kekitaan

Gaji Building PTPN III Rp30.200.000 per bulan. Itu sama dengan Rp362.400.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut gaji sebagai Building PTPN III :

Job Desk

Ga ada job desc building yang baku, karena tergantung banget sama kebutuhan perusahaan dan posisi yang dilamar. Tapi kalo kau mau gambaran umum, biasanya job desc building itu mencakup tanggung jawab dalam merencanakan, mengelola, dan mengawasi proses konstruksi sebuah bangunan. Ini bisa termasuk hal-hal kayak:

1. Perencanaan: • Brainstorming Desain: o Diskusikan berbagai ide desain, tentukan konsep, dan pastikan desain memenuhi kebutuhan klien dan regulasi yang berlaku. • Menghitung Kebutuhan Material: o Tentukan estimasi jumlah dan jenis material yang dibutuhkan, serta perhitungkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk pengadaan material. • Menyusun Timeline Proyek: o Buat rencana waktu yang realistis untuk setiap tahapan proyek, termasuk penjadwalan pekerjaan untuk tiap tim atau subkontraktor. • Mengurus Perizinan: o Pastikan semua izin yang diperlukan untuk proyek telah diperoleh, termasuk izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin lainnya sesuai dengan peraturan lokal.

2. Pengelolaan: • Mengatur Tim Kerja: o Pilih dan atur tim yang akan terlibat dalam proyek, termasuk pekerja lapangan, subkontraktor, dan konsultan. Pastikan setiap orang tahu tugas dan tanggung jawab mereka. • Memantau Progres Proyek: o Pantau perkembangan proyek untuk memastikan setiap tahap selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan kualitas yang diinginkan. • Mengatur Budget: o Kelola anggaran proyek secara efisien, pastikan pengeluaran tetap dalam batas yang telah ditetapkan, dan lakukan pengawasan terhadap penggunaan dana. • Negosiasi dengan Supplier dan Kontraktor: o Bernegosiasi dengan pemasok material dan kontraktor untuk mendapatkan harga terbaik, memastikan kualitas bahan, serta ketepatan waktu pengiriman.

3. Pengawasan: • Menjamin Kualitas Kerja: o Pastikan semua pekerjaan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, baik dari segi bahan, pengerjaan, dan ketepatan waktu. • Memeriksa Material yang Digunakan: o Lakukan pemeriksaan berkala terhadap material yang digunakan untuk memastikan semuanya sesuai dengan spesifikasi yang disetujui. • Mengatasi Masalah yang Muncul: o Segera tangani masalah yang muncul selama proses konstruksi, baik yang bersifat teknis maupun operasional, agar proyek tetap berjalan lancar. • Memastikan Kesesuaian dengan Safety Regulation: o Pastikan proyek mematuhi semua peraturan keselamatan yang berlaku untuk melindungi pekerja dan memastikan lingkungan kerja yang aman.

4. Koordinasi: • Berkomunikasi dengan Semua Pihak Terlibat: o Koordinasikan semua pihak yang terlibat dalam proyek, seperti arsitek, insinyur, klien, dan kontraktor, untuk memastikan semua bagian dari proyek berjalan seiring dan sesuai tujuan. • Penyelesaian Masalah secara Kolaboratif: o Jika ada perbedaan pendapat atau kendala, pastikan semua pihak bekerja sama untuk mencari solusi terbaik demi kelancaran proyek.

5. Dokumentasi: • Mencatat Aktivitas Proyek: o Dokumentasikan setiap perkembangan dalam proyek, termasuk hasil rapat, laporan kemajuan, dan gambar desain (drawing). • Mengarsipkan Dokumentasi Proyek: o Pastikan semua dokumentasi penting, termasuk kontrak, surat izin, dan catatan penting lainnya, disimpan dengan rapi untuk referensi di masa mendatang.

Kalo kau mau job desc yang lebih spesifik, kau perlu liat iklan pekerjaan yang sedang ada. Job desc building bisa bervariasi banget, tergantung level posisi (misal: project manager, site supervisor, foreman), jenis bangunan (gedung perkantoran, rumah, mall), dan perusahaan yang membuka lowongan.

