kekitaan

Gaji Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 2019 Rp30 per bulan. Itu sama dengan Rp360 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 2019 :

Job Desk

Gini lho, kalo kita ngomongin job description Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin tahun 2019, ga jauh beda sama sekarang sebenernya. Cuma mungkin ada beberapa teknologi atau treatment baru yang sekarang lebih umum dipake. Intinya, tugas utamanya tetep sama: nyembuhin pasien yang punya masalah kulit dan kelamin.

Secara umum, tugasnya meliputi:

• Diagnosa dan treatment: Ini yang utama, yakni memeriksa pasien, menganalisa gejala, menentukan jenis penyakit kulit dan kelamin, lalu memberikan treatment yang tepat. Bisa lewat obat-obatan, surgery, atau prosedur lainnya.

• Konsultasi dan edukasi: Ga cuma ngobatin, tapi juga ngasih penjelasan ke pasien tentang penyakitnya, cara pencegahan, dan perawatan di rumah. Ini penting banget buat patient compliance.

• Prosedur medis: Melakukan berbagai prosedur medis seperti biopsi, pengangkatan lesion, cryotherapy, dan lain sebagainya, sesuai dengan keahlian dan peralatan yang tersedia.

• Dokumentasi medis: Mencatat semua riwayat penyakit pasien, hasil pemeriksaan, treatment, dan perkembangannya secara teliti dan lengkap. Ini penting banget buat medical record dan monitoring pasien.

• Kolaborasi: Bekerja sama dengan dokter spesialis lain, perawat, dan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Misalnya, kalo ada kasus yang kompleks, bisa konsultasi sama dokter internal medicine atau ahli patologi.

• Pengembangan profesional: Terus belajar dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran kulit dan kelamin. Ikut seminar, workshop, atau baca jurnal ilmiah untuk tetap update dan memberikan pelayanan terbaik.

Nah, itu gambaran umum job description-nya. Detailnya mungkin beda-beda, tergantung rumah sakit atau klinik tempat dia bekerja. Ada yang lebih fokus ke research, ada juga yang lebih fokus ke pelayanan pasien umum.

Skill yang Dibutuhkan

Kalo kita ngomongin skill yang dibutuhkan dokter spesialis kulit dan kelamin di tahun 2019, ga cuma soal medical knowledge aja lho. Butuh banyak hal lain yang ga kalah penting buat sukses di bidang ini. Bayangin aja, kau berhadapan langsung sama pasien yang mungkin lagi stres, cemas, bahkan malu.

Secara garis besar, skill yang dibutuhkan bisa dikelompokkan jadi beberapa bagian:

1. Hard Skills (Keahlian Teknis):

• Penguasaan ilmu kedokteran kulit dan kelamin: Ini yang paling fundamental. Kau harus paham banget tentang berbagai macam penyakit kulit dan kelamin, gejalanya, penyebabnya, dan cara treatment-nya. Ini termasuk pemahaman mendalam tentang anatomi, fisiologi, patologi, dan farmakologi yang berkaitan.
• Kemampuan diagnosa dan treatment yang tepat: Bukan cuma sekedar hafal teori, tapi juga bisa menerapkannya secara praktis dalam memeriksa dan mengobati pasien. Ini butuh pengalaman dan ketelitian yang tinggi.
• Kemampuan melakukan prosedur medis: Tergantung spesialisasi lebih lanjut, mungkin kau harus mahir dalam melakukan berbagai prosedur seperti biopsi, cryotherapy, surgical excision, dan lain-lain.
• Menguasai teknologi dan peralatan medis: Dunia kedokteran selalu berkembang, jadi penting buat kau update terus dengan teknologi dan peralatan terbaru di bidang dermatologi dan venereologi.

