Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2019 Rp2.347.100 per bulan. Itu sama dengan Rp28.165.200 per tahun.📈
Salam #MasBro #MbakBro
Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2019 :
Job Desk
Wah, menarik nih pertanyaannya. Mencari job description Hakim Golongan III dengan masa kerja 7-8 tahun di tahun 2019 itu agak tricky. Ga ada dokumen standar yang bisa langsung kuambil dan tunjukkan. Sistem kepegawaian, khususnya di lingkungan peradilan, cenderung spesifik dan berubah-ubah.
Tapi, berdasarkan pengalaman panjangku di bidang manajemen SDM, aku bisa gambarkan gambaran umum tugas dan tanggung jawabnya. Ingat ya, ini hanya gambaran umum, detailnya bisa beda-beda di setiap pengadilan.
Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu, kemungkinan besar udah ga lagi menangani perkara sederhana. Mereka mungkin udah lebih banyak menangani perkara yang kompleks dan membutuhkan pemahaman hukum yang mendalam. Bayangkan aja, mereka udah cukup berpengalaman dan ga lagi di tahap belajar.
Jadi, tugas utamanya adalah:
- Menerima dan memeriksa berkas perkara: Ini termasuk memastikan kelengkapan berkas, memahami pokok perkara, dan memastikan proses hukum berjalan sesuai procedural law.
- Memimpin persidangan: Ini inti pekerjaannya. Mereka memimpin jalannya persidangan, memandu para pihak, memeriksa alat bukti, mendengar keterangan saksi, dan membuat keputusan berdasarkan hukum yang berlaku.
- Menulis putusan: Ini yang paling penting. Mereka harus menulis putusan yang jelas, logis, dan beralasan, berdasarkan fakta dan hukum. Kalo putusan salah, dampaknya besar banget.
- Melakukan pengawasan dan pembinaan: Mungkin juga mereka terlibat dalam mengawasi kinerja staff di pengadilannya, atau membina hakim yang lebih muda.
- Menangani administrasi: Ini pekerjaan pendukung, seperti membuat laporan, mengelola arsip, dan mengikuti training atau workshop untuk meningkatkan kemampuan.
- Bertindak sebagai mediator: Tergantung jenis pengadilannya, mungkin ada beberapa perkara yang butuh mediasi sebelum masuk ke persidangan.
Intinya, Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu udah bukan lagi junior di bidangnya. Mereka adalah tulang punggung pengadilan, bertanggung jawab atas keadilan dan kepastian hukum. Kerjanya berat, butuh ketelitian tinggi, dan pastinya butuh integritas yang ga perlu diragukan lagi.
Sekali lagi, ini hanya gambaran umum. Detailnya bisa berbeda tergantung pengadilan, jenis pengadilan (negeri, agama, militer, dll), dan kebijakan masing-masing. Kalo kau butuh informasi lebih spesifik, lebih baik cari informasi dari situs resmi Mahkamah Agung atau langsung ke pengadilan yang bersangkutan.
Skill yang Dibutuhkan
Nah, ini pertanyaan yang lebih spesifik. Mencari skill yang dibutuhkan hakim golongan III dengan masa kerja 7-8 tahun di 2019, kita ga bisa bicara sekadar “paham hukum”. Kita harus lebih detail. Pengalaman selama 20 tahun di bidang SDM mengajarkan saya, skill itu terbagi jadi beberapa kategori:
1. Hard Skills (Keahlian Teknis): Ini keahlian yang bisa diukur dan dilatih.
- Penguasaan Hukum yang Kuat: Ga cuma sekedar hafal pasal, tapi memahami substansi hukum, interpretasinya, dan aplikasinya dalam berbagai kasus. Khususnya di bidang hukum yang menjadi spesialisasinya.
- Kemampuan Analisis dan Problem Solving yang Tajam: Hakim harus bisa menganalisis fakta, mengurai permasalahan rumit, dan menemukan solusi yang adil dan tepat berdasarkan hukum.
- Kemampuan Menulis yang Baik: Menulis putusan yang jelas, tepat, dan sistematis itu penting banget. Ga cukup hanya paham hukum, tapi harus bisa menyampaikannya secara tertulis dengan baik.
- Menguasai Procedural Law: Memahami prosedur persidangan, tata cara pemeriksaan saksi, pengumpulan bukti, dan seluruh proses hukum yang berlaku sangat krusial.
- Penguasaan Teknologi Informasi: Di 2019, penggunaan sistem database dan e-court mungkin udah mulai diterapkan. Jadi, keahlian dasar komputer itu penting.
2. Soft Skills (Keahlian Lunak): Ini lebih ke karakter dan kemampuan interpersonal.
- Integritas yang Tinggi: Ini mutlak. Hakim harus jujur, adil, dan ga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kepercayaan publik itu sangat berharga.
