Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2018?

Berapa Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2018?

Gaji Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2018 Rp2.450.100 per bulan. Itu sama dengan Rp29.401.200 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2018 :

Job Desk

Wah, menarik nih pertanyaan tentang job description Hakim Golongan III masa kerja 9-10 tahun di tahun 2018. Ga mudah sih jawabnya secara pasti, karena detailnya tergantung pengadilan mana dan mungkin ada sedikit perbedaan. Tapi secara umum, gambarannya begini:

Di tahun 2018, seorang Hakim Golongan III dengan masa kerja 9-10 tahun kemungkinan besar sudah cukup berpengalaman. Dia ga lagi di tahap belajar dasar, tapi udah bisa menangani perkara sendiri dengan bimbingan minimal dari atasan. Bayangin aja, 9-10 tahun itu udah banyak perkara yang ditangani, banyak pengalaman sidang, dan banyak putusan yang dikeluarkan.

Jadi, tugas utamanya adalah memimpin persidangan, memeriksa dan memutuskan perkara sesuai hukum yang berlaku. Ini mencakup:

  • Pra-persidangan: Mempelajari berkas perkara, memanggil saksi dan ahli, melakukan pemeriksaan awal, dan mungkin juga melakukan mediasi kalo memungkinkan.
  • Sidang: Memimpin sidang dengan tertib dan adil, memeriksa alat bukti, mendengar keterangan saksi dan terdakwa/para pihak, meneliti argumentasi hukum dari semua pihak.
  • Pasca-persidangan: Membuat putusan, baik itu putusan pidana, perdata, atau tata usaha negara. Putusan ini harus dibuat secara tertulis dengan argumentasi hukum yang kuat dan jelas. Setelah itu, mengelola administrasi keputusannya.
  • Administrasi: Menyusun laporan, mengelola dokumen perkara, dan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Ini juga mencakup follow up terhadap eksekusi putusan.
  • Pengembangan Diri: Mungkin dia juga terlibat dalam pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kompetensi dan skill kehakimannya, baik dari segi substansi hukum maupun skill memimpin sidang.

Ga semua Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu langsung menangani perkara besar dan kompleks. Ada beberapa yang mungkin masih dibimbing, terutama kalo jenis perkaranya sensitif. Tapi intinya, dia udah punya tanggung jawab besar dalam penegakan hukum dan keadilan. Kalo kau mau cari info lebih spesifik, mungkin bisa cek website Mahkamah Agung atau peraturan perundang-undangan terkait di tahun itu.

Skill yang Dibutuhkan

Nah, kalo kita bicara skill yang dibutuhkan Hakim Golongan III dengan masa kerja 9-10 tahun di 2018, ga cukup cuma pintar hukum aja. Ini butuh kombinasi hard skill dan soft skill yang mumpuni. Bayangin, di posisi itu, kau udah ga lagi belajar dasar, tapi harus bisa memimpin sidang, membuat putusan yang adil dan tepat, dan mengelola banyak hal sekaligus.

Hard Skills (Keahlian Teknis):

  • Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini yang paling utama. Dia harus menguasai berbagai bidang hukum, tergantung spesialisasinya (pidana, perdata, tata usaha negara, dll). Ga cuma teori, tapi juga praktik dan case law.
  • Kemampuan Menulis dan Berargumentasi Hukum: Menulis putusan itu seni. Harus jelas, sistematis, dan argumentasinya kuat secara hukum. Ini butuh latihan dan pengalaman yang banyak.
  • Menguasai Tata Cara Persidangan: Prosedur persidangan itu rumit, dari mulai tahap pra-persidangan sampai eksekusi putusan. Dia harus hafal dan bisa mengaplikasikannya dengan benar.
  • Kemampuan Riset Hukum: Mencari dan menganalisis informasi hukum, baik dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, maupun literatur hukum lainnya, itu penting banget.
  • Manajemen Kasus: Seorang Hakim itu ga cuma menangani satu kasus. Dia harus bisa mengelola banyak kasus secara bersamaan, menentukan prioritas, dan memastikan semuanya berjalan sesuai prosedur.

