kekitaan

Gaji Arsitektur PT AIA Financial Rp60.936.200 per bulan. Itu sama dengan Rp731.234.400 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut gaji sebagai Arsitektur :

Job Desk

Job Desc Arsitektur:

Kau bertanggung jawab atas seluruh proses design dan engineering sebuah bangunan, mulai dari konsep awal hingga final drawing. Tugas-tugas spesifiknya ga cuma satu dua, antara lain:

• Tahap Konsep: Ngumpulin briefing dari klien, ngembangin konsep design, ngerjain sketsa, dan presentasi ke klien. Kalo ada revisi, kau harus siap revisi design berkali-kali sampe klien puas.

• Tahap Design Development: Ngedetailin design, ngerjain layout, section, elevation, dan plan. Kau juga harus memastikan design tersebut memenuhi standar building code dan regulasi yang berlaku. Ga lupa juga perhitungan struktur dan M&E (meski ga selalu detail, setidaknya kau paham).

• Tahap Construction Document: Ngebuat drawing teknis yang detail dan akurat buat keperluan konstruksi. Ini termasuk shop drawing, detail drawing, dan specification. Kau harus memastikan semua drawing tersebut terintegrasi dengan baik.

• Koordinasi: Kau harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti kontraktor, konsultan struktur, konsultan M&E, dan klien. Komunikasi yang baik itu penting banget, ga boleh asal-asalan.

• Site Visit: Kalo diperlukan, kau harus melakukan kunjungan ke site buat memastikan design sesuai dengan kondisi lapangan. Ini penting banget buat menghindari masalah di kemudian hari.

• Administrasi: Ngurusin admin yang berkaitan dengan project, seperti membuat laporan kemajuan project dan mengelola budget.

Syarat-syaratnya ga cuma modal skill aja, tapi juga:

• Pendidikan minimal S1 Arsitektur.
• Pengalaman kerja minimal (sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan) tahun di bidang yang sama.
• Menguasai software design arsitektur, seperti AutoCAD, SketchUp, Revit, dll.
• Kreatif, teliti, dan mampu bekerja dalam tim.
• Mampu berkomunikasi dengan baik.
• Problem solving skills yang baik.

Gaji dan benefit disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan.

Skill yang Dibutuhkan

Skill yang dibutuhkan buat jadi Arsitek ga cuma sekedar jago gambar, lho! Butuh banyak skill, baik hard skill maupun soft skill. Berikut beberapa di antaranya:

Hard Skills (Skill Teknis):

• Menguasai Software Design Arsitektur: Ini wajib banget! Kau harus mahir pake software seperti AutoCAD, Revit, SketchUp, 3ds Max, Lumion, atau V-Ray. Semakin banyak software yang kau kuasai, semakin bagus.

• Kemampuan Menggambar: Ini dasar banget. Kau harus bisa nggambar dengan rapi, presisi, dan detail. Ga cuma gambar manual, tapi juga digital.

• Pemahaman Building Code dan Regulasi: Kau harus paham peraturan bangunan dan regulasi yang berlaku di Indonesia (atau negara tempat kau bekerja). Ini penting buat memastikan design-mu aman dan legal.

• Pengetahuan Konstruksi: Kau ga cuma perlu design yang bagus, tapi juga harus paham gimana design itu diwujudkan secara fisik. Pengetahuan tentang material, metode konstruksi, dan estimasi biaya itu penting.

• Kemampuan Modeling 3D: Buat visualisasi design, skill ini sangat membantu. Kau bisa nunjukin design-mu secara lebih realistis ke klien.

• Kemampuan Drafting yang Baik: Kau harus bisa membuat drawing yang jelas, terbaca, dan mudah dipahami oleh kontraktor dan tim konstruksi.

Soft Skills (Skill Non-Teknis):

• Kreativitas dan Imajinasi: Arsitektur itu seni dan ilmu. Kau harus punya kreativitas tinggi buat menciptakan design yang inovatif dan unik.

• Kemampuan Berkomunikasi: Kau akan berinteraksi dengan banyak orang, mulai dari klien, kontraktor, hingga tim. Komunikasi yang baik sangat penting buat kelancaran project.

• Kemampuan Problem Solving: Dalam proses design dan konstruksi, pasti akan ada masalah. Kau harus bisa menemukan solusi yang tepat dan efektif.

