kekitaan

Gaji Menteri Periode 2014 – 2019 Rp18.648.000-Rp{{nominal_1b}} per bulan. Itu sama dengan Rp223.776.000 per tahun, atau bahkan bisa Rp{{nominal_12b} per tahun. }📈

Salam #MasBro #MbakBro

Berikut rincian gaji sebagai Menteri Periode 2014 – 2019 :

Struktur Gaji

Ini Struktur Gaji untuk Menteri Periode 2014 – 2019 :

1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
5. Menteri Luar Negeri 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
6. Menteri Dalam Negeri 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
7. Menteri Pertahanan 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
8. Menteri Hukum dan HAM 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
9. Menteri Keuangan 2014 – 2019
   Rp 18.648.000 per bulan.
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
11. Menteri Perindustrian 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
12. Menteri Perdagangan 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
13. Menteri Pertanian 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
14. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
15. Menteri Perhubungan 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
16. Menteri Kelautan dan Perikanan 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
17. Menteri Ketenagakerjaan 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
18. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
19. Menteri Kesehatan 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
20. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
21. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
22. Menteri Sosial 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
23. Menteri Agama 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
24. Menteri Pariwisata 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
25. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
26. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
27. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
28. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
29. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
31. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
32. Menteri Pemuda dan Olahraga 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.
33. Menteri Sekretaris Negara 2014 – 2019
    Rp 18.648.000 per bulan.

Job Desk

Sebagai praktisi HR & HC dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, ga mudah ngejawab job description Menteri periode 2014-2019 secara spesifik. Job description menteri ga se- straightforward job description posisi di perusahaan swasta. Tugas dan tanggung jawabnya sangat luas dan bergantung pada kementerian yang dipimpin. Namun, secara umum, bisa dijabarkan beberapa poin penting:

1. Perumusan Kebijakan: Menteri bertanggung jawab merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang kementerian-nya. Ini termasuk menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, dan merancang solusi yang selaras dengan visi dan misi pemerintahan. Kalo ada regulation baru, dia yang memastikan implementasinya.

2. Penganggaran dan Pengelolaan Keuangan: Menteri mengawasi dan memastikan efektifitas anggaran kementerian-nya. Kau harus memastikan penggunaan anggaran sesuai dengan rencana dan akuntabel.

3. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Meskipun ga sedetail HR Manager di perusahaan, Menteri memimpin dan mengelola human capital di kementerian-nya. Ini termasuk penempatan, pengembangan, dan evaluasi pegawai.

4. Koordinasi dan Kerjasama: Menteri harus berkoordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal, termasuk kementerian lain, lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil.

5. Pelaporan dan Akuntabilitas: Menteri wajib melaporkan kinerja kementerian-nya kepada Presiden dan DPR. Kau harus memastikan kinerja sesuai target dan akuntabel.

6. Representasi: Menteri mewakili pemerintah di berbagai forum, baik di tingkat nasional maupun internasional.

7. Perencanaan Strategis: Menteri bertanggung jawab mengembangkan strategic plan jangka panjang untuk kementerian-nya.

8. Pengawasan dan Evaluasi: Menteri bertanggung jawab mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di kementerian-nya untuk memastikan efisiensi dan efektivitas.

Perlu diingat, ini cuma gambaran umum. Job description setiap menteri berbeda-beda tergantung pada kementerian-nya, visi dan misi pemerintahan saat itu, serta perkembangan situasi politik dan ekonomi. Untuk detail yang lebih spesifik, kau perlu melihat website resmi kementerian terkait atau dokumen pemerintah lainnya.

Skill yang Dibutuhkan

Sebagai praktisi HR & HC berpengalaman lebih dari 5 tahun, aku bisa bilang kalo menjadi Menteri periode 2014-2019 membutuhkan skillset yang sangat luas dan kompleks, ga cuma sekedar kemampuan teknis. Ini campuran hard skills dan soft skills yang saling berkaitan. Berikut beberapa skill kunci yang dibutuhkan:

Hard Skills:

• Pemahaman Kebijakan Publik: Ini mutlak. Kau harus paham betul bagaimana sistem pemerintahan, regulasi, dan proses pembuatan kebijakan di Indonesia. Kalo ga paham ini, susah buat merumuskan kebijakan yang efektif dan efisien.
• Pengelolaan Keuangan Negara: Menteri bertanggung jawab atas anggaran kementerian-nya. Kemampuan mengelola keuangan negara, memahami budgeting, dan melakukan financial planning sangat penting.
• Analisis Data dan Informasi: Kemampuan menganalisis data dan informasi dari berbagai sumber, mengambil kesimpulan yang tepat, dan membuat keputusan berdasarkan data sangat krusial. Di era sekarang, data driven decision making ga bisa dihindari.
• Keahlian Komunikasi Publik: Menteri harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan berbagai stakeholder, baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan presentasi, public speaking, dan menulis laporan yang jelas dan ringkas sangat dibutuhkan.
• Keahlian Negosiasi dan Problem Solving: Kemampuan bernegosiasi dan menyelesaikan masalah dengan efektif merupakan aset penting. Menteri sering berhadapan dengan berbagai konflik kepentingan dan tantangan.
• Pengalaman Manajerial: Pengalaman mengelola tim yang besar dan kompleks, menetapkan target, dan memonitor kinerja merupakan nilai tambah.

Soft Skills:

• Kepemimpinan: Menteri adalah pemimpin, harus mampu memotivasi tim, membangun teamwork, dan menginspirasi bawahan.
• Integritas dan Etika: Kepercayaan publik sangat penting. Menteri harus menunjukkan integritas dan etika yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.
• Kemampuan Beradaptasi: Situasi politik dan ekonomi selalu berubah. Menteri harus mampu beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi perubahan.
• Pengambilan Keputusan: Kemampuan membuat keputusan yang tepat, cepat, dan tegas di tengah tekanan dan ketidakpastian juga sangat penting.
• Ketahanan Mental: Jabatan Menteri penuh tekanan. Kau butuh ketahanan mental yang kuat buat menghadapi kritik, tantangan, dan tekanan.
• Jaringan dan Relasi: Membangun dan memelihara hubungan baik dengan berbagai stakeholder sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan kolaborasi.

Intinya, menjadi Menteri