Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2018?

Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2018?

Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2018 Rp3.454.600 per bulan. Itu sama dengan Rp41.455.200 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2018 :

Job Desk

Wah, menarik nih pertanyaannya. Mencari job description Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu di tahun 2018, ga gampang ya. Data detailnya mungkin ga semua publik, karena itu data internal Mahkamah Agung. Tapi, kalo kita coba rekonstruksi berdasarkan pola umum dan perkembangan karir hakim saat itu, gambarannya kira-kira begini:

Hakim Golongan III dengan masa kerja 25-26 tahun di 2018, kemungkinan besar sudah cukup senior. Dia ga lagi di tahap pembinaan awal. Job desc-nya lebih fokus pada:

  • Menangani perkara di tingkat Pengadilan Negeri: Ini core bisnisnya. Jenis perkaranya bergantung pada spesialisasi dan pembagian tugas di pengadilan tempat dia bertugas. Bisa perkara pidana, perdata, tata usaha negara, atau kombinasi. Jumlah perkara yang ditangani mungkin cukup banyak, dan dia dituntut menyelesaikannya dengan efisien dan tepat waktu.

  • Memimpin persidangan: Kau tau dong, hakim memimpin jalannya persidangan, memeriksa dan meneliti alat bukti, mendengarkan keterangan saksi dan terdakwa/tergugat, memberikan putusan. Keterampilan memimpin sidang yang baik, netral dan adil sangat penting. Ini sudah jadi keahlian mahir buat hakim selevel ini.

  • Menulis putusan: Ini juga bagian krusial. Putusan harus dibuat secara sistematis, runtut, berdasarkan hukum dan fakta yang ada, dan tentu saja, mudah dimengerti. Gak cuma itu, putusan juga harus tahan uji di tingkat banding dan kasasi.

  • Melakukan administrasi perkara: Mencatat, mengelola berkas perkara, dan memastikan kelengkapan administrasi. Meskipun ada support staff, hakim tetap bertanggung jawab terhadap administration perkaranya.

  • Bertanggung jawab atas integritas dan profesionalitas: Ini yang terpenting. Sebagai hakim, integritas dan profesionalitas adalah kunci. Ga boleh ada konflik kepentingan, harus fair, dan harus taat hukum. Di masa kerja segini, dia jadi panutan buat hakim yang lebih muda.

  • Kemungkinan terlibat dalam kegiatan lain: Tergantung kebijakan pengadilan, bisa terlibat dalam pelatihan, mentoring hakim muda, atau kegiatan kehakiman lainnya.

Intinya, job desc-nya ga hanya sekedar memimpin sidang dan memutus perkara. Lebih dari itu, dia bertanggung jawab atas keadilan, kepastian hukum, dan wibawa pengadilan. Pengalaman 25-26 tahun itu udah bikin dia jadi aset berharga bagi lembaga peradilan. Dia bukan cuma hakim, tapi juga representasi dari sistem peradilan itu sendiri.

Skill yang Dibutuhkan

Hakim Golongan III dengan masa kerja 25-26 tahun di 2018? Itu berarti dia udah cukup senior dan punya pengalaman yang kaya. Kalo mau gambaran skill-nya, ga cukup cuma satu dua poin. Ini perlu diurai lebih detail:

I. Hard Skills (Keahlian Teknis):

  • Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini mutlak. Dia harus menguasai berbagai bidang hukum, tergantung spesialisasi. Pidana, perdata, tata usaha negara, atau bahkan kombinasi. Ga cuma ngerti teori, tapi juga case law dan jurisprudence yang relevan. Pemahaman mendalam tentang legal reasoning dan interpretasi hukum sangat penting.

  • Kemampuan Analisis dan Sintesis yang Tajam: Dari banyak fakta dan bukti, dia harus bisa menganalisis, menyaring informasi yang relevan, dan menyintesisnya untuk sampai pada kesimpulan yang objektif dan adil. Ini butuh ketelitian dan kemampuan berpikir kritis yang tinggi.

  • Kemampuan Menulis Putusan yang Baik: Putusan hakim itu bukan cuma sekadar keputusan. Dia harus menulis putusan yang jelas, sistematis, logis, dan mudah dipahami. Putusan harus didukung bukti-bukti hukum yang kuat dan argumen yang meyakinkan. Kalo ga jelas, bisa jadi di-appeal atau kasasi.

  • Manajemen Kasus yang Efisien: Hakim senior pasti menangani banyak kasus. Dia harus bisa mengatur waktu dan workflow dengan efektif, agar semua perkara bisa diselesaikan tepat waktu dan ga menumpuk.

