Gaji Kepala Daerah/Bupati tahun 1965 Rp1.300 per bulan. Itu sama dengan Rp15.600 per tahun.📈
Salam #MasBro #MbakBro
Berikut rincian gaji sebagai Kepala Daerah/Bupati tahun 1965 :
Job Desk
Wah, menarik nih pertanyaan tentang job desc Bupati tahun 1965! Bayangin aja, zaman itu kan masih Orde Lama, suasana politik dan pemerintahannya jauh beda banget sama sekarang. Ga ada istilah HRD atau Human Capital Management yang formal kayak sekarang. Tapi, kalo kita mau tebak-tebak, tugas seorang Bupati waktu itu intinya bisa disederhanakan jadi beberapa poin besar:
Administrasi Pemerintahan: Bupati itu kayak chief executive officer (CEO) di daerahnya. Dia bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan di kabupaten. Ini termasuk bikin planning dan budgeting, ngawasi pelaksanaan program-program pemerintah, dan memastikan good governance. Bayangin, ga ada komputer, ga ada email, semuanya masih manual! Dia harus memastikan semua administrasi pemerintahan berjalan rapi, laporan ke pemerintah pusat juga tepat waktu.
Pembinaan Masyarakat: Ini penting banget di tahun 1965. Bupati punya peran penting dalam membina masyarakat, mendorong rasa persatuan dan kesatuan, menjaga ketertiban, dan meminimalisir konflik sosial. Mungkin dia sering turun ke lapangan, berinteraksi langsung dengan warga, menyelesaikan masalah di tingkat desa, dan menampung aspirasi masyarakat. Sosialisasi program-program pemerintah juga jadi tanggung jawabnya.
Keuangan Daerah: Bupati bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah. Dia harus memastikan dana dari pusat terpakai secara efektif dan efisien untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Pengawasan penggunaan anggaran juga jadi tugasnya. Ga ada sistem e-budgeting kaya sekarang ya, semua manual dan tergantung integritas serta keahliannya dalam mengelola keuangan.
Keamanan dan Pertahanan: Khususnya di tahun 1965, keamanan jadi hal yang sangat krusial. Bupati punya peran dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, bekerjasama dengan aparat keamanan. Memastikan situasi kondusif agar roda pemerintahan berjalan lancar.
Pelaksanaan Pembangunan: Bupati memimpin pembangunan di daerahnya. Ini bisa berupa pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Mungkin fokusnya masih pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, irigasi, dan sekolah.
Intinya, Bupati tahun 1965 itu punya beban tanggung jawab yang sangat berat dan kompleks. Dia harus bisa menjadi pemimpin, administrator, problem solver, dan juga diplomat dalam waktu yang bersamaan. Dia juga harus punya skill komunikasi dan leadership yang kuat untuk bisa menggerakkan masyarakat dan aparatur pemerintah di daerahnya. Ga cuma duduk manis di kantor, pasti banyak turun ke lapangan. Bayangkan saja, teknologi dan sistem pemerintahannya belum semaju sekarang.
Skill yang Dibutuhkan
Kalo kita mau ngebahas skill yang dibutuhkan Bupati tahun 1965, kita ga bisa cuma liat dari sisi technical skills aja. Zaman itu, soft skills dan leadership qualities jauh lebih penting, mengingat keterbatasan teknologi dan sistem pemerintahan.
Bayangin aja, ga ada smartphone, email, atau internet. Komunikasi masih sangat terbatas. Jadi, skill yang dibutuhkan Bupati waktu itu antara lain:
Komunikasi yang kuat: Ini penting banget. Bupati harus bisa berkomunikasi efektif dengan berbagai kalangan, dari petani sampai pejabat tinggi. Dia harus bisa menjelaskan program-program pemerintah, mendengarkan keluhan masyarakat, dan membangun relationship yang baik. Kalo komunikasi ga lancar, program-program ga akan jalan efektif.
