kekitaan

Gaji 13. Analis Pembiayaan Bank DKI Jakarta Rp4.000.000 per bulan. Itu sama dengan Rp48.000.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai 13. Analis Pembiayaan Bank DKI Jakarta :

Job Desk

Wah, menarik nih ngebahas Job Desc Analis Pembiayaan di Bank DKI Jakarta. Kalo gue liat dari pengalaman selama ini, tugasnya ga cuma sekedar ngitung-ngitung angka aja. Ini pekerjaan yang butuh skill dan knowledge yang komprehensif. Gimana ya, biar gampang dipahamin…

Secara garis besar, tugas seorang Analis Pembiayaan di Bank DKI itu kayak gini:

• Analisa Kredit: Ini inti banget. Kau bakal ngecek kelayakan calon peminjam. Artinya, kau harus teliti banget ngeliat financial statement, cash flow, dan segala macam data keuangan lainnya. Tujuannya jelas, ngurangin risk gagal bayar. Kau harus bisa menilai seberapa besar kemampuan peminjam buat balik modal dan bayar cicilan. Ini ga cuma soal angka, tapi juga tentang membaca karakter dan potensi bisnis peminjam.

• Menyusun Proposal Kredit: Setelah analisa, kau harus bikin proposal kredit yang rapi dan meyakinkan. Proposal ini bakal jadi dasar keputusan pemberian kredit. Jadi, harus detail dan jelas. Ga boleh ada yang samar-samar.

• Monitoring & Evaluasi Kredit: Kredit udah disetujui? Kerja kau belum selesai. Kau harus pantau terus perkembangannya. Apakah peminjam pakai dana sesuai perjanjian? Apakah cash flow -nya masih sehat? Kalo ada yang ga beres, kau harus segera laporkan. Ini penting banget untuk risk management bank.

• Koordinasi Internal & Eksternal: Kau bakalan banyak berinteraksi, baik dengan tim internal Bank DKI, maupun dengan calon debitur dan pihak-pihak terkait lainnya. Keterampilan komunikasi dan negosiasi yang baik itu penting banget.

• Memahami Regulasi & Kebijakan: Dunia perbankan itu penuh aturan dan regulasi. Kau harus update terus dan paham betul tentang aturan keuangan dan perbankan yang berlaku, terutama yang berkaitan dengan pembiayaan.

• Menggunakan Sistem & Aplikasi: Pastinya kau akan kerja pakai sistem dan aplikasi banking yang canggih. Jadi, kemampuan menggunakan komputer dan berbagai software itu wajib.

Intinya, Analis Pembiayaan Bank DKI itu peran penting dalam menjaga kesehatan keuangan bank. Butuh orang yang teliti, analitis, mampu bekerja dalam tekanan, dan punya soft skill yang mumpuni. Ga cuma pintar ngitung, tapi juga harus pintar baca situasi dan orang.

Skill yang Dibutuhkan

Nah, kalo mau jadi Analis Pembiayaan di Bank DKI, ga cukup cuma pinter ngitung doang. Butuh skill yang komplit, campuran hard skill dan soft skill. Dari pengalaman gue selama ini, ini beberapa yang paling penting:

Hard Skills (Keahlian Teknis):

• Analisa Keuangan: Ini yang paling utama. Kau harus mahir baca dan analisa financial statement (laporan keuangan) kayak balance sheet, income statement, dan cash flow statement. Paham tentang rasio-rasio keuangan juga penting banget, untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan atau individu.

• Penilaian Kredit (Credit Scoring & Credit Risk Assessment): Kau harus bisa menilai seberapa besar risk (risiko) kegagalan bayar dari calon peminjam. Ini mencakup mempelajari sejarah kredit, kemampuan membayar, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan bayar.

• Penguasaan Software & Aplikasi: Bank pasti pakai software khusus buat analisa kredit dan manajemen data. Kau harus bisa menguasai software tersebut, minimal Microsoft Excel dengan kemampuan di atas rata-rata. Kemampuan menggunakan database management system juga jadi nilai tambah.

• Pengetahuan Perbankan & Regulasi: Paham aturan dan regulasi perbankan yang berkaitan dengan pembiayaan itu wajib. Termasuk aturan BI, OJK, dan aturan internal Bank DKI sendiri.

• Pemodelan Keuangan (Financial Modeling): Kemampuan membuat model keuangan untuk memproyeksikan cash flow, menganalisa skenario berbeda, dan mendukung pengambilan keputusan. Ini akan sangat berguna untuk analisa yang lebih komprehensif.