Soft Skills (Keahlian Interpersonal):

  • Kepemimpinan yang Kuat: Dia harus bisa memimpin sidang dengan tegas, adil, dan tertib. Mengelola emosi para pihak yang terlibat juga penting.
  • Keterampilan Komunikasi yang Baik: Komunikasi yang efektif itu kunci. Dia harus bisa berkomunikasi dengan jelas dan lugas, baik secara lisan maupun tulisan, kepada semua pihak yang terlibat.
  • Integritas dan Etika: Ini ga bisa ditawar. Kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan sangat bergantung pada integritas para hakimnya. Keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
  • Pengambilan Keputusan: Dia harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan adil berdasarkan fakta dan hukum yang ada, meskipun terkadang berada di bawah tekanan.
  • Kemampuan Analisis dan Pemecahan Masalah: Setiap kasus itu unik. Dia harus bisa menganalisis fakta-fakta yang ada, mengidentifikasi masalahnya, dan menemukan solusi yang tepat.
  • Kemampuan Mengelola Stres: Menjadi hakim itu pekerjaan yang penuh tekanan. Dia harus bisa mengelola stres dan tetap fokus dalam menjalankan tugasnya.

Intinya, menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja segitu itu butuh kombinasi skill yang sangat komprehensif, ga cuma sekedar pintar hukum saja. Kualitas pribadi dan integritas juga memainkan peran yang sangat penting.

Cara Menjadi

Wah, pertanyaan menarik nih! Menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 9-10 tahun di 2018 berarti kau harus sudah melewati proses yang panjang dan penuh tantangan. Ga bisa instan, ya. Bayangin, itu butuh proses pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bertahun-tahun. Ga cukup cuma pintar hukum.

Pertama, kau harus lulus pendidikan formal hukum, minimal sarjana S1 Hukum. Setelah itu, kalo kau serius ingin jadi hakim, jalur utamanya adalah melalui jalur Calon Hakim (CAH). Prosesnya kurang lebih seperti ini:

  1. Lulus S1 Hukum: Ini adalah tahap awal dan paling fundamental. Nilai akademik yang baik tentu akan jadi nilai tambah.

  2. Mendaftar sebagai Calon Hakim (CAH): Biasanya ada pengumuman resmi dari Mahkamah Agung (MA) untuk pendaftaran CAH. Persyaratannya cukup ketat, ga cuma nilai akademik, tapi juga tes kesehatan, psikotest, dan berbagai tes lainnya untuk menilai kesesuaian kepribadian dan kemampuan. Ini untuk memastikan kau punya integritas dan kapabilitas yang diperlukan.

  3. Seleksi CAH: Proses seleksi ini sangat ketat dan kompetitif. Kau akan menjalani berbagai tahapan, mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, interview, hingga assessment center. Semua bertujuan untuk menyaring kandidat terbaik.

  4. Pelatihan dan Pendidikan di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Peradilan: Kalo kau lolos seleksi CAH, kau akan mengikuti pendidikan dan pelatihan di lembaga Diklat Peradilan MA. Di sini kau akan belajar berbagai aspek kehakiman, mulai dari teori hukum, praktik persidangan, hingga etika profesi.

  5. Penempatan dan Pengalaman: Setelah lulus Diklat, kau akan ditempatkan di pengadilan sebagai hakim entry level. Di sini, kau akan mendapat banyak pengalaman dalam menangani perkara, dibimbing oleh hakim senior. Pengalaman ini sangat penting untuk meningkatkan skill dan kemampuanmu.

  6. Promosi dan Kenaikan Pangkat: Kenaikan pangkat dan golongan itu berdasarkan prestasi kerja, masa kerja, dan penilaian kinerja. Seiring dengan pengalaman dan prestasimu, kau akan naik pangkat dan golongan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mencapai Golongan III dengan masa kerja 9-10 tahun.

Jadi, untuk menjadi Hakim Golongan III dengan masa kerja 9-10 tahun di 2018, kau butuh dedikasi, kerja keras, dan kemampuan yang luar biasa. Ga ada jalan pintas. Semuanya butuh proses dan kesabaran. Kalo kau punya tekad yang kuat dan terus belajar, mungkin kau bisa meraihnya.

Gaji Rp 5 Juta? Cukup sisihkan 10% – Rp 500.000 – untuk investasi! Fakta unik: Tahukah kau, Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, mulai berinvestasi di usia 11 tahun? Mulai dari kecil, kejutan besar menantimu di masa depan.

Masa ga mau ikutan?

Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa mendapatkan insights berharga dan peluang untuk menghasilkan passive income dari baca & share artikel ini. Yuk, raih financial freedommu sekarang! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2018?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2018 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Berapa bayaran hakim?

Tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta

Kapan gaji hakim mulai naik?

18 Oktober 2024

Berapa gaji hakim MK?

Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

Hakim lulusan apa?

Fakultas Hukum

Berapa gaji hakim kelas 2?

Rp11.900.000

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber

BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 16:43 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 16:44 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tempo.Co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 16:45 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 16:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. uliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 16:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.