kekitaan

Gaji Dokter spesialis + tahun 2019 Rp23.400.000 per bulan. Itu sama dengan Rp280.800.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Dokter spesialis + tahun 2019 :

Job Desk

Wah, menarik nih ngebahas job description Dokter Spesialis tahun 2019. Kalo kita lihat, tugasnya ga cuma sekedar periksa pasien dan kasih resep. Banyak banget yang harus mereka pikirin.

Secara garis besar, tanggung jawab utamanya adalah memberikan pelayanan kesehatan medical spesialis kepada pasien. Ini mencakup:

• Diagnosa dan Pengobatan: Menentukan penyakit pasien lewat anamnesa, pemeriksaan fisik, dan tes penunjang lainnya. Terus, ngasih perawatan dan pengobatan yang tepat sesuai dengan spesialisasinya. Ini ga cuma sekedar nulis resep obat, ya. Mungkin perlu operasi, terapi, atau prosedur medis lainnya.

• Konsultasi dan Edukasi: Menjawab pertanyaan pasien dan keluarganya soal penyakitnya. Memberikan counseling dan edukasi tentang penyakit, pengobatan, dan gaya hidup sehat. Kalo ada hal-hal yang ga dimengerti pasien, harus bisa dijelaskan dengan mudah dipahami.

• Dokumentasi Medis: Mencatat riwayat medis pasien secara lengkap dan akurat. Ini penting banget buat tracking perkembangan penyakit dan pengobatan. Laporan medis harus up to date dan lengkap.

• Kerja Sama Tim: Seorang dokter spesialis ga bisa kerja sendirian. Mereka harus berkolaborasi dengan dokter lain, perawat, fisioterapis, dan tenaga medis lainnya. Komunikasi dan koordinasi yang baik sangat penting untuk memberikan pelayanan yang optimal.

• Pengembangan Profesional: Dokter spesialis dituntut untuk selalu update dengan perkembangan ilmu kedokteran. Mereka harus ikut workshop, seminar, atau pelatihan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan.

• Penelitian dan Publikasi (tergantung spesialisasi dan tempat kerja): Beberapa spesialis juga terlibat dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Ini untuk mengembangkan ilmu kedokteran dan berbagi pengetahuan dengan dokter lainnya.

• Pengawasan dan Pembinaan (kalo jadi supervisor atau konsultan): Beberapa dokter spesialis mungkin juga memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan membina dokter muda atau resident di rumah sakit.

Tentu aja, detailnya bisa berbeda-beda tergantung spesialisasi (misalnya, spesialis jantung, spesialis anak, dll) dan tempat kerjanya (rumah sakit, klinik, praktek pribadi). Tapi, ini gambaran umum yang bisa kau pahami. Intinya, kerja seorang dokter spesialis itu kompleks dan membutuhkan keahlian, pengalaman, dan dedikasi yang tinggi.

Skill yang Dibutuhkan

Nah, kalo mau jadi dokter spesialis, ga cukup cuma pintar di bidang medis aja. Butuh skill yang beragam, seimbang antara hard skill dan soft skill. Tahun 2019 atau sekarang pun, dasarnya masih sama.

Hard Skills (Keahlian Teknis):

• Penguasaan ilmu kedokteran yang mendalam: Ini dasar banget. Kau harus paham anatomi, fisiologi, patologi, dan farmakologi yang sangat detail, sesuai spesialisasinya.
• Kemampuan diagnosa dan pengobatan: Mampu mendiagnosis penyakit dengan akurat dan menentukan perawatan yang tepat. Ini butuh pengalaman dan pengetahuan yang luas.
• Prosedur medis: Keterampilan melakukan berbagai prosedur medis, seperti operasi, pemasangan kateter, dll. (tergantung spesialisasinya).
• Interpretasi hasil pemeriksaan: Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan penunjang lainnya untuk membantu diagnosa.
• Penggunaan teknologi medis: Familiar dengan berbagai teknologi medis yang digunakan di bidang spesialisasinya.
• Pengetahuan tentang etika medis dan legalitas: Penting banget untuk menjalankan praktik kedokteran secara etis dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Soft Skills (Keahlian Non-Teknis):

