kekitaan

Gaji Dokter Spesialis Anak 2019 Rp20 per bulan. Itu sama dengan Rp240 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Dokter Spesialis Anak 2019 :

Job Desk

Kalo kita ngomongin job description Dokter Spesialis Anak tahun 2019, ga jauh beda sama sekarang sih, cuma mungkin beberapa poinnya lebih spesifik atau mungkin ada penambahan teknologi baru. Intinya, tugas utamanya tetep fokus ke kesehatan anak-anak.

Secara garis besar, tugasnya meliputi:

• Pelayanan Medis Langsung: Ini inti banget. Kau akan menangani pasien anak, mulai dari pemeriksaan fisik, diagnosa penyakit, sampai memberikan pengobatan dan perawatan. Ini termasuk menangani kasus-kasus umum kayak flu, batuk, pilek, sampai kasus yang lebih serius kayak penyakit jantung bawaan, asthma, infeksi, dan lain-lain. Kalo ada kasus gawat darurat, kau harus bisa bertindak cepat dan tepat.

• Penanganan Penyakit Khusus Anak: Sebagai spesialis, kau tentu punya expertise khusus di bidang anak. Jadi, kau akan menangani penyakit-penyakit yang spesifik pada anak-anak, yang mungkin ga bisa ditangani oleh dokter umum.

• Konsultasi dan Edukasi: Kau ga cuma ngobatin, tapi juga harus bisa ngasih edukasi ke orang tua pasien tentang kesehatan anak. Misalnya, cara merawat anak yang sakit, pentingnya imunisasi, pola makan sehat, dan hal-hal penting lainnya. Konsultasi juga penting untuk memastikan pengobatan berjalan efektif dan pasien sembuh total.

• Pencegahan Penyakit: Ini juga penting! Kau harus ikut serta dalam program-program pencegahan penyakit pada anak, kayak imunisasi massal, sosialisasi kesehatan, dan lain sebagainya.

• Dokumentasi Medis: Kau wajib mendokumentasikan semua tindakan medis yang kau lakukan, mulai dari hasil pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, sampai perkembangan pasien. Ini penting buat tracking dan evaluasi.

• Kerjasama Tim Medis: Ga ada dokter yang bekerja sendiri. Kau akan bekerja sama dengan tim medis lain, seperti perawat, nurse, dokter spesialis lain (kalo diperlukan), dan lain sebagainya. Kerjasama tim yang baik sangat penting untuk menjamin pelayanan kesehatan yang optimal.

• Pengembangan Profesi: Dunia kedokteran terus berkembang. Kau harus terus belajar dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran anak supaya tetap up-to-date dan bisa memberikan pelayanan terbaik untuk pasien.

Poin-poin di atas merupakan gambaran umum. Detail tugasnya bisa berbeda-beda tergantung dari tempat kau bekerja, apakah itu rumah sakit besar, klinik anak, atau puskesmas. Kalo ada detail tertentu yang kau perlukan, mungkin bisa dicek di job desc spesifik dari masing-masing institusi.

Skill yang Dibutuhkan

Kalo kita ngomongin skill yang dibutuhkan buat jadi Dokter Spesialis Anak di tahun 2019 (dan sebenarnya ga jauh beda sama sekarang), ga cuma soal pengetahuan medis aja. Butuh skill yang komprehensif, gabungan antara kemampuan hard skill dan soft skill.

Hard Skill (Keahlian Teknis):

• Penguasaan Ilmu Kedokteran Anak: Ini yang paling utama. Kau harus punya pengetahuan yang mendalam tentang anatomi, fisiologi, patologi, dan pengobatan penyakit anak. Ini mencakup berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan sampai yang berat dan kompleks.
• Keterampilan Diagnosa dan Penanganan Medis: Kau harus mampu mendiagnosis penyakit dengan tepat dan cepat, serta memberikan penanganan yang tepat berdasarkan kondisi pasien. Ini mencakup penggunaan berbagai alat diagnostik, interpretasi hasil lab, dan pengambilan keputusan klinis.
• Prosedur Medis: Kau harus mahir dalam melakukan berbagai prosedur medis yang berkaitan dengan anak-anak, seperti imunisasi, pemasangan infus, dan prosedur lainnya. Kalo ada prosedur yang lebih kompleks, kau harus bisa bekerja sama dengan tim medis lainnya.
• Pengetahuan tentang Obat-obatan: Kau harus paham betul tentang berbagai macam obat-obatan yang digunakan untuk mengobati anak-anak, termasuk dosis, efek samping, dan interaksinya.
• Kemampuan Menggunakan Teknologi Medis: Ini penting banget, terutama di era 2019. Kau harus terbiasa menggunakan berbagai teknologi medis, mulai dari medical imaging (rontgen, ultrasound, dll), sistem rekam medis elektronik (electronic medical record), dan lain sebagainya.

