kekitaan

Gaji Feature Tester Shopee Rp5.300.000 per bulan. Itu sama dengan Rp63.600.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Feature Tester Shopee :

Job Desk

Gimana ya, menjabarkan job desc Feature Tester di Shopee? Bayangin aja, Shopee kan platform e-commerce gede banget, aplikasi dan website-nya dipake jutaan orang tiap hari. Nah, tugas feature tester ini penting banget buat ngejamin semua fitur di aplikasi dan website Shopee itu jalan dengan lancar, mudah dipake, dan ga ada bug yang bikin user kesal.

Jadi, kalo kita sederhanain, tugas utama seorang Feature Tester Shopee itu adalah:

• Ngetes Fitur Baru: Sebelum fitur baru diluncurkan ke publik, tugas kau adalah ngetes semua fungsi fitur tersebut. Kau akan pake aplikasi dan website Shopee layaknya pengguna biasa, tapi dengan tujuan khusus yaitu nemuin bug, kesalahan, atau hal-hal yang ga sesuai ekspektasi. Bayangin kau jadi detective yang nyari bug di aplikasi.

• Nulis Laporan: Setelah ngetes, kau harus buat laporan detail tentang hasil pengujian. Laporan ini harus jelas, jelas banget, sehingga developer bisa langsung ngerti masalahnya dan memperbaikinya. Ga cukup cuma bilang “ada bug!”, tapi harus jelas di mana, bagaimana caranya muncul, dan apa dampaknya. Ini penting banget agar tim developer bisa fokus ke problem solving.

• Memberikan Saran Perbaikan: Selain nemuin bug, kau juga harus bisa memberikan saran untuk memperbaiki fitur agar lebih user-friendly. Misalnya, “Tombol ini agak kecil dan susah dipencet”, atau “Alur pembelian ini terlalu panjang dan bikin ribet”. Ini menunjukkan kalo kau ga cuma ngetes, tapi juga mikir dari sisi pengguna.

• Mengelola Bug Report: Kau bakal berurusan dengan banyak bug report yang kau temukan. Kau harus bisa ngatur laporan ini dengan baik, misalnya dengan menggunakan tools khusus agar tracking masalahnya lebih mudah.

• Berkolaborasi: Kau bakal kerja sama sama tim developer, product manager, dan tim lain untuk memastikan quality assurance aplikasi Shopee. Komunikasi yang baik sangat penting.

Singkatnya, seorang Feature Tester Shopee itu harus teliti, detail, mampu berkomunikasi dengan baik, dan punya kemampuan analitis yang tajam. Ga cuma sekedar ngetes, tapi juga memberikan solusi. Kerjanya penting banget buat memastikan jutaan pengguna Shopee punya pengalaman yang smooth dan menyenangkan.

Skill yang Dibutuhkan

Jadi, kalo mau jadi Feature Tester di Shopee, ga cukup cuma jago main smartphone aja ya. Butuh beberapa skill khusus, dan ini ga cuma soal technical skill, tapi juga soft skill yang penting banget. Bayangin, kau harus ngetes aplikasi yang dipakai jutaan orang, jadi harus teliti dan tanggap.

Dari sisi technical skill, yang penting itu:

• Kemampuan Analisis yang Kuat: Kau harus bisa menganalisis hasil pengujian dengan detail. Ga cuma sekedar “ada bug!”, tapi juga harus bisa menjelaskan root cause-nya, dampaknya, dan langkah reproduksinya. Ini membantu developer lebih efisien dalam debugging.

• Pengalaman Menggunakan Berbagai Device dan OS: Shopee dipakai di berbagai device, dari smartphone sampai tablet, dan berbagai sistem operasi (OS) seperti Android dan iOS. Pengalaman pake berbagai device ini sangat membantu menemukan bug yang spesifik untuk device tertentu.

• Menguasai Testing Methodologies: Kenal sama berbagai metode pengujian software, seperti black box testing, white box testing, dan lain-lain. Ini penting banget agar proses pengujian sistematis dan terstruktur.

• Kemampuan Menulis Laporan yang Baik: Hasil pengujian harus dilaporkan dengan jelas dan detail. Kau harus bisa menyampaikan informasi dengan efektif agar tim developer langsung ngerti permasalahannya.

