Gaji Hakim Rp23.373.004.978.000-Rp{{nominal_1b}} per bulan. Itu sama dengan Rp280.476.059.736.000 per tahun, atau bahkan bisa Rp{{nominal_12b}} per tahun.📈
Salam #MasBro #MbakBro
Berikut rincian gaji sebagai Hakim :
Struktur Gaji
Ini Struktur Gaji untuk Hakim :
- Hakim Golongan IIId Masa Kerja <1 Tahun, Tahun 2009
Rp2.337.300. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 1-2 Tahun, Tahun 2009
Rp2.407.100. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 3-4 Tahun, Tahun 2009
Rp2.478.900. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2009
Rp2.552.900. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2009
Rp2.629.600. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2009
Rp2.707.700. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2009
Rp2.794.800. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2009
Rp2.917.400. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2009
Rp3.045.400. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 17-18 Tahun, Tahun 2009
Rp3.179.100. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 19-20 Tahun, Tahun 2009
Rp3.318.600. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 21-22 Tahun, Tahun 2009
Rp3.464.200. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 23-24 Tahun, Tahun 2009
Rp3.616.300. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2009
Rp3.775.000. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 27-28 Tahun, Tahun 2009
Rp3.940.600. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 29-30 Tahun, Tahun 2009
Rp4.113.600. - Hakim Golongan IIId Masa Kerja 31-32 Tahun, Tahun 2009
Rp4.294.100. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja <1 Tahun, Tahun 2009
Rp2.875.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 1-2 Tahun, Tahun 2009
Rp2.961.100. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 3-4 Tahun, Tahun 2009
Rp3.049.500. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2009
Rp3.140.500. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2009
Rp3.234.300. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2009
Rp3.330.900. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2009
Rp3.430.300. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2009
Rp3.532.800. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 31-32 Tahun, Tahun 2009
Rp4.978.000. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 29-30 Tahun, Tahun 2009
Rp4.768.700. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 27-28 Tahun, Tahun 2009
Rp4.568.300. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2009
Rp4.376.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 23-24 Tahun, Tahun 2009
Rp4.192.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 19-20 Tahun, Tahun 2009
Rp3.858.700. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 21-22 Tahun, Tahun 2009
Rp4.016.000. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2009
Rp3.638.200. - Hakim Golongan IVe Masa Kerja 17-18 Tahun, Tahun 2009
Rp3.746.900.
Job Desk
Job description Hakim itu ga sesederhana yang kau bayangkan. Gak cuma soal ketuk palu dan baca putusan. Selama 20 tahun lebih berkecimpung di bidang HR, aku lihat, peran Hakim itu kompleks banget, melibatkan banyak skill dan tanggung jawab. Secara garis besar, gini tugasnya:
Menguasai Hukum: Ini yang paling utama. Hakim harus paham seluk beluk hukum, baik substansi maupun prosedural. Dia harus bisa menginterpretasi aturan, menganalisis bukti, dan mengaplikasikan hukum ke dalam kasus yang ditangani. Kalo kurang memahami hukum, putusan yang dikeluarkan bisa salah dan berdampak besar.
Menjaga Keadilan dan Integritas: Kalo ini ga ada, kerjaan Hakim ga ada artinya. Dia harus memastikan proses persidangan adil, objektif, dan bebas dari pengaruh pihak mana pun. Integritas jadi kunci. Keputusan yang diambil harus berdasarkan fakta dan hukum, ga berdasarkan perasaan atau tekanan.
Manajemen Kasus: Hakim itu kayak project manager. Dia harus bisa mengelola banyak kasus secara simultan, mengatur jadwal sidang, dan memastikan semua berjalan lancar dan efisien. Memastikan semua berkas dan dokumen terorganisir dengan baik juga penting banget.
Kemampuan Analisis dan Pengambilan Keputusan: Hakim ga cuma baca berkas, dia harus menganalisis semua bukti dan kesaksian, lalu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hukum yang berlaku. Keputusan ini bisa berdampak besar bagi kehidupan orang banyak, jadi butuh kehati-hatian dan pertimbangan matang.