II. Soft Skills (Keahlian Non-Teknis):

  • Integritas dan Etika yang Tinggi: Ini yang paling utama. Hakim harus memegang teguh prinsip keadilan, kejujuran, dan netralitas. Ga boleh ada konflik kepentingan, dan harus selalu bertindak profesional.

  • Kemampuan Komunikasi yang Baik: Dia harus bisa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Dalam persidangan, dia harus mampu menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti. Dia juga harus bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari para pihak yang berperkara, saksi, hingga pengacara.

  • Kemampuan Mengatur Diri dan Mengelola Tekanan: Menjadi hakim itu penuh tekanan. Dia harus bisa mengelola stres, tetap tenang dan objektif meskipun berada di bawah tekanan. Pengalaman 25-26 tahun pasti sudah mengasah kemampuan ini.

  • Kepemimpinan dan Mentoring: Di posisi ini, seorang hakim sering menjadi panutan dan mentor bagi hakim yang lebih muda. Dia harus mampu memimpin tim dan membimbing orang lain.

  • Kemampuan Decision Making yang Tegas dan Bijak: Hakim harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijak, bahkan dalam situasi yang kompleks dan sulit.

Singkatnya, jadi hakim bukan cuma soal pintar hukum. Butuh kombinasi skill teknis dan non-teknis yang matang, dibentuk melalui pengalaman bertahun-tahun. Pengalaman 25-26 tahun itu sudah menunjukkan keahlian yang sangat mumpuni.

Cara Menjadi

Menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 25-26 tahun di 2018? Itu perjalanan panjang dan ga mudah, ya. Kita ga bisa tiba-tiba jadi hakim senior begitu aja. Ini prosesnya:

  1. Pendidikan Hukum yang Tinggi: Kau harus lulus dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terakreditasi A, jurusan Hukum. IPK tinggi, prestasi akademik bagus, itu jadi nilai plus. S2 Hukum juga sangat disarankan, bahkan mungkin sudah jadi syarat mutlak di tahun-tahun tersebut.

  2. Lulus Magister Kenotariatan atau Magister Hukum (S2 Hukum): Setelah S1, kau perlu lanjut studi S2 di bidang Hukum. Ini penting banget untuk memperdalam expertise dan pemahaman hukum.

  3. Lulus Ujian Calon Hakim (UCH): Ini ujian yang sangat kompetitif dan ketat. Materinya meliputi pengetahuan hukum, logika hukum, dan kemampuan menyusun putusan. Lulus UCH ini udah jadi tahap penyaringan awal yang krusial.

  4. Pendidikan dan Pelatihan di Badan Diklat Kumham: Setelah lulus UCH, kau akan mengikuti pendidikan dan pelatihan di Badan Diklat Kementerian Hukum dan HAM. Ini untuk membekali kau dengan skill dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagai hakim.

  5. Penempatan sebagai Hakim Pertama: Setelah pendidikan, kau akan ditempatkan sebagai Hakim Pertama di Pengadilan Negeri. Biasanya di daerah, untuk mendapat pengalaman langsung menangani perkara. Ini adalah tahap awal karir sebagai hakim.

  6. Perjalanan Karir: Dari Hakim Pertama, kau akan terus naik pangkat dan golongan secara bertahap, berdasarkan performance, senioritas, dan kinerja. Ini prosesnya bertahap, butuh dedikasi, dan tentunya penilaian dari atasan.

  7. Pengalaman yang Bertahun-tahun: Menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 25-26 tahun di 2018 berarti kau telah melewati proses tersebut selama lebih dari 25 tahun. Prosesnya panjang, butuh kesabaran, konsistensi, dan tentu saja kinerja yang baik dan teruji.

Singkatnya, ga ada jalan pintas. Butuh komitmen, kerja keras, dan keuletan yang luar biasa. Kalo kau punya tekad dan potensi, jalan ini bisa kau tempuh. Tapi ingat, persaingan sangat ketat, jadi kau harus benar-benar terampil dan berdedikasi.

#hidupdariKARYA

Gaji Rp 5 Juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat dunia, mulai berinvestasi di usia 11 tahun dengan uang jajannya!

Masa ga mau ikutan jejak the Oracle of Omaha?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan kesempatan menghasilkan cuan dari membaca dan membagikan artikel ini.

Mulai investasi sekarang, raih masa depanmu! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2018?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2018 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

Tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 16:43 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 16:44 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tempo.Co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 16:45 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 16:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. uliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.