Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2019?

Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2019?

Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2019 Rp2.787.000 per bulan. Itu sama dengan Rp33.444.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2019 :

Job Desk

Wah, menarik nih pertanyaannya. Mencari job description Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu di tahun 2019… agak tricky ya. Data spesifiknya mungkin ga selalu mudah diakses secara online. Sistem kepegawaian negara itu kan punya aturan sendiri dan detailnya ga selalu di-publish luas.

Tapi, kalo kita mau tebak-tebakan berdasarkan pengalaman, tugas pokok seorang Hakim Golongan III dengan masa kerja 15-16 tahun di 2019 kemungkinan besar udah ga cuma sekedar menangani perkara tingkat pertama lagi. Dia udah punya pengalaman yang cukup mumpuni. Jadi, ga cuma handle perkara, tapi mungkin juga:

  • Menguasai berbagai jenis perkara: Dia udah terbiasa menangani berbagai macam perkara, dari perdata, pidana, hingga mungkin administratif. Semakin senior, semakin beragam kasus yang ditangani.
  • Memimpin persidangan: Tentu saja, memimpin persidangan dengan tegas dan adil, menilai bukti, dan mengambil keputusan sesuai hukum.
  • Menulis putusan: Ini penting banget. Menulis putusan yang jelas, logis, dan sesuai hukum adalah bagian inti pekerjaannya. Pada level ini, kualitas penulisan putusan diharapkan lebih matang dan konsisten dengan hukum.
  • Membantu Ketua Pengadilan: Bisa jadi dia sudah terlibat dalam kegiatan administrasi pengadilan, memberikan masukan, atau membantu ketua dalam mengelola berbagai hal di pengadilan.
  • Menjadi mentor: Dengan pengalamannya, kemungkinan besar dia sudah membimbing hakim-hakim yang lebih muda. Mentoring dan berbagi ilmu jadi bagian penting dari karir di level ini.
  • Pengawasan: Memastikan proses persidangan dan administrasi berjalan sesuai prosedur dan hukum.
  • Partisipasi dalam pelatihan dan pengembangan: Hakim juga terus belajar dan mengikuti berbagai pelatihan untuk memperbarui pengetahuan dan keahliannya. Hakim golongan III dengan masa kerja segitu mungkin aktif terlibat dalam kegiatan ini, bahkan mungkin sebagai narasumber.

Intinya, di tahun 2019, Hakim Golongan III dengan masa kerja 15-16 tahun kemungkinan besar udah bukan lagi sekadar junior dalam bidangnya. Dia udah menjadi hakim yang berpengalaman, memiliki kemampuan kepemimpinan dan expertise yang mumpuni, dan berperan penting dalam sistem peradilan. Untuk detailnya, kau mungkin perlu mencari informasi lebih lanjut di arsip kepegawaian pengadilan terkait.

Skill yang Dibutuhkan

Menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 15-16 tahun di 2019? Itu berarti dia udah melewati banyak hal dan mempunyai skill set yang cukup komprehensif. Ga cuma soal hukum semata, lho. Bayangkan, dia udah berhadapan dengan berbagai macam kasus dan orang. Jadi, kemampuannya pasti udah teruji.

Secara garis besar, skill yang dibutuhkan bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian:

1. Keahlian Hukum yang Kuat: Ini dasar banget. Dia harus menguasai berbagai bidang hukum, dari perdata, pidana, hingga hukum acara. Ga cuma hafalan pasal, tapi juga kemampuan analisis dan interpretasi hukum yang tajam. Pengalaman 15-16 tahun itu berarti dia udah terbiasa menghadapi kasus-kasus rumit dan mengambil keputusan hukum yang tepat.

2. Kemampuan Manajemen Kasus: Dia harus bisa mengelola banyak kasus secara bersamaan, memprioritaskan, dan memastikan semuanya diproses dengan efisien dan efektif. Ini termasuk time management yang bagus dan kemampuan organisational.

3. Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis: Hakim harus bisa menganalisis fakta, bukti, dan argumen secara kritis dan objektif. Dia harus bisa memilah informasi yang relevan, menemukan missing links, dan membuat kesimpulan yang logis. Pengalaman panjang pasti udah mengasah kemampuan ini.

4. Kemampuan Komunikasi yang Baik: Ini penting banget. Dia harus bisa berkomunikasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Dia harus bisa menyampaikan putusan dengan jelas dan mudah dipahami, juga berinteraksi dengan para pihak yang terlibat dalam persidangan. Kalo komunikasinya ga bagus, putusan sebaik apapun bisa jadi ga efektif.