2. Soft Skills (Keahlian Non-Teknis):

• Komunikasi yang baik: Ini krusial banget. Kau harus bisa berkomunikasi dengan pasien dengan efektif dan empati, memberikan penjelasan yang mudah dipahami, dan membangun hubungan yang baik.
• Kemampuan problem-solving: Setiap kasus pasien itu unik, jadi kau harus bisa menganalisa masalah, mencari solusi, dan membuat keputusan yang tepat, terutama kalo menghadapi kasus yang kompleks atau ga biasa.
• Ketelitian dan kehati-hatian: Sedikit saja kesalahan dalam diagnosa atau treatment bisa berdampak serius bagi pasien. Jadi, ketelitian dan kehati-hatian sangat penting.
• Empati dan bedside manner yang baik: Pasien seringkali merasa cemas atau malu ketika harus berkonsultasi tentang masalah kulit dan kelamin. Kau harus bisa menunjukkan empati, membuat pasien merasa nyaman, dan membangun kepercayaan.
• Manajemen waktu: Kau akan menangani banyak pasien setiap harinya, jadi kau harus bisa mengatur waktu dengan efektif dan efisien.
• Kemampuan bekerja dalam tim: Kalo kau bekerja di rumah sakit atau klinik, kau akan berkolaborasi dengan dokter lain, perawat, dan tim medis lainnya. Kemampuan bekerja sama dalam tim itu penting banget.

Pokoknya, jadi dokter spesialis kulit dan kelamin itu ga cuma soal ilmu pengetahuan, tapi juga keterampilan dan kepribadian. Gabungan hard skills dan soft skills inilah yang bikin seorang dokter sukses dan dihargai pasiennya.

Baca Juga

Cara Menjadi

Jadi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin itu perjalanan panjang, ga sebentar. Bayangin aja, butuh komitmen dan kerja keras yang ekstra. Kalo di tahun 2019, jalurnya kurang lebih begini:

1. Lulus pendidikan dokter umum: Ini pondasinya. Kau harus lulus pendidikan dokter umum di perguruan tinggi yang terakreditasi. Prosesnya panjang, sekitar 6-7 tahun, tergantung universitas dan programnya. Lulus ujian state juga penting banget ya.

2. Magang/Koas: Setelah lulus pendidikan dokter umum, kau akan menjalani masa magang atau co-assistent (koas) di rumah sakit. Masa ini penting banget buat ngumpulin pengalaman dan mengasah kemampuan praktik.

3. Menjadi Dokter Umum: Setelah koas, kau bisa bekerja sebagai dokter umum dulu. Pengalaman ini akan sangat berharga ketika kau melanjutkan pendidikan spesialis nantinya.

4. Mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kulit dan Kelamin: Nah, ini dia inti utamanya. Setelah punya pengalaman sebagai dokter umum, kau harus mengikuti program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di bidang dermatologi dan venereology. Biasanya, program ini berlangsung selama 4 tahun, dengan berbagai macam ujian dan assessment yang harus kau lewati. Kompetisi masuknya juga biasanya ketat banget lho.

5. Menyelesaikan PPDS dan Ujian Spesialis: Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan di PPDS, kau akan mengikuti ujian akhir. Kalo lulus, baru deh kau resmi menyandang gelar Spesialis Kulit dan Kelamin.

6. Sertifikasi dan Izin Praktik: Setelah lulus ujian spesialis, kau harus mengurus sertifikasi dan izin praktik dari pihak berwenang. Ini penting agar kau bisa membuka praktik secara legal.

Intinya, perjalanan ini butuh kesabaran, ketekunan, dan juga semangat belajar yang tinggi. Ga cuma soal pintar aja, tapi juga kemampuan time management dan self management juga penting banget buat bisa ngelewatin semua tahapan ini. Kalo kau punya passion dan komitmen, pasti bisa kok. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui ilmu dan mengikuti perkembangan terkini di bidang dermatologi dan venereology. Soalnya ilmu kedokteran itu selalu berkembang.

Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja – cuma Rp 500.000 – untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffett, salah satu investor terkaya di dunia, memulai investasinya dengan uang saku kecil!

Masa ga mau ikutin jejaknya?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan berpotensi menghasilkan dari baca & share artikel ini.

Mulai investasi sekarang juga, dan ubah masa depanmu! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.