Komunikasi dan Negosiasi: Hakim harus bisa berkomunikasi efektif, baik dengan para pihak yang terlibat dalam persidangan, pengacara, maupun staf pengadilan. Kalo diperlukan, dia juga harus bisa melakukan negosiasi untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
Menulis Putusan: Menulis putusan yang clear, concise, dan mudah dipahami juga penting. Putusan ini jadi dokumen legal yang akan menjadi pedoman dan rujukan ke depannya.
Pengetahuan Teknologi Informasi: Sekarang ini, sistem e-court sudah banyak diterapkan. Hakim harus familiar dengan teknologi informasi agar bisa bekerja secara efektif dan efisien.
Intinya, jadi Hakim itu butuh skill, pengetahuan, dan integritas yang tinggi. Ga cuma soal skill hukum, tapi juga skill manajemen, komunikasi, dan problem-solving. Itulah mengapa, kalo kau melihat ada yang bilang jadi Hakim itu mudah, kau perlu pikir ulang.
Skill yang Dibutuhkan
Jadi Hakim ga cukup cuma modal ijazah. Butuh banyak skill, dan selama 20 tahun lebih di bidang HR, aku udah sering liat kriteria ideal untuk posisi ini. Ini beberapa skill penting yang dibutuhkan:
Penguasaan Hukum yang Kuat: Ini basic-nya. Bukan cuma sekedar hafal pasal, tapi harus paham konteks, aplikasi, dan interpretasinya. Mengerti hukum acara, hukum materiil, dan berbagai bidang hukum lainnya sangat krusial. Kalo ga paham hukum, ga mungkin bisa jadi hakim yang baik.
Kemampuan Analisis yang Tajam: Hakim harus bisa menganalisis fakta, bukti, dan argumen dari berbagai pihak secara objektif. Dia harus bisa membedakan mana fakta, mana opini, mana yang relevan dan mana yang ga. Ini butuh kemampuan berpikir kritis dan analitis yang mumpuni.
Kemampuan Pengambilan Keputusan yang Tegas & Objektif: Setelah menganalisis semua informasi, Hakim harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan adil berdasarkan hukum. Ini butuh keberanian, ketegasan, dan objektivitas yang tinggi. Ga boleh terpengaruh tekanan atau kepentingan pribadi.
Kemampuan Menulis yang Baik: Hakim harus bisa menulis putusan yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Putusan itu dokumen legal yang penting, jadi harus disusun dengan rapi dan sistematis. Kesalahan penulisan bisa berakibat fatal.
Komunikasi yang Efektif: Hakim harus bisa berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan berbagai pihak, termasuk terdakwa, pengacara, saksi, dan juga masyarakat. Dia harus mampu menjelaskan keputusan yang diambil dengan cara yang mudah dimengerti.
Manajemen Waktu & Caseload: Hakim seringkali menangani banyak kasus sekaligus. Jadi, kemampuan manajemen waktu dan kemampuan memprioritaskan tugas sangat penting untuk memastikan semua kasus ditangani dengan adil dan efisien.
Integritas dan Etika yang Tinggi: Ini paling penting. Hakim harus memiliki integritas dan etika yang tinggi, bebas dari korupsi dan intervensi pihak lain. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada hukum dan keadilan, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Kemampuan Problem Solving: Setiap kasus unik. Hakim harus bisa menemukan solusi yang adil dan tepat untuk setiap permasalahan yang dihadapi. Ini membutuhkan kreativitas, kemampuan berpikir out of the box, dan juga pengetahuan hukum yang luas.
Kemampuan Multitasking dan Time Management: Seperti yang udah dibahas sebelumnya, Hakim harus bisa menangani banyak kasus sekaligus, jadi kemampuan untuk melakukan banyak hal secara bersamaan dan mengatur waktu dengan efektif sangat penting.