• Familiar dengan Bug Tracking Tools: Mungkin kau akan pake tools khusus untuk melaporkan dan melacak bug. Kemampuan memakai tools ini akan meningkatkan efisiensi kerja.

Nah, selain technical skill, soft skill juga sangat diperlukan:

• Ketelitian dan Kemampuan Fokus yang Tinggi: Kerja sebagai feature tester membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kau harus bisa fokus dalam menemukan kesalahan sekecil apapun.

• Kemampuan Komunikasi yang Baik: Kau harus bisa berkomunikasi dengan efektif dengan tim developer, product manager, dan tim lainnya. Kalo ada masalah, kau harus bisa menjelaskan dengan jelas dan ringkas.

• Kreativitas dan Inovasi: Kadang, bug itu ga mudah diketemukan. Kau harus punya kreativitas untuk menemukan cara-cara baru untuk menguji aplikasi.

• Problem-Solving Skill: Kemampuan memecahkan masalah sangat penting, karena kau harus bisa menemukan akar masalah dari setiap bug.

• Orientasi pada Detail: Ini poin penting banget! Seorang feature tester ga boleh melewatkan detail sekecil apapun.

Intinya, jadi feature tester itu ga cuma soal nge-klik-klik aja. Butuh gabungan skill teknik dan kemampuan berpikir kritis yang tajam.

Baca Juga

Cara Menjadi

Gimana ya caranya jadi Feature Tester di Shopee? Jalannya ga cuma satu kok, banyak banget kemungkinannya. Tapi intinya, kau perlu nunjukin kalo kau punya kemampuan dan skill yang dibutuhkan. Ini beberapa langkah yang bisa kau coba:

• Persiapkan Diri: Pertama-tama, asah dulu skill-mu. Kalo kau belum punya pengalaman, mulai aja dari belajar sendiri. Banyak banget sumber online yang bisa kau akses, mulai dari tutorial, online course, sampai buku-buku tentang software testing. Fokus banget ke skill yang udah aku sebutin sebelumnya ya, khususnya kemampuan analisis, penulisan laporan yang bagus, dan penguasaan berbagai testing methodologies. Kalo perlu, ikut pelatihan atau workshop biar lebih mantap. Buat portfolio juga, misalnya dengan ngetes aplikasi sendiri dan dokumentasikan hasilnya.

• Cari Lowongan Kerja: Shopee sering buka lowongan kerja, termasuk untuk posisi Feature Tester. Rajin-rajin aja cek website karier Shopee dan platform pencari kerja lainnya. Pastikan kau baca deskripsi kerjanya dengan teliti ya, agar lamaran kau sesuai dengan kebutuhan mereka.

• Buat Resume dan Cover Letter yang Menarik: Ini penting banget! Resume dan cover letter kau harus menunjukkan kemampuan dan pengalaman kau dengan jelas. Tuliskan skill yang relevan dengan posisi yang diinginkan, sertakan proyek atau pengalaman yang menunjukkan kemampuan kau. Cover letter juga harus menunjukkan antusiasme kau untuk kerja di Shopee.

• Latihan Coding (Kalo Ada): Meskipun ga semua posisi Feature Tester butuh kemampuan coding, tapi kalo kau punya pengalaman coding, itu akan jadi nilai tambah. Ini menunjukkan kemampuan analitis kau lebih dalam lagi.

• Siap-siap Tes: Biasanya, proses seleksi akan meliputi beberapa tahap, termasuk tes kemampuan, tes psikotes, dan wawancara. Persiapkan diri kau dengan baik. Latihan menjawab pertanyaan wawancara yang umum ditanyakan untuk posisi ini.

• Networking: Jangan anggap remeh networking. Bergabung di komunitas software testing atau gabung dengan orang-orang yang berpengalaman di bidang ini bisa membuka peluang kerja.

Intinya, persiapan yang matang dan konsistensi sangat penting. Jangan menyerah kalo belum langsung dapat. Terus belajar, terus berkembang, dan terus coba lagi! Semoga berhasil ya!

Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Tahukah kau, Warren Buffett, salah satu investor terhebat di dunia, memulai investasinya dengan uang saku kecil?

Masa ga mau ikuti jejaknya?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan peluang menghasilkan dari baca & share artikel ini. Yuk, mulai upgrade keuanganmu sekarang! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Feature Tester Shopee?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Feature Tester Shopee lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.