kekitaan

Gaji Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) 2014 – 2019 Rp18.648.000 per bulan. Itu sama dengan Rp223.776.000 per tahun.📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) 2014 – 2019 :

Job Desk

Sebagai praktisi Human Resources & Human Capital dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, gue bisa menganalisis job description Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) periode 2014-2019 berdasarkan informasi publik yang tersedia. Ga ada job description yang resmi dan detail yang dipublikasikan secara terbuka. Namun, berdasarkan kewenangan dan tugas-tugasnya, gue bisa merumuskan job description tersebut secara umum:

Jabatan: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Periode: 2014-2019

Tanggung Jawab Utama: Menko Perekonomian pada periode tersebut bertanggung jawab atas koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang perekonomian nasional. Ini meliputi:

• Perencanaan dan Penganggaran: Memimpin dan mengarahkan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di bidang ekonomi. Ini termasuk mengkoordinasikan kementerian/lembaga terkait agar target-target ekonomi tercapai.

• Kebijakan Makro ekonomi: Membuat dan mengkoordinasikan kebijakan makro ekonomi, seperti monetary policy, fiscal policy, dan kebijakan sektor riil untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

• Sektor Riil: Mengoordinasikan kebijakan di sektor-sektor ekonomi riil seperti industri, pertanian, perdagangan, pariwisata, dan investasi. Ini termasuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor tersebut dan meningkatkan daya saingnya.

• Kordinasi antar Kementerian/Lembaga: Menko Perekonomian bertindak sebagai liaison utama antar kementerian/lembaga terkait ekonomi, memastikan sinkronisasi program dan kebijakan. Ini memerlukan kemampuan negosiasi dan problem solving yang tinggi.

• Hubungan Internasional: Mewakili pemerintah dalam forum-forum ekonomi internasional dan menjalin kerjasama ekonomi dengan negara lain.

• Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan ekonomi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

• Penyampaian Informasi: Memberikan laporan dan informasi kepada Presiden mengenai perkembangan ekonomi nasional.

Keahlian yang Dibutuhkan:

• Pemahaman mendalam tentang ekonomi makro dan mikro.
• Keterampilan analisa data ekonomi dan membuat forecasting.
• Kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang kuat untuk mengkoordinasikan banyak pihak.
• Keterampilan komunikasi dan negosiasi yang sangat baik.
• Kemampuan problem solving dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
• Keakraban dengan isu-isu ekonomi global.

Catatan: Deskripsi ini merupakan gambaran umum. Detail tugas dan tanggung jawabnya dapat bervariasi tergantung kebijakan pemerintahan dan prioritas pada saat itu. Kalo kau ingin informasi yang lebih detail, kau perlu mencari dokumen resmi dari Sekretariat Kabinet atau sumber terpercaya lainnya.

Skill yang Dibutuhkan

Sebagai praktisi Human Resources & Human Capital berpengalaman lebih dari 5 tahun, gue bisa menganalisis skill yang dibutuhkan untuk menjadi Menko Perekonomian periode 2014-2019. Jabatan ini ga cuma butuh pengetahuan ekonomi, tapi juga soft skill dan leadership yang mumpuni. Berikut rinciannya:

Hard Skills (Keahlian Teknis):

• Penguasaan Ekonomi Makro dan Mikro: Ini fundamental. Kau harus paham betul tentang monetary policy, fiscal policy, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, neraca pembayaran, dan analisis ekonomi lainnya. Ga cukup sekadar mengerti, tapi harus mampu menganalisis data dan membuat forecasting yang akurat.

• Analisis Data Kuantitatif: Kemampuan membaca, menganalisis, dan menginterpretasi data ekonomi yang kompleks itu mutlak. Penggunaan tools seperti statistical software adalah nilai tambah.

• Pemahaman Kebijakan Publik: Kau harus paham bagaimana proses pembuatan kebijakan di Indonesia, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga implementasi dan evaluasi.

• Penalaran Ekonomi: Kemampuan berpikir analitis dan sistematis untuk memecahkan masalah ekonomi yang kompleks.

• Pengalaman di Bidang Ekonomi: Pengalaman kerja di pemerintahan, lembaga keuangan, atau sektor swasta yang berhubungan dengan perekonomian akan sangat membantu.

Soft Skills (Keahlian Non-Teknis):

• Kepemimpinan (Leadership): Menko Perekonomian memimpin banyak orang, baik di internal kementerian/lembaga maupun dalam stakeholder yang luas. Kau harus mampu memotivasi, mengarahkan, dan membangun teamwork.

• Komunikasi yang Efektif: Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan persuasif, baik secara lisan maupun tertulis, kepada berbagai pihak, mulai dari Presiden hingga masyarakat umum itu krusial.