• Komunikasi yang efektif: Mampu berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga medis lainnya dengan jelas dan empati.
• Pemecahan masalah: Dokter spesialis sering berhadapan dengan kasus yang kompleks dan menuntut kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
• Pengambilan keputusan: Mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam situasi yang kritis.
• Kemampuan bekerja sama dalam tim: Dokter spesialis ga kerja sendirian. Mereka harus bisa bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
• Manajemen waktu: Mampu mengelola waktu dengan efektif untuk melayani banyak pasien dan menangani tugas-tugas lainnya.
• Kemampuan adaptasi: Dunia kedokteran terus berkembang. Seorang dokter spesialis harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan kedokteran yang baru.
• Empati dan compassion: Ini penting banget. Kau harus bisa memahami kondisi pasien dan keluarganya, dan memberikan perawatan yang manusiawi.
• Ketahanan mental dan fisik: Kerja sebagai dokter spesialis bisa sangat menantang secara mental dan fisik. Kau harus memiliki ketahanan yang cukup untuk menjalani profesi ini.

Ingat, semua skill ini saling berkaitan dan sama pentingnya. Ga ada satu skill pun yang bisa diabaikan kalo kau ingin sukses sebagai dokter spesialis.

Baca Juga

Cara Menjadi

Jadi, kau pengen jadi dokter spesialis? Jalannya emang panjang dan ga mudah, tapi kalo kau punya tekad dan kerja keras, pasti bisa kok. Khususnya kalo kita lihat situasi tahun 2019.

1. Lulus pendidikan dokter umum: Ini langkah pertama dan paling penting. Kau harus lulus dari fakultas kedokteran yang terakreditasi. Prosesnya panjang, butuh waktu sekitar 6-7 tahun.

2. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR): Setelah lulus, kau wajib memiliki STR dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Ini ijin praktik sebagai dokter.

3. Mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS): Ini bagian yang menentukan spesialisasimu. Kau harus mengikuti seleksi dan diterima di program PPDS di rumah sakit yang terakreditasi. Lama pendidikan ini berbeda-beda tergantung spesialisasi yang kau pilih, bisa sampai beberapa tahun. Biasanya 3-5 tahun. Ini mirip seperti magang tapi lebih intens dan terstruktur.

4. Menyelesaikan pendidikan dan ujian spesialis: Selama PPDS, kau akan mendapatkan pelatihan dan pengalaman praktis di bidang spesialisasimu. Setelah selesai, kau harus mengikuti ujian spesialis untuk mendapatkan gelar spesialis.

5. Mengurus Surat Izin Praktek (SIP): Setelah lulus ujian spesialis dan mendapatkan sertifikat, kau perlu mengurus SIP di daerah tempat kau akan membuka praktek.

6. Memulai Praktek: Setelah semua persyaratan terpenuhi, kau sudah bisa mulai praktek sebagai dokter spesialis.

Tips Tambahan (khususnya untuk tahun 2019 dan seterusnya):

• Persiapkan dirimu dengan baik: Pelajari dengan rajin, ikuti workshop, dan tingkatkan keahlianmu. Kompetisi untuk masuk PPDS cukup tinggi.
• Pilih spesialisasi yang sesuai minat dan bakatmu: Jangan terburu-buru memilih spesialisasi. Pertimbangkan dengan matang apa yang sesuai dengan minat dan bakatmu.
• Jalin networking yang baik: Berkenalan dan berjejaring dengan dokter-dokter lain bisa membantu karirmu di masa depan.
• Update terus ilmu kedokteran: Dunia kedokteran terus berkembang. Selalu ikuti perkembangan terbaru di bidangmu.

Intinya, persiapan yang matang dan kerja keras adalah kunci sukses. Ga ada jalan pintas untuk menjadi dokter spesialis. Semangat!

Gaji 5 Juta? Cukup sisihkan 10% aja – Rp500.000 – untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, memulai investasinya dengan uang jajan kecil!

Masa ga mau meniru langkahnya?

Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan kesempatan untuk menghasilkan dari baca & share artikel ini.

Mulai investasi sekarang juga, siapa bilang sukses hanya untuk orang berduit banyak? 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Dokter Spesialis Bedah 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Dokter Spesialis Bedah 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.