• Kemampuan Mengelola Waktu: Mengelola waktu dengan baik itu krusial, apalagi kalo kau ngerjain banyak project sekaligus.

• Kemampuan Bekerja dalam Tim: Arsitektur jarang sekali dikerjakan sendiri. Kau harus bisa bekerja sama dengan tim dan menghargai kontribusi orang lain.

• Kemampuan Presentasi: Kau harus bisa mempresentasikan design-mu dengan baik dan meyakinkan ke klien.

• Ketelitian: Kesalahan kecil dalam design bisa berakibat fatal. Kau harus teliti dan cermat dalam setiap langkah kerja.

• Kemampuan Management Project (Optional tapi Sangat Berguna): Kalo kau ingin naik level menjadi lead architect atau principal architect, skill ini sangat penting.

Ingat, skill ini saling berkaitan dan terus berkembang. Semakin banyak pengalaman, semakin terasah pula skill-skill tersebut.

Baca Juga

Cara Menjadi

Jalan buat jadi arsitek ga sesingkat yang kau bayangkan, butuh proses dan kerja keras. Berikut langkah-langkahnya:

1. Pendidikan Formal: Ini yang paling penting. Kau harus menempuh pendidikan formal di jurusan Arsitektur, minimal S1. Pilih universitas yang reputasinya bagus dan punya program studi yang komprehensif. Selama kuliah, fokus dan rajin belajar, ga cuma teori aja, tapi juga praktek. Ikutlah organisasi kemahasiswaan yang berkaitan dengan arsitektur, buat nambah pengalaman dan networking.

2. Magang/Praktek Kerja Lapangan (PKL): Pengalaman kerja sangat penting. Carilah kesempatan magang di kantor arsitek yang reputasinya baik. Ga cuma buat nambah pengalaman, tapi juga buat belajar langsung dari praktisi berpengalaman. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, serap ilmu sebanyak-banyaknya. Kalo bisa, cari pengalaman di berbagai tipe project, biar kau lebih berpengalaman.

3. Memperdalam Skill dan Software: Dunia arsitektur terus berkembang. Kau harus selalu mengasah skill dan mempelajari software terbaru. Ikuti workshop, training, atau kursus buat meningkatkan kemampuanmu. Manfaatkan juga sumber belajar online, banyak kok sumber belajar gratis dan berbayar.

4. Membangun Portofolio: Portofolio itu ibarat CV-nya arsitek. Kumpulkan semua karya terbaikmu, baik itu design skripsi, project magang, atau project pribadi. Buat portofolio yang menarik dan profesional. Tunjukkan keunikan design dan skill yang kau miliki.

5. Mencari Pekerjaan: Setelah lulus kuliah dan punya pengalaman serta portofolio yang bagus, saatnya mencari pekerjaan. Kirim lamaran ke kantor arsitek yang sesuai dengan minat dan skill-mu. Siapkan diri buat menghadapi wawancara kerja dan tunjukkan antusiasme dan kemampuanmu.

6. Melanjutkan Pendidikan (Opsional): Kalo kau ingin lebih spesialisasi atau mendalami bidang tertentu, kau bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau mengambil sertifikasi profesi.

7. Ikuti perkembangan industri: Dunia arsitektur terus berubah. Kau harus selalu update dengan tren terbaru, teknologi baru, dan regulasi yang berlaku. Ikuti seminar, konferensi, dan bergabung dengan komunitas arsitek.

8. Membangun Networking: Networking itu penting banget. Kenalan dengan arsitek lain, kontraktor, dan klien. Perluas koneksimu dan bangun relasi yang baik.

Intinya, jadi arsitek butuh dedikasi dan kesabaran. Ga ada jalan pintas, yang ada cuma kerja keras dan konsistensi. Kalo kau punya passion dan tekad yang kuat, kau pasti bisa mewujudkannya.

Gaji segitu, cukup buat investasi? Di {{judul}}, kita bahas cara sisihin minimal 20% gaji mu—bahkan kalo gaji mu cuma segitu—buat investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu orang terkaya sedunia, mulai investasi di usia 11 tahun!

Masa ga mau ikutan? 😉

Share artikel ini ke temen dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat info penting dan kesempatan menghasilkan dari baca & share artikel ini. Yuk, mulai sekarang, raih financial freedom mu! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Arsitektur PT AIA Financial?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Arsitektur PT AIA Financial lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.