5. Kemampuan Kepemimpinan: Kalo udah di level itu, mungkin dia juga udah berperan sebagai mentor bagi hakim yang lebih junior. Ini butuh kemampuan memimpin tim, memberikan arahan, dan membangun rapport dengan orang lain.

6. Etika dan Integritas yang Tinggi: Ini yang paling penting! Hakim harus memiliki integritas yang tinggi, bersikap adil dan objektif, dan memegang teguh kode etik profesi. Ini ga bisa diajarkan, tapi dibentuk melalui pengalaman dan komitmen pribadi.

7. Kemampuan Research dan Legal Writing yang Mumpuni: Menulis putusan itu kerjaan utama. Jadi, dia harus bisa melakukan research hukum yang akurat dan menulis putusan dengan bahasa yang tepat, jelas, dan mudah dipahami.

Nah, itu beberapa skill penting yang harus dimiliki. Kalo kau ingin jadi Hakim, selain menguasai hukum, perhatikan juga pengembangan soft skill di atas. Semua itu saling berkaitan dan menentukan keberhasilan seorang Hakim.

Cara Menjadi

Wah, pertanyaan menarik nih! Jadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 15-16 tahun di 2019? Itu artinya kita bicara tentang perjalanan karir yang panjang dan penuh tantangan. Ga bisa instan, ya. Ini bukan soal semalam jadi hakim.

Pertama, kau harus paham bahwa jalannya panjang dan sangat kompetitif. Bayangkan, banyak orang berbakat yang juga bercita-cita menjadi hakim.

Berikut gambaran umum langkah-langkahnya, tapi inget ya, detailnya bisa berubah-ubah sesuai regulasi yang berlaku saat itu (2019):

  1. Pendidikan Hukum: Dasarnya adalah pendidikan hukum yang tinggi. Biasanya minimal Sarjana Hukum (S.H.). Kalo mau lebih bagus lagi, lanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Hukum (S.H., M.Hum.) atau bahkan Doktor (S.H., Dr.). Ijazah dari perguruan tinggi ternama dan track record akademik yang bagus akan jadi nilai tambah.

  2. Magang/Asisten Hakim: Setelah lulus, cari kesempatan untuk magang atau jadi asisten hakim. Pengalaman langsung di pengadilan sangat berharga. Kau akan belajar langsung dari praktisi, melihat bagaimana sistem peradilan bekerja, dan merasakan tantangannya. Ini bukan cuma sekedar menambah pengalaman, tapi juga membentuk karakter dan mental yang dibutuhkan.

  3. Ujian Calon Hakim (UCH) dan Seleksi: Ini tahap yang sangat penting dan kompetitif. Kau harus lolos UCH yang diadakan oleh lembaga yang berwenang. Ujian ini akan menguji kemampuan hukum, pengetahuan, dan kepribadian kau. Setelah lolos UCH, biasanya ada beberapa tahapan seleksi lagi, seperti assesment dan wawancara.

  4. Pengangkatan Sebagai Hakim: Kalo lolos semua seleksi, kau akan diangkat sebagai Hakim, biasanya dimulai dari golongan yang lebih rendah. Karir sebagai Hakim itu bertahap, naik pangkat secara bertahap berdasarkan prestasi kerja, senioritas, dan penilaian kinerja.

  5. Perjalanan Karir yang Panjang: Untuk mencapai Golongan III dengan masa kerja 15-16 tahun di 2019, itu berarti kau harus konsisten, berprestasi, dan terus belajar. Proses kenaikan pangkat dan golongan membutuhkan waktu dan penilaian kinerja yang baik secara konsisten.

Singkatnya, menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu di 2019 adalah hasil dari proses panjang, kompetitif, dan membutuhkan dedikasi yang tinggi. Ga ada jalan pintas. Kau harus memiliki kemampuan akademik yang bagus, pengalaman yang relevan, dan integritas yang tak tercela. Jangan lupa untuk selalu mengasah kemampuan legal writing, komunikasi, dan critical thinking-mu.

#hidupdariKARYA

Gaji 5 Juta? Coba sisihkan 10% aja, sekitar 500.000! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia, memulai investasinya dengan uang jajannya waktu masih kecil!

Masa ga mau mulai dari sekarang?

Share artikel ini ke temen dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan kesempatan menghasilkan dari share artikel ini.

Yuk, mulai upgrade keuanganmu! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 17:21 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 17:22 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
2024. Tempo.Co. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 17:23 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 17:23 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 17:24 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 17:25 WIB hari Minggu, 13 April 2025.