keliru.

  • Menulis putusan: Setelah sidang selesai, kau harus menulis putusan secara tertulis, dengan argumentasi yang jelas dan logis. Putusan ini ga cuma sekedar “bersalah” atau “tidak bersalah”, tapi juga harus menjelaskan alasan di balik putusan tersebut. Ketelitian dan penguasaan hukum di sini sangat krusial.

  • Menangani administrasi perkara: Ini bagian back office yang juga penting. Kau harus memastikan semua administrasi perkara terurus dengan baik, sesuai prosedur dan deadline.

  • Mungkin terlibat dalam kegiatan pelatihan atau mentoring hakim junior: Dengan pengalaman selama itu, kau bisa berperan sebagai mentor bagi hakim yang lebih muda.

  • Berkoordinasi dengan berbagai pihak: Ini termasuk jaksa, pengacara, panitera, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perkara.

Singkatnya, ga cuma soal hukum aja yang harus kau kuasai. Keterampilan manajemen waktu, komunikasi, kerja sama tim, dan kemampuan problem solving juga sangat dibutuhkan. Intinya, kau adalah seorang pemimpin di ruang sidang, seorang pencari kebenaran, dan pengayom keadilan. Posisi yang sangat bertanggung jawab dan terhormat.

Skill yang Dibutuhkan

Hakim Golongan III dengan masa kerja 13-14 tahun di 2021? Wow, udah senior banget ya. Artinya, skill yang dibutuhkan ga cuma sekedar dasar-dasar hukum aja. Lebih dari itu, butuh kombinasi skill hard dan skill soft yang mumpuni.

Skill Hard (Keahlian Teknis):

  • Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini mutlak. Ga cuma teori, tapi juga penerapannya dalam praktik. Kau harus paham berbagai jenis hukum, prosedur persidangan, dan interpretasi undang-undang. Pengalaman 13-14 tahun mestinya udah ngasih kau pemahaman yang mendalam.

  • Kemampuan Analisis dan Critical Thinking yang Tajam: Kau harus bisa memilah informasi, menganalisis bukti, dan mengambil kesimpulan yang logis dan objektif. Banyak kasus yang kompleks, jadi kemampuan ini penting banget untuk menemukan kebenaran.

  • Kemampuan Menulis yang Baik: Putusan hakim itu dokumen hukum yang resmi. Jadi, harus ditulis dengan bahasa yang lugas, tepat, sistematis, dan mudah dipahami. Ga boleh ambigu.

  • Penggunaan Teknologi Informasi: Di era digital, kau harus melek teknologi. Mungkin harus familiar dengan sistem database perkara, aplikasi persidangan online, dan lain sebagainya.

Skill Soft (Keahlian Non-Teknis):

  • Integritas dan Etika: Ini paling penting. Kau harus jujur, adil, objektif, dan bebas dari pengaruh pihak manapun. Kredibilitas seorang hakim sangat bergantung pada hal ini.

  • Kemampuan Manajemen Waktu: Banyak perkara yang harus ditangani, jadi kau harus mampu mengatur waktu dengan efektif dan efisien.

  • Kemampuan Komunikasi yang Baik: Kau harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tulisan, dengan berbagai pihak yang terlibat dalam persidangan. Ini termasuk kemampuan mendengarkan, menjelaskan, dan bernegosiasi.

  • Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan: Kau adalah pemimpin di ruang sidang. Kau harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan berani, meski di bawah tekanan.

  • Kemampuan Beradaptasi: Perkembangan hukum selalu dinamis. Kau harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan terus belajar hal baru.

  • Ketahanan Mental dan Emosional: Menjadi hakim itu berat, kau akan menghadapi berbagai kasus yang rumit dan emosional. Kau harus punya mental dan emosi yang kuat agar ga mudah terpengaruh.

  • Keterampilan Networking dan Kolaborasi: Kau akan berinteraksi dengan banyak orang, jaksa, pengacara, para pihak, dan sesama hakim. Keterampilan networking dan kolaborasi akan mempermudah pekerjaan.

Pokoknya, ga cukup hanya menguasai hukum aja. Hakim senior itu seperti orchestra conductor, mengarahkan alur sidang dengan tepat, mengatur berbagai instrumen (pihak yang terlibat), dan menghasilkan “musik” (putusan) yang harmonis, adil, dan berdasar hukum. Kombinasi skill hard dan soft yang matang adalah kunci kesuksesan.

Cara Menjadi

Jadi, kau pengen jadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 13-14 tahun di 2021? Wah, itu berarti kita bicara tentang pathway karier yang udah cukup panjang dan terukur. Ga bisa instan, ya. Ini butuh proses dan kesabaran. Bayangin, masa kerja 13-14 tahun artinya kau harus mulai dari bawah dulu.

Pertama-tama, kau harus jadi hakim dulu. Caranya? Jalur utamanya adalah melalui jalur karier di lingkungan peradilan:

  1. Lulus ujian Seleksi Calon Hakim (SCK): Ini seleksi yang ketat, memerlukan persiapan matang. Kau harus menguasai hukum secara mendalam, punya kemampuan critical thinking yang baik, dan tentu saja, integritas yang ga perlu diragukan. Biasanya ada tes tertulis, psikologi, dan wawancara.

  2. Magang/menjadi Panitera Pengganti: Setelah lulus SCK, biasanya kau akan magang sebagai panitera pengganti selama beberapa waktu. Ini tahap belajar langsung di lapangan, menangani administrasi persidangan dan belajar dari hakim senior.

  3. Diangkat Menjadi Hakim (Golongan I/IIa): Kalo kinerja dan penilaian selama magang baik, kau akan diangkat menjadi hakim dengan golongan terendah.

  4. Naik Pangkat dan Golongan: Setelah itu, perjalanan kariermu sebagai hakim dimulai. Kau akan menangani perkara-perkara dengan kompleksitas yang makin tinggi seiring dengan kenaikan pangkat dan golongan. Ini butuh kerja keras, dedikasi, dan tentu saja, prestasi kerja yang bagus. Proses kenaikan pangkat ini ada mekanismenya, dan biasanya melibatkan penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, serta evaluasi dari atasan.

  5. Mencapai Golongan III dengan Masa Kerja 13-14 Tahun: Nah, untuk mencapai posisi Hakim Golongan III dengan masa kerja 13-14 tahun di 2021, itu berarti kau harus konsisten menunjukkan kinerja yang baik sepanjang karier. Ga cukup hanya fokus pada pekerjaan inti saja, tapi juga ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kompetensi, seperti seminar, pelatihan, dan penelitian.

Intinya, ini perjalanan karier yang panjang dan menuntut kemampuan dan keuletan yang extra. Ga cuma modal ijazah atau nilai ujian saja, tapi juga komitmen dan integritas yang tinggi. Kalo kau memiliki komitmen yang kuat dan terus belajar, maka cita-citamu untuk menjadi hakim Golongan III bisa tercapai. Ingat, kesabaran dan konsistensi adalah kunci.

#hidupdariKARYA

Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terkaya di dunia, memulai investasinya dengan uang jajan masa kecilnya.

Masa ga mau ikutin jejaknya?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan bahkan cuan dari baca & share artikel ini.

Mulai investasi sekarang, ubah gaji kecil jadi pundi-pundi passive income! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 19:11 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 19:11 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tepo.co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 19:12 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Waja. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 19:12 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 19:13 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 19:13 WIB hari Minggu, 13 April 2025.