Skill yang Dibutuhkan

Ga ada satu jawaban pasti buat skill yang dibutuhkan untuk jadi building. Itu tergantung banget apa yang kau maksud dengan “jadi building”. Kalo maksudnya jadi profesional di bidang konstruksi, maka banyak banget skill yang dibutuhkan, bisa dibagi jadi beberapa kategori:

1. Skill Teknis: • Pengetahuan Konstruksi: o Pemahaman tentang berbagai aspek konstruksi sangat penting, termasuk pengetahuan tentang desain bangunan, material, metode konstruksi, dan peraturan keselamatan yang berlaku. Tanpa pemahaman dasar ini, sulit untuk mengelola proyek dengan efektif. • Penggunaan Software Desain: o Kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak desain seperti AutoCAD, Revit, atau SketchUp akan sangat membantu dalam menggambar, membuat model 3D, serta melakukan simulasi bangunan untuk memastikan bahwa desainnya sesuai dengan rencana. • Manajemen Proyek: o Manajemen waktu, anggaran, dan sumber daya menjadi sangat penting dalam memastikan proyek dapat diselesaikan tepat waktu, dalam anggaran yang telah ditentukan, dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. • Pengukuran dan Survey: o Kemampuan untuk melakukan pengukuran yang akurat dan survey lapangan untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan yang berlaku.

2. Skill Manajemen: • Kepemimpinan: o Sebagai seorang building manager, kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan tim sangat penting. Ini termasuk memotivasi mereka untuk bekerja dengan efisien dan mencapai tujuan proyek. • Komunikasi: o Kemampuan komunikasi yang baik untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti tim, klien, kontraktor, dan supplier, akan memastikan kelancaran proyek. Komunikasi juga penting dalam menyampaikan status dan perkembangan proyek. • Pengambilan Keputusan: o Banyak keputusan penting yang harus diambil dalam manajemen proyek. Kemampuan untuk mengambil keputusan cepat dan tepat, terutama dalam situasi darurat atau dengan informasi terbatas, akan sangat berpengaruh pada jalannya proyek. • Problem-solving: o Ketika masalah muncul selama proyek berlangsung, kemampuan untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi yang cepat dan efektif sangat diperlukan agar proyek tetap berjalan tanpa hambatan besar. • Negosiasi: o Negosiasi adalah keterampilan penting, terutama ketika berhadapan dengan vendor, supplier, atau bahkan klien. Kemampuan untuk bernegosiasi harga, persyaratan kontrak, dan waktu pengiriman akan memberikan keuntungan pada proyek.

3. Skill Lainnya: • Ketelitian: o Dalam konstruksi, ketelitian sangat penting karena kesalahan kecil bisa mengarah pada masalah besar. Sebuah kesalahan kecil dalam pengukuran atau penggunaan material bisa merusak keseluruhan struktur. • Kemampuan Kerja Sama Tim: o Proyek konstruksi melibatkan berbagai pihak dengan berbagai keahlian, dari pekerja lapangan hingga konsultan. Kerja sama yang baik antar anggota tim sangat penting untuk kelancaran proyek. • Kemampuan Beradaptasi: o Kondisi di lapangan bisa berubah-ubah, misalnya cuaca buruk, masalah teknis tak terduga, atau keterlambatan material. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi akan sangat menentukan keberhasilan proyek. • Pengalaman Lapangan: o Pengalaman langsung di lapangan sangat berharga dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Pengalaman ini juga membantu dalam mengelola tim dan menyelesaikan masalah yang timbul selama proyek berlangsung.

Kalo kau mau spesifik, sebutkan dulu posisi apa yang kau incar di bidang konstruksi. Misalnya, kalo kau mau jadi site supervisor, skill yang dibutuhkan akan beda lagi dibanding kalo kau mau jadi project manager.