Kepemimpinan yang karismatik: Bupati itu pemimpin. Dia harus bisa memotivasi timnya, menginspirasi masyarakat, dan mengambil keputusan yang tepat, walaupun di bawah tekanan. Membangun rasa percaya dan loyalitas dari bawahan dan masyarakat sangat penting. Ga cuma perintah, tapi juga harus bisa memberi contoh.
Pemahaman Politik yang Jeli: Tahun 1965, situasi politik Indonesia sangat dinamis dan kompleks. Bupati harus punya pemahaman politik yang baik, bisa bernegosiasi, dan menjaga stabilitas politik di daerahnya. Dia harus bisa membaca situasi dan beradaptasi dengan cepat.
Kemampuan Administrasi yang Baik: Walaupun ga serumit sekarang, administrasi pemerintahan tetap penting. Bupati harus bisa mengelola resource yang ada, memantau pelaksanaan program, dan membuat laporan ke pemerintah pusat. Ketelitian dan keuletan sangat dibutuhkan.
Kemampuan Negosiasi dan Problem Solving: Bupati pasti sering berhadapan dengan berbagai masalah, dari konflik antar warga sampai masalah budgeting. Dia harus bisa menegosiasikan solusi yang terbaik, dan menyelesaikan masalah dengan bijak. Ini membutuhkan kemampuan analisa dan decision making yang cepat dan tepat.
Ketahanan Fisik dan Mental: Ga ada AC di kantor, sering turun ke lapangan, beban kerja berat, dan situasi politik yang ga menentu. Bupati butuh ketahanan fisik dan mental yang kuat.
Keadilan dan Integritas: Kalo Bupati ga adil dan ga berintegritas, masyarakat ga akan percaya. Keadilan dan integritas sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menjaga stabilitas.
Singkatnya, Bupati tahun 1965 membutuhkan gabungan kemampuan hard skill dan soft skill yang mumpuni. Kalo diibaratkan, dia harus jadi seorang pemimpin, manajer, diplomat, dan problem solver sekaligus, dengan keterbatasan teknologi dan sumber daya.
Cara Menjadi
Menjadi Bupati tahun 1965? Wah, itu prosesnya jauh beda banget sama sekarang. Ga ada pemilihan langsung kayak sekarang. Sistemnya lebih kental dengan nuansa politik Orde Lama dan pengaruh partai politik yang sangat kuat. Jadi, jalannya bisa dibilang lebih rumit dan tergantung pada berbagai faktor.
Secara garis besar, ada beberapa jalur yang mungkin ditempuh:
Melalui Partai Politik: Ini jalur yang paling umum. Kau harus jadi kader partai yang aktif dan punya pengaruh kuat di partai. Kalo kau punya prestasi dan relasi yang baik di partai, kemungkinan besar kau akan diusung oleh partai untuk maju sebagai calon Bupati. Pengalaman di pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, sangat membantu. Ini penting karena penunjukan biasanya dilakukan melalui jalur partai.
Rekomendasi dari Pejabat Tinggi: Kalo kau punya koneksi yang kuat dengan pejabat tinggi di pemerintahan, misalnya Gubernur atau bahkan menteri, rekomendasi dari mereka bisa jadi faktor kunci. Mereka bisa mempengaruhi proses penunjukan Bupati. Ini jalur yang lebih bergantung pada networking dan pengaruh politik.
Kinerja dan Loyalitas: Kalo kau sudah berkarir di pemerintahan, menunjukkan kinerja yang baik dan loyalitas yang tinggi bisa membuka peluang. Prestasi yang nyata dalam jabatan sebelumnya bisa membuat kau dilirik untuk posisi yang lebih tinggi. Namun, ini ga cukup tanpa dukungan politik.
Pengalaman Militer: Di era Orde Lama, pengaruh militer cukup kuat. Kalo kau punya latar belakang militer dan punya relasi yang baik dengan kalangan militer, itu bisa jadi keuntungan.