Soft Skill (Keahlian Non-Teknis):

• Komunikasi yang Baik: Ini penting banget. Kau harus bisa berkomunikasi dengan baik, baik dengan pasien anak (sesuai usia dan perkembangannya), orang tua pasien, dan juga tim medis lainnya. Kemampuan empati dan active listening sangat diperlukan.
• Kemampuan Menangani Stres: Bekerja sebagai dokter, apalagi spesialis anak, pasti sering berhadapan dengan situasi yang menegangkan. Kau harus mampu menangani stres dan tekanan dengan baik.
• Kemampuan Mengambil Keputusan: Kadang kau harus mengambil keputusan penting dengan cepat dan tepat, terutama dalam situasi gawat darurat.
• Kemampuan Beradaptasi: Dunia kedokteran terus berkembang. Kau harus bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, baik dalam hal teknologi, metode pengobatan, maupun kebijakan kesehatan.
• Kemampuan Kerja Sama Tim: Seperti yang udah disinggung sebelumnya, ga ada dokter yang bisa kerja sendiri. Kau harus punya kemampuan kerja sama tim yang baik untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
• Profesionalisme: Ini meliputi etika kerja, tanggung jawab, dan komitmen terhadap profesi.

Intinya, menjadi Dokter Spesialis Anak ga cukup cuma pintar secara akademik. Kau juga harus punya skill dan sikap yang tepat supaya bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk anak-anak. Kalo kau punya semua skill ini, maka peluangmu untuk sukses sangat besar.

Baca Juga

Cara Menjadi

Jalan untuk jadi Dokter Spesialis Anak di tahun 2019 (dan sekarang pun ga jauh berbeda) cukup panjang dan butuh dedikasi tinggi. Bayangkan kayak naik tangga, satu persatu langkahnya harus dijalani dengan serius.

1. Lulus SMA/SMK dan Kuliah Kedokteran: Ini langkah pertama dan paling dasar. Kau harus lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri atau swasta yang memiliki program studi kedokteran. Persaingan ketat, jadi persiapkan dirimu sebaik mungkin. Siap-siap dengan masa kuliah yang panjang dan penuh tantangan.

2. Menjadi Dokter Umum (Co-Ass): Setelah lulus kuliah kedokteran, kau akan menjalani masa co-assisten atau internship. Ini masa praktik di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya untuk menerapkan ilmu yang sudah kau pelajari selama kuliah. Ini penting untuk mengasah kemampuan klinis dan beradaptasi dengan lingkungan kerja.

3. Memilih Spesialis Anak: Setelah jadi dokter umum, kau harus memilih spesialisasi. Kalo kau tertarik jadi Dokter Spesialis Anak, maka kau harus mendaftar ke program pendidikan dokter spesialis anak. Biasanya ada ujian masuk dan seleksi ketat juga.

4. Pendidikan Spesialis Anak (PPDS): Ini tahap yang paling panjang dan menuntut. Kau akan menjalani pendidikan dokter spesialis anak selama kurang lebih 4-5 tahun. Selama masa pendidikan ini, kau akan mendapatkan pembelajaran teori dan praktik yang intensif di rumah sakit yang memiliki pendidikan spesialis anak. Harus siap dengan jadwal yang padat dan beban belajar yang berat. Kau juga bakal banyak menangani pasien anak langsung di bawah bimbingan dokter senior.

5. Ujian Kompetensi: Setelah menyelesaikan pendidikan, kau akan mengikuti ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dokter. Kalo lulus, barulah kau bisa mendapatkan gelar Sp.A (Spesialis Anak).

6. Surat Izin Praktik: Setelah lulus ujian kompetensi, kau harus mengurus surat izin praktik dari organisasi profesi dan dinas kesehatan setempat. Dengan surat izin praktik ini, kau baru bisa secara resmi membuka praktik atau bekerja di rumah sakit sebagai Dokter Spesialis Anak.

Jadi, ga ada jalan pintas. Butuh kerja keras, ketekunan, dan keuletan untuk mencapai cita-cita sebagai Dokter Spesialis Anak. Kalo kau memang punya minat dan semangat, maka semua tantangan itu akan terasa lebih mudah dilewati. Jangan lupa juga selalu mengasah soft skill seperti komunikasi, empati, dan kemampuan mengatasi stres, karena itu sangat penting dalam berinteraksi dengan pasien anak dan orang tuanya.

Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffett, salah satu investor terhebat dunia, memulai investasinya dengan uang jajan kecil.

Masa ga mau ikuti jejaknya?

Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka ga cuma dapat insight investasi keren, tapi juga bisa menghasilkan dari baca & share artikel ini.

Mulai sekarang, siapa bilang gaji pas-pasan ga bisa bikin kau kaya raya? 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Dokter Spesialis Anak 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Dokter Spesialis Anak 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.