Baca Juga

Cara Menjadi

Ga ada yang namanya “Building PTPN III”. PTPN III itu perusahaan perkebunan, bukan perusahaan konstruksi. Kayaknya kau salah sebut. Kalo kau mau kerja di PTPN III, kau harus melamar pekerjaan di sana.

Caranya:

1. Pendidikan Formal: • Pendidikan Vokasi: o Memulai karir di bidang konstruksi dengan mengikuti pendidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK) jurusan bangunan atau teknik sipil merupakan langkah awal yang baik. Di sini, kamu akan mempelajari dasar-dasar konstruksi, menggambar, serta penggunaan alat-alat teknik yang penting di lapangan. • Perguruan Tinggi: o Lanjutkan dengan mengambil jurusan teknik sipil, arsitektur, atau manajemen konstruksi di perguruan tinggi untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang ilmu konstruksi. Gelar sarjana (S1) di bidang ini membuka lebih banyak peluang karir, dan jika ingin lebih spesialis, kamu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang master atau doktor.

2. Pengalaman Kerja: • Magang: o Magang di perusahaan konstruksi adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman langsung dan memahami bagaimana proyek berjalan di dunia nyata. Magang memberi kesempatan untuk belajar langsung dari para profesional yang sudah berpengalaman. • Bekerja di Lapangan: o Mulailah dari posisi dasar seperti helper atau laborer untuk merasakan langsung proses konstruksi di lapangan. Pengalaman ini sangat berharga untuk memahami masalah yang mungkin muncul dan bagaimana cara menanganinya, serta memperluas wawasan teknis. • Networking: o Bangun jaringan dengan orang-orang di industri konstruksi, seperti kontraktor, pengawas lapangan, dan arsitek. Jaringan ini dapat membantu menemukan peluang kerja dan mendapatkan wawasan baru mengenai tren dan perkembangan industri.

3. Pelatihan dan Sertifikasi: • Kursus: o Mengikuti kursus-kursus relevan seperti penggunaan software desain (AutoCAD, Revit) atau manajemen proyek akan meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial. Pelatihan ini memperkaya keterampilan yang diperlukan untuk menangani berbagai tugas konstruksi. • Sertifikasi: o Mendapatkan sertifikasi profesional, seperti safety officer atau sertifikasi di bidang manajemen proyek, akan memberikan nilai tambah pada karir. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kamu memiliki keterampilan khusus yang diakui secara profesional dan memenuhi standar industri.

4. Memilih Spesialisasi: Setelah memperoleh pendidikan dan pengalaman kerja, kamu dapat memilih spesialisasi yang sesuai dengan minat dan keahlianmu, di antaranya: • Arsitek: Merancang dan merencanakan desain bangunan sesuai dengan fungsionalitas dan estetika. • Engineer Sipil: Merencanakan, merancang, dan mengawasi pelaksanaan proyek konstruksi secara teknis. • Project Manager: Mengelola keseluruhan proyek konstruksi, mengawasi anggaran, waktu, dan kualitas. • Site Supervisor: Bertanggung jawab langsung di lapangan untuk memastikan pekerjaan konstruksi berjalan sesuai rencana dan standar. • Quantity Surveyor: Menghitung jumlah material dan biaya yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi.

Intinya, jalan menuju karir di bidang konstruksi itu panjang dan perlu kesabaran. Gabungan pendidikan, pengalaman, dan skill yang terus diasah adalah kunci kesuksesan. Kalo kau sudah punya gambaran posisi spesifik yang kau inginkan, cari informasi lebih lanjut tentang persyaratan dan jalur karirnya.

Setiap jiwa memiliki potensi yang tak terbatas. Bayangkan diri Anda sebagai sebuah karya seni yang terus berkembang. Dengan program pengembangan diri kami, Anda akan mendapatkan alat dan dukungan yang Anda butuhkan untuk mengungkap keindahan dan keunikan dalam diri Anda. Setiap langkah kecil yang Anda ambil adalah investasi untuk masa depan yang lebih cerah. Jangan ragu untuk melangkah keluar dari zona nyaman Anda dan temukan versi terbaik dari diri Anda.

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Building PTPN III?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Building PTPN III lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.