- Kemampuan Berkomunikasi yang Baik: Baik lisan maupun tulisan. Mereka harus bisa berkomunikasi dengan jelas, efektif, dan menghargai semua pihak yang terlibat dalam persidangan.
- Kemampuan Mengambil Keputusan: Hakim harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat, bahkan di bawah tekanan.
- Kemampuan Managing Time dan Prioritizing yang Baik: Mereka pasti punya banyak kasus, jadi manajemen waktu dan prioritas itu penting banget.
- Kemampuan Public Speaking: Menyampaikan putusan di depan umum, mengelola dinamika persidangan, dan menjaga ketertiban di ruang sidang butuh kemampuan ini.
- Kemampuan Negotiation dan Mediasi (Optional): Tergantung jenis pengadilannya, keahlian ini bisa jadi nilai tambah.
Ingat ya, ini gambaran umum. Detailnya bisa disesuaikan dengan spesialisasi hukum yang dijalani hakim tersebut. Kalo misalnya hakimnya spesialis pidana, maka penguasaan hukum pidana harus jauh lebih mendalam daripada bidang hukum lain.
Cara Menjadi
Wah, pertanyaan ini menarik! Jadi, untuk jadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 7-8 tahun di 2019, itu artinya kau harus sudah melewati proses panjang dan melelahkan. Ga mungkin langsung jadi hakim golongan III begitu lulus kuliah. Ini seperti membangun tangga karir, langkah demi langkah. Berdasarkan pengalaman panjangku di bidang human capital, begini kira-kira alurnya:
Lulus Pendidikan Formal Hukum: Kau harus punya gelar Sarjana Hukum (S.H.) minimal. Kalo mau lebih baik, lanjutkan ke Magister Hukum (S.H., M.H.) atau bahkan Doktor Hukum (S.H., Dr.). Ini jadi bekal akademis yang penting banget.
Lulus Passing Grade Ujian CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil): Ini penting banget. Kau harus bersaing dengan banyak pelamar lain untuk bisa masuk jadi calon hakim. Ujiannya termasuk tes tertulis, tes kesehatan, tes psikotes, dan wawancara. Persaingan super ketat!
Magang/Diklat di Pengadilan: Setelah lulus CPNS, kau ga langsung jadi hakim. Kau akan menjalani masa pendidikan dan pelatihan (diklat) di lembaga pendidikan peradilan. Ini tempat kau belajar praktik dan teori hukum yang lebih mendalam. Mungkin juga ada masa magang di pengadilan.
Menjadi Hakim Assistant/Panitera Pengganti: Setelah diklat, kau mungkin akan ditempatkan sebagai Hakim Assistant atau Panitera Pengganti. Ini adalah jenjang awal karir kehakiman. Kau akan membantu hakim senior dalam menangani perkara, mempelajari proses persidangan dari dekat, dan menangani administrasi.
Naik Pangkat Secara Bertahap: Setelah beberapa tahun bekerja dengan baik dan menunjukkan kinerja yang memuaskan, kau akan naik pangkat. Dari sini prosesnya berjenjang, dari hakim tingkat bawah, terus naik sampai ke golongan III. Kenaikan pangkat ini memerlukan penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, dan juga kinerja yang outstanding.
Nah, untuk mencapai Golongan III di tahun 2019 dengan masa kerja 7-8 tahun, itu berarti kau harus memulai karir sebagai hakim sejak beberapa tahun sebelum 2019. Prosesnya panjang, memakan waktu bertahun-tahun, dan memerlukan dedikasi, kerja keras, dan kemampuan yang luar biasa. Kalo kau bermimpi jadi hakim, siap-siaplah untuk berkompetisi ketat dan terus belajar sepanjang kariermu. Ga cuma soal kecerdasan intelektual, tapi juga integritas, kemampuan komunikasi, dan kemampuan bertahan di bawah tekanan.
#hidupdariKARYA
Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terkaya di dunia, memulai investasi dari usia 11 tahun dengan uang receh.
Masa ga mau mulai dari sekarang?
Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa mendapatkan insight berharga dan peluang untuk menghasilkan dari baca & share artikel ini.
Mulai investasi, raih financial freedom! 🚀
Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2019?
Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.
FAQ
Berapa bayaran hakim?
tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta
Kapan gaji hakim mulai naik?
18 Oktober 2024
Berapa gaji hakim MK?
Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta
Hakim lulusan apa?
Fakultas Hukum
Berapa gaji hakim kelas 2?
Rp11.900.000
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
Sumber
BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 17:21 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 17:22 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
2024. Tempo.Co. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 17:23 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 17:23 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 17:24 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 17:25 WIB hari Minggu, 13 April 2025.