Pengetahuan Teknologi Informasi: Penggunaan teknologi informasi di pengadilan semakin meningkat. Hakim perlu melek teknologi untuk mengakses informasi dan mengelola kasus secara efisien.
Singkatnya, jadi Hakim ga cuma soal hukum, tapi juga butuh kemampuan soft skill dan hard skill yang lengkap. Semua skill ini saling berkaitan dan membentuk seorang Hakim yang profesional dan berintegritas.
Cara Menjadi
Jalan untuk jadi Hakim ga sependek jalan pintas, ya. Butuh proses panjang dan kerja keras. Pengalaman saya selama lebih dari 20 tahun di bidang HR menunjukkan bahwa ini bukan cuma soal pintar, tapi juga soal dedikasi dan kesabaran. Gini langkah-langkah umumnya:
Pendidikan Formal: Kau harus punya gelar sarjana hukum (S1) minimal. Biasanya, semakin tinggi pendidikan hukum yang kau miliki, semakin baik peluangnya. Banyak hakim yang juga punya gelar Magister Hukum (S2) atau bahkan Doktor Hukum (S3). Ini menunjukkan expertise dan kedalaman pemahaman hukum yang lebih mumpuni.
Magang/Praktik Kerja: Setelah lulus kuliah, cari pengalaman di bidang hukum. Bisa magang di pengadilan, kantor pengacara, atau lembaga hukum lainnya. Pengalaman praktik langsung ini sangat penting untuk memahami seluk-beluk dunia hukum dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang akan dihadapi nanti.
Ujian Calon Hakim (UCH): Ini tahapan yang krusial. UCH merupakan seleksi ketat yang menilai kemampuan, integritas, dan pengetahuan hukum calon hakim. Ujiannya meliputi tes tertulis, tes kepribadian, tes kesehatan, dan wawancara. Persiapan yang matang sangat penting untuk bisa lolos tahap ini.
Pendidikan dan Pelatihan: Kalo kau lolos UCH, biasanya ada pendidikan dan pelatihan khusus untuk calon hakim. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali calon hakim dengan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya.
Penempatan dan Pengangkatan: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan, kau akan ditempatkan di pengadilan dan diangkat secara resmi menjadi Hakim. Biasanya, karir Hakim dimulai dari tingkat pengadilan yang lebih rendah, lalu bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan prestasi dan pengalaman.
Pengalaman dan Pengembangan Karir: Setelah menjadi Hakim, teruslah belajar dan mengembangkan skill. Ikuti seminar, workshop, dan baca literatur hukum terbaru. Pengalaman menangani berbagai kasus akan meningkatkan kemampuan dan expertise kau sebagai Hakim.
Prosesnya panjang dan kompetitif, ya. Butuh keuletan, kesabaran, dan komitmen yang kuat. Ga semua orang bisa jadi Hakim. Ini pekerjaan yang menuntut integritas, kebijaksanaan, dan dedikasi yang tinggi untuk menegakkan hukum dan keadilan. Jadi, siapkan dirimu sebaik mungkin kalo memang ini cita-cita kau.
#hidupdariKARYA
Gaji 3 Juta? Cukup sisihkan 10% aja, sekitar 300 ribu untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, mulai investasi sejak umur 11 tahun dengan uang receh. Mulai dari kecil, impact-nya luar biasa!
Masa sih ga mau ikuti jejaknya?
Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka bisa dapat insight berharga dan potensi penghasilan tambahan dari baca dan share artikel ini juga.
Yuk, mulai sekarang raih financial freedom! 🚀
Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim?
Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.
FAQ
Berapa bayaran hakim?
tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta
Kapan gaji hakim mulai naik?
18 Oktober 2024
Berapa gaji hakim MK?
Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta
Hakim lulusan apa?
Fakultas Hukum
Berapa gaji hakim kelas 2?
Rp11.900.000
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
Sumber
BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 18:45 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan . pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 18:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tempo.Co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 18:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Wajar. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 18:46 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos! . www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 18:47 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 18:48 WIB hari Minggu, 13 April 2025.