Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018?

Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018?

Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018 Rp2.557.600 per bulan. Itu sama dengan Rp30.691.200 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018 :

Job Desk

Wah, menarik nih pertanyaan tentang job description Hakim Golongan III masa kerja 11-12 tahun di tahun 2018. Ga mudah sih jawabnya secara pasti karena detailnya bisa beda-beda sedikit tergantung pengadilan dan spesifikasinya. Tapi, secara garis besar, begini gambarannya:

Seorang Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu biasanya udah cukup berpengalaman. Mereka ga lagi cuma jadi junior dan udah mulai menangani perkara yang lebih kompleks, meski mungkin ga seberat Hakim dengan golongan lebih tinggi. Bayangkan aja, mereka udah melewati masa-masa pelatihan dan on the job training, jadi udah terbiasa dengan berbagai macam prosedur pengadilan.

Secara umum, tugasnya meliputi:

  • Menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara di tingkat pertama, sesuai dengan bidang hukum yang menjadi spesialisasinya (misalnya, Pidana, Perdata, Agama, Tata Usaha Negara). Ini inti banget dari pekerjaannya. Mereka harus teliti banget dalam mempelajari berkas perkara, mendengarkan keterangan saksi, dan menganalisis bukti untuk menghasilkan putusan yang adil dan sesuai hukum.

  • Memimpin persidangan dengan tertib dan efektif. Ini bukan cuma soal ketukan palu, lho. Mereka harus bisa mengendalikan jalannya persidangan, memastikan semua pihak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berbicara, dan menjaga agar persidangan berjalan lancar dan objektif.

  • Menulis putusan. Ini proses yang panjang dan memerlukan ketelitian tinggi. Mereka harus merumuskan putusan secara jelas, sistematis, dan didukung oleh argumentasi hukum yang kuat. Putusan ini harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

  • Melakukan administrasi perkara. Ini termasuk mengelola berkas perkara, mencatat semua proses persidangan, dan memastikan semua dokumen tersimpan dengan rapi dan aman.

  • Melakukan koordinasi. Mereka sering berinteraksi dengan berbagai pihak, seperti panitera, jaksa, pengacara, saksi, dan pihak-pihak terkait lainnya. Koordinasi yang baik sangat penting untuk kelancaran persidangan.

  • Meningkatkan kompetensi. Walaupun udah cukup berpengalaman, mereka tetap harus terus belajar dan meningkatkan skill dan pengetahuannya di bidang hukum. Ini bisa berupa mengikuti pelatihan, seminar, atau membaca literatur hukum terbaru.

Ingat, ini gambaran umum. Detail tugas dan tanggung jawab bisa berbeda tergantung lokasi dan jenis pengadilan tempatnya bekerja. Kalo kau ingin detail spesifik, sebaiknya kau cari website resmi Mahkamah Agung atau pengadilan yang bersangkutan di tahun 2018. Atau mungkin ada arsip internal yang bisa kau akses.

Skill yang Dibutuhkan

Nah, kalo kita ngomongin skill yang dibutuhkan Hakim Golongan III dengan masa kerja 11-12 tahun di tahun 2018, ga cuma soal pengetahuan hukum aja, lho. Butuh banyak hal lain yang mendukung supaya mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Bayangin aja, mereka udah ga lagi di tahap belajar dasar, tapi udah harus bisa memimpin sidang, membuat putusan, dan berinteraksi dengan banyak orang.

Secara garis besar, skill yang diperlukan bisa dikelompokkan menjadi beberapa kategori:

1. Hard Skills (Keahlian Teknis):

  • Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini mutlak! Mereka harus menguasai berbagai bidang hukum, sesuai spesialisasinya. Ga cuma menghafal pasal, tapi juga memahami konteks, interpretasi, dan case law-nya.
  • Kemampuan Analisis dan Problem Solving yang Baik: Mereka harus bisa menganalisis fakta-fakta yang ada, mengidentifikasi masalah, dan menemukan solusi yang tepat berdasarkan hukum yang berlaku. Ini butuh kemampuan berpikir kritis dan sistematis.
  • Kemampuan Menulis yang Baik: Menulis putusan yang jelas, logis, dan mudah dipahami adalah bagian penting dari pekerjaan mereka. Kemampuan menulis ini harus terlatih dan profesional.
  • Penguasaan Legal Research yang Baik: Mencari dan menemukan sumber hukum yang relevan merupakan hal penting dalam memutuskan perkara. Ini termasuk memahami berbagai literatur hukum dan database hukum.
  • Kemampuan Manajemen Waktu yang Efektif: Mereka harus bisa mengatur waktu dengan efisien, karena akan menghadapi banyak kasus dan tenggat waktu.