Soft Skills (Keahlian Interpersonal):

• Komunikasi: Kau akan berinteraksi dengan banyak orang, dari calon debitur sampai atasan. Komunikasi yang jelas, efektif, dan persuasif itu penting banget.

• Presentasi: Kau harus bisa mempresentasikan hasil analisa kau dengan jelas dan meyakinkan kepada pihak-pihak terkait.

• Ketelitian: Kerja di bidang keuangan itu butuh ketelitian yang tinggi. Kesalahan kecil aja bisa berdampak besar.

• Problem Solving: Kau akan sering dihadapkan pada masalah dan tantangan. Kemampuan untuk menemukan solusi yang tepat dan cepat itu penting.

• Kerja Sama Tim (Teamwork): Ini pekerjaan yang ga bisa dikerjakan sendirian. Kau harus bisa berkolaborasi dengan tim dan departemen lain.

• Manajemen Waktu: Kau harus bisa mengatur waktu dengan efektif agar semua tugas bisa diselesaikan tepat waktu.

• Integritas & Etika Kerja: Ini mutlak. Bekerja di bidang keuangan membutuhkan integritas dan etika kerja yang tinggi.

Pokoknya, gabungan hard skill dan soft skill ini yang akan membedakan kau dari kandidat lain. Ga cuma kemampuan teknis, tapi juga kepribadian dan sikap profesionalmu akan dipertimbangkan.

Baca Juga

Cara Menjadi

Gak ada jalan pintas buat jadi Analis Pembiayaan di Bank DKI, ya. Butuh persiapan matang dan strategi yang tepat. Dari pengalaman gue, ini beberapa langkah yang bisa kau coba:

1. Pendidikan yang Tepat: Kalo kau masih kuliah, fokus di jurusan yang relevan, misalnya Akuntansi, Manajemen Keuangan, Ekonomi, atau jurusan sejenisnya. IPK yang bagus itu poin plus. Kalo udah lulus, pendidikan lanjutan seperti sertifikasi profesional di bidang keuangan (misalnya Certified Financial Analyst – CFA) juga akan sangat membantu.

2. Asah Skill yang Dibutuhkan: Pastikan kau punya skill yang udah dibahas sebelumnya. Rajin-rajinlah latihan analisa keuangan, kuasai Microsoft Excel sampai tingkat mahir, dan pelajari regulasi perbankan. Kalo perlu, ikuti pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kemampuanmu.

3. Cari Pengalaman: Pengalaman kerja, meski ga di bank, tetap penting. Pengalaman di bidang keuangan, audit, atau credit analysis akan sangat berharga. Magang di lembaga keuangan juga bisa jadi jalan masuk yang baik.

4. Networking: Jangan underestimate kekuatan networking. Ikuti seminar, gabung komunitas profesional di bidang keuangan, dan perluas pertemananmu. Kau ga pernah tau, kapan dan dari mana kesempatan itu datang.

5. Pantau Lowongan Kerja: Rajin-rajinlah cek website resmi Bank DKI dan situs-situs job portal lainnya. Siapkan resume dan cover letter yang menarik dan sesuaikan dengan persyaratan yang diminta.

6. Persiapkan Diri untuk Seleksi: Proses seleksi di Bank DKI pasti ketat. Siapkan dirimu untuk menghadapi berbagai tahapan, mulai dari tes tertulis, psikotes, wawancara, sampai assessment center. Latihan menjawab pertanyaan wawancara dan persiapkan diri untuk menunjukkan kemampuan dan kepribadian terbaikmu.

7. Tetap Belajar dan Berkembang: Dunia perbankan selalu berubah. Kau harus terus belajar dan memperbarui skill dan pengetahuanmu agar tetap kompetitif.

Intinya, ga ada yang instan. Butuh kerja keras, kesabaran, dan konsistensi. Kalo kau punya tekad yang kuat dan terus berusaha, cita-citamu untuk menjadi Analis Pembiayaan di Bank DKI pasti bisa terwujud. Jangan lupa berdoa juga ya!

Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja – cuma Rp 500.000 – buat investasi! Fakta unik: Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia, mulai investasi dari usia 11 tahun dengan uang receh.

Masa ga mau ikutan jejak legend?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan berpotensi menghasilkan dari baca & share artikel ini.

Yuk, mulai upgrade keuanganmu sekarang juga! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Analis Pembiayaan Bank DKI Jakarta?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Analis Pembiayaan Bank DKI Jakarta lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.