Yang perlu diingat adalah, prosesnya ga transparan seperti sekarang. Faktor networking, loyalitas, dan dukungan politik jauh lebih dominan. Sistem meritokrasi mungkin ada, tapi ga sekuat sekarang. Penunjukan Bupati lebih bergantung pada pertimbangan politik dan keseimbangan kekuasaan di tingkat pusat dan daerah.
Proses seleksinya sendiri ga terstandarisasi seperti sekarang. Ga ada tes psikotes, interview yang terstruktur, atau debat publik. Semua lebih bersifat informal, bergantung pada persepsi dan penilaian para pemangku kekuasaan saat itu. Jadi, menjadi Bupati tahun 1965 lebih bergantung pada faktor-faktor politik dan relasi dibandingkan pada kompetensi teknis semata.
4 Toko Terbaik Gamers:
Produk | Terjual |
---|---|
Poco F4 GT 5G 12/256↗️ | 237 terjual |
Redmi K50 Gaming Edition 5G /Xiaomi Poco F4 GT 12GB + 256GB↗️ | 205 terjual |
Xiaomi POCO F4 GT 12/256GB Garansi Resmi POCO Indonesia↗️ | 10 terjual |
Xiaomi Poco F4 GT 12GB/256GB Bekas↗️ | 5 terjual |
#hidupdariKARYA
Gaji Rp 5 juta? Coba sisihkan 10% aja, sekitar Rp 500.000 untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffett, salah satu investor terhebat di dunia, mulai investasi dari usia 11 tahun dengan uang saku! Mungkin kau ga jadi Warren Buffett, tapi masa depanmu bakal lebih aman, kan?
Mau mulai?
Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan peluang passive income dari baca dan share artikel ini. Uang ga tumbuh di pohon, tapi bisa tumbuh dari investasi yang tepat! 😉
Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Kepala Daerah/Bupati tahun 1965?
Masih pengen tau tulisan berkaitan Kepala Daerah/Bupati tahun 1965 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.
FAQ
Berapa total gaji bupati?
Rp2,100.000 per bulan
Berapa gaji protokol bupati?
Rp3,780.000 per bulan
Berapa gaji seorang gubernur?
Rp3.000.000 per bulan
Berapa gaji camat per bulan?
Rp3,0400.000-Rp5,600.000 per bulan
Berapa gaji DPRD?
Rp2.100.000-Rp1.575.000 per bulan
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
Sumber
Cut Mutia Fahira. 2024 . Gaji Bupati dan Wakil Bupati Beserta Tunjangannya. www.inews.id/finance/bisnis/gaji-bupati-dan-wakil-bupati-beserta-tunjangannya. kita baca pukul 13:50 WIB hari Selasa, 18 Februari 2025.
Indra Akuntono Penulis. 2013. Ini Daftar Kepala Daerah Berpenghasilan Tertinggi Versi Fitra. nasional.kompas.com/read/2013/12/02/0344437/Ini.Daftar.Kepala.Daerah.Berpenghasilan.Tertinggi.Versi.Fitra. kita baca pukul 13:52 WIB hari Selasa, 18 Februari 2025.
peraturan.bpk.go.id. 1957. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1957 TENTANG PERATURAN UMUM MENGENAI GAJI, UANG JALAN DAN UANG PENGINAPAN SERTA PENGHASILAN-PENGHASILAN LAIN BAGI KEPALA DAERAH. peraturan.bpk.go.id/Download/67862/PP%20No.%2046%20Tahun%201957.pdf. kita baca pukul 15:20 WIB hari Selasa, 18 Februari 2025.
setkab.go.id. 1980. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1980 TENTANG HAK KEUANGAN/ADMINISTRASI KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH DAN BEKAS KEPALA DAERAH/BEKAS WAKIL KEPALA DAERAH SERTA JANDA/DUDANYA . jdih.setkab.go.id/PUUdoc/3136/PP0091980.htm. kita baca pukul 15:31 WIB hari Selasa, 18 Februari 2025.