2. Soft Skills (Keahlian Interpersonal):

  • Komunikasi yang Efektif: Komunikasi lisan dan tulisan yang jelas dan persuasif sangat penting. Mereka harus bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk terdakwa, saksi, pengacara, dan pihak-pihak terkait lainnya.
  • Kepemimpinan yang Baik: Sebagai pemimpin persidangan, mereka harus bisa mengendalikan jalannya persidangan dengan tegas dan adil. Mereka juga harus bisa memimpin tim (kalo ada) yang mendukung pekerjaannya.
  • Kemampuan Mengambil Keputusan: Mereka harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab, meskipun di bawah tekanan.
  • Integritas dan Etika yang Tinggi: Kejujuran, keadilan, dan netralitas sangat penting bagi seorang hakim. Mereka harus bebas dari pengaruh eksternal dan selalu berpegang pada kode etik profesi.
  • Kemampuan Beradaptasi: Bidang hukum terus berkembang. Mereka harus bisa beradaptasi dengan perubahan regulasi dan perkembangan teknologi. Kalo ga bisa beradaptasi, bakal ketinggalan.
  • Kemampuan Negosiasi dan Mediation: (Khususnya kalo fokusnya di Perdata) Kadang, penyelesaian perkara bisa melalui jalur damai. Hakim perlu mampu memfasilitasi negosiasi dan mediation antara pihak-pihak yang bersengketa.

Ingat, ini bukan daftar yang lengkap. Tapi ini memberi gambaran yang cukup komprehensif tentang skill yang diperlukan. Setiap hakim tentu akan memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, tapi idealnya mereka memiliki kombinasi dari hard skills dan soft skills ini.

Cara Menjadi

Menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 11-12 tahun di 2018 ga semudah membalik telapak tangan. Itu artinya, di tahun 2018, mereka udah melewati proses panjang dan melelahkan. Ini bukan soal sebentar, lho. Kita bicara tentang proses yang memerlukan dedikasi, kerja keras, dan tentunya kemampuan yang mumpuni.

Secara garis besar, ini jalurnya:

  1. Pendidikan Formal: Dasarnya adalah lulus pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terakreditasi, mengambil program studi Hukum. Ga cuma lulus biasa, tapi harus punya academic record yang bagus. IPK tinggi pasti jadi nilai plus.

  2. Ujian dan Seleksi Calon Hakim (Pansel): Setelah lulus, kau harus mengikuti seleksi calon hakim. Ini prosesnya ketat banget, ga main-main. Biasanya ada beberapa tahap, termasuk:

    • Tes tertulis: Ini ngetes kemampuan pengetahuan hukum, kemampuan analisis, dan kemampuan menulis.
    • Tes kesehatan: Cek kesehatan jasmani dan rohani, karena menjadi hakim membutuhkan fisik dan mental yang prima.
    • Tes psikologi: Ini untuk menilai kestabilan emosi, integritas, dan ketahanan mental. Kemampuan mengelola tekanan jadi penting banget.
    • Wawancara: Proses wawancara ini biasanya sangat mendalam, bertujuan untuk menilai kepribadian, integritas, dan kesesuaian calon dengan nilai-nilai peradilan.
  3. Magang/Diklat: Kalo lolos Pansel, kau akan menjalani masa magang atau diklat di lingkungan peradilan. Ini penting untuk mendapatkan pengalaman praktis dan memahami seluk-beluk pekerjaan hakim. Ini bukan cuma duduk manis aja, lho. Kau harus aktif terlibat dan belajar dari para hakim senior.

  4. Pengangkatan dan Penempatan: Setelah menyelesaikan masa magang/diklat dan dinilai memenuhi syarat, kau akan diangkat menjadi hakim dengan pangkat dan golongan tertentu. Proses ini juga ada seleksinya lagi.

  5. Naik Pangkat/Golongan: Nah, untuk mencapai Golongan III dengan masa kerja 11-12 tahun, berarti kau harus melewati beberapa tahapan kenaikan pangkat. Ini ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kinerja, pendidikan dan pelatihan tambahan, serta penilaian periodik. Kenaikan pangkat ini ga otomatis, lho, ada proses assessment yang cukup ketat.

Jadi, kalo kau mau jadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 11-12 tahun di 2018, berarti di tahun-tahun sebelumnya kau udah harus melewati semua tahapan itu dengan sukses. Prosesnya panjang, seleksinya ketat, dan memerlukan persiapan yang matang. Ga cuma kecerdasan akademik, tapi juga integritas, etika, dan mental yang kuat sangat dibutuhkan. Ini butuh dedikasi dan konsistensi yang tinggi.

#hidupdariKARYA

Gaji Rp 5 juta? Coba sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terkaya di dunia, memulai investasinya dengan uang jajan kecil.

Masa ga mau ikutan jejaknya?

Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan peluang untuk menghasilkan dari sharing artikel ini.

Yuk, mulai upgrade keuanganmu sekarang! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2018 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

Tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 16:43 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 16:44 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tempo.Co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 16:45 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 16:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. uliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.