kekitaan

Gaji Labolatorium Rp15.800.000 per bulan. Itu sama dengan Rp189.600.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut gaji sebagai Labolatorium :

Job Desk

Job desc laboratorium itu ga seragam, tergantung jenis laboratoriumnya. Tapi umumnya, tanggung jawabnya meliputi:

• Pengujian dan Analisa: Kau ga cuma ngeliat sample, tapi juga ngelakuin berbagai macam uji lab, ngolah data, dan ngelaporin hasilnya secara akurat dan teliti. Ini bisa termasuk maintenance alat, calibration, dan troubleshooting kalo ada masalah.

• Preparasi Sampel: Mempersiapkan sample untuk diuji, ini termasuk membersihkan, memotong, mencampur, dan melakukan proses pra-pengujian lainnya sesuai prosedur.

• Pengelolaan Data: Mencatat semua data hasil pengujian secara rapi dan terorganisir, memastikan integritas data, dan menyimpannya sesuai prosedur. Mungkin juga kau harus membuat database, grafik, atau laporan lainnya.

• Pemeliharaan Peralatan: Merawat dan membersihkan peralatan laboratorium, memastikan semuanya berfungsi dengan baik, dan melaporkan kerusakan segera. Ini termasuk melakukan maintenance preventif dan kalibrasi.

• Keselamatan Kerja: Mentaati semua prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium, menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dengan benar, dan melaporkan kecelakaan atau potensi bahaya.

• Dokumentasi: Menyusun dan menjaga semua dokumentasi laboratorium, termasuk prosedur, data, dan laporan.

• Kerja Sama Tim: Bekerja sama dengan tim laboratorium lain, berbagi informasi, dan memberikan dukungan.

Detail tugasnya bisa lebih spesifik lagi, tergantung bidang laboratoriumnya (misalnya laboratorium medis, kimia, biologi, atau fisika). Kalo kau mau tau job desc yang lebih spesifik, cari di job posting yang relevan.

Skill yang Dibutuhkan

Skill yang dibutuhkan untuk jadi teknisi laboratorium itu beragam, tergantung jenis laboratoriumnya. Tapi secara umum, kau butuh:

• Keahlian Scientific: Pemahaman mendasar tentang prinsip-prinsip sains yang relevan dengan jenis laboratoriumnya (misalnya biologi, kimia, fisika, atau medis). Kau juga harus bisa ngerjain perhitungan dan analisa data.

• Keterampilan Praktis di Lab: Kemampuan untuk menggunakan dan merawat berbagai peralatan dan instrumen laboratorium dengan benar dan aman. Ini termasuk pengetahuan tentang kalibrasi, maintenance, dan troubleshooting.

• Ketelitian dan Ketepatan: Pekerjaan di laboratorium butuh ketelitian tinggi. Sebuah kesalahan kecil aja bisa berdampak besar. Kau harus bisa bekerja dengan teliti dan memastikan akurasi hasil.

• Pengelolaan Data: Kau harus bisa mengolah data, membuat grafik, dan menyusun laporan dengan rapi dan terorganisir. Kemampuan computer literacy (kemampuan menggunakan komputer dan software yang berhubungan) juga penting.

• Keterampilan Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tertulis, sangat penting untuk berkolaborasi dengan tim dan melaporkan hasil kepada pihak lain.

• Pemecahan Masalah: Kalo ada masalah atau error saat pengujian, kau harus bisa menemukan solusinya dengan cepat dan efektif.

• Kemampuan Bekerja Secara Tim: Sebagian besar pekerjaan di laboratorium dilakukan secara tim, jadi kemampuan kerja sama dan kolaborasi sangat penting.

• Memahami Prosedur Keselamatan: Keselamatan kerja itu penting banget. Kau harus paham dan mengikuti semua prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.

• Kemampuan Menangani Tekanan: Kadang kau harus bekerja di bawah tekanan, misalnya saat menghadapi deadline yang ketat.

Kalo kau punya minat di bidang tertentu, misalnya mikrobiologi atau kimia analitik, kau mungkin butuh skill tambahan yang spesifik di bidang tersebut. Jangan lupa, terus belajar dan upgrade kemampuan ya!

Baca Juga

Cara Menjadi

Cara jadi teknisi laboratorium ga cuma satu, tergantung jenis laboratorium dan level pekerjaan yang kau inginkan. Tapi secara umum, ini beberapa langkahnya:

1. Pendidikan Formal: Ini yang paling penting. Kau butuh pendidikan formal yang relevan, minimal Diploma (D3) di bidang yang sesuai, misalnya analisis kimia, biologi, teknik kimia, atau kesehatan. Kalo mau jenjang lebih tinggi dan posisi yang lebih senior, pendidikan Sarjana (S1) bahkan S2 akan sangat membantu.

2. Keahlian Praktis: Teori aja ga cukup. Kau butuh pengalaman praktis di laboratorium. Cari kesempatan magang (internship) atau volunteer di laboratorium yang sesuai minatmu. Ini akan ngasih kau pengalaman langsung dan membantu kau mengasah skill teknis.

3. Sertifikasi (opsional, tapi disarankan): Beberapa jenis laboratorium mungkin mensyaratkan sertifikasi tertentu. Cari tahu apa aja sertifikasi yang relevan dengan bidang yang kau minati, dan ikuti pelatihan untuk mendapatkannya. Sertifikasi ini bisa meningkatkan value kau di mata employer.

4. Membangun Networking: Ikuti seminar, workshop, atau bergabung dengan komunitas terkait laboratorium. Ini akan membantu kau membangun networking dan mendapatkan informasi lowongan kerja.

5. Cari Lowongan Kerja: Setelah kau punya pendidikan, pengalaman, dan mungkin sertifikasi, saatnya mencari lowongan kerja. Lihat website job portal, hubungi langsung perusahaan yang menarik minatmu, atau manfaatkan networking yang sudah kau bangun.

6. Persiapkan Diri untuk Wawancara: Latihan menjawab pertanyaan wawancara, persiapkan CV dan cover letter yang menarik, dan tunjukkan antusiasme kau dalam bekerja di laboratorium.

7. Terus Belajar dan Berkembang: Dunia sains dan teknologi selalu berkembang. Setelah diterima kerja, teruslah belajar dan upgrade kemampuanmu untuk tetap kompetitif dan berkembang dalam kariermu.

Ingat, kesabaran dan ketekunan itu penting. Prosesnya mungkin ga selalu mudah, tapi kalo kau punya minat dan tekad yang kuat, kau pasti bisa mencapai tujuanmu.

Gaji UMR aja bisa investasi? Baca {{judul}} dan temukan caranya! Dengan gaji Rp4 juta misalnya, sisihkan 10% saja—Rp400.000—untuk investasi. Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, memulai investasinya dari usia muda dengan modal kecil!

Masa ga mau kaya dia? 😉

Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan potensi penghasilan tambahan dari sharing artikel ini. Yuk, mulai upgrade financial literacymu sekarang juga! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Labolatorium?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Labolatorium lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.