• Negosiasi dan Problem Solving: Menko Perekonomian sering menghadapi masalah yang rumit dan harus bernegosiasi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Kemampuan menemukan solusi konsensus sangat penting.

• Pengambilan Keputusan: Kau harus mampu membuat keputusan yang cepat, tepat, dan terukur dalam situasi yang penuh tekanan.

• Manajemen Waktu: Mengelola banyak tugas dan tanggung jawab dengan tenggat waktu yang ketat itu perlu.

• Jaringan dan Networking: Memiliki hubungan yang baik dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama.

• Kemampuan Politik: Meskipun ga harus jadi politisi, memahami dinamika politik dan mampu bernavigasi di lingkungan politik itu penting.

• Ketahanan Mental: Jabatan ini penuh dengan tekanan dan kritik, kau harus memiliki mental toughness yang kuat.

Singkatnya, menjadi Menko Perekonomian butuh skill set yang sangat luas dan komprehensif, memadukan kemampuan teknis ekonomi yang mendalam dengan soft skill kepemimpinan dan komunikasi yang luar biasa.

Baca Juga

Cara Menjadi

Sebagai praktisi Human Resources & Human Capital dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, gue bisa bilang kalo jalan menjadi Menko Perekonomian periode 2014-2019 ga semudah membalikkan telapak tangan. Ini bukan lowongan yang kau lamar via online. Prosesnya jauh lebih kompleks dan melibatkan faktor-faktor politik yang signifikan. Ga ada “cara” yang pasti, tapi gue bisa uraikan beberapa faktor kunci:

1. Keahlian dan Pengalaman yang Luar Biasa: Kau harus punya track record yang mentereng di bidang ekonomi. Ini berarti punya pendidikan tinggi di bidang ekonomi (minimal S2, idealnya S3 dari universitas ternama), pengalaman kerja di pemerintahan atau sektor swasta yang relevan (misalnya, di lembaga keuangan internasional, think tank ekonomi, atau perusahaan besar), serta prestasi dan pencapaian yang signifikan dalam bidang ekonomi.

2. Jaringan dan Relasi yang Kuat: Dunia politik itu soal networking. Kau butuh relasi yang kuat dengan para pembuat kebijakan, tokoh politik berpengaruh, dan stakeholder kunci di pemerintahan. Ini dibangun selama bertahun-tahun melalui interaksi, kolaborasi, dan reputasi yang baik.

3. Pengalaman di Pemerintahan (Optional tapi Sangat Membantu): Meskipun ga wajib, pengalaman sebagai pejabat pemerintahan, misalnya sebagai deputi menteri, gubernur, atau anggota DPR, akan sangat meningkatkan peluang kau. Ini karena kau akan lebih memahami dynamics dan proses pengambilan keputusan di pemerintahan.

4. Kepercayaan dan Dukungan Partai Politik: Di Indonesia, sistem politiknya masih sangat dipengaruhi oleh partai politik. Untuk menjadi menteri, kau perlu mendapat dukungan dan kepercayaan dari partai politik yang berkuasa. Ini bisa didapat melalui kiprah politik langsung atau melalui dukungan dari tokoh-tokoh partai yang berpengaruh.

5. Kedekatan dengan Presiden (Faktor Kunci): Pada akhirnya, keputusan untuk menunjuk seorang Menko Perekonomian ada di tangan Presiden. Kepercayaan dan kedekatan personal dengan Presiden sangat menentukan. Ini bisa berupa relasi profesional yang kuat atau bahkan persahabatan.

6. Reputasi yang Baik: Kau harus punya reputasi yang baik dan bersih. Skandal atau kontroversi akan sangat merugikan peluang kau.

Intinya, menjadi Menko Perekonomian itu bukan soal memenuhi persyaratan formal saja, melainkan juga soal faktor politik, relasi, dan kepercayaan. Itu proses yang panjang, kompleks, dan penuh persaingan. Ga ada rumus pasti, semua bergantung pada kombinasi faktor di atas dan sedikit keberuntungan.

Gaji {{resume}}? Sisihkan 20% – itu sekitar Rp {{hasil perhitungan 20% gaji}} – untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terhebat di dunia, memulai investasinya dengan modal kecil saat masih remaja. Buktinya, dia bisa jadi salah satu orang terkaya di dunia.

Masa sih {{judul}} ga bikin kau penasaran?

Share artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan cuan tambahan dari baca & share artikel ini.

Mulai sekarang, siapa bilang gaji segitu ga bisa bikin kantong melar? 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) 2014 – 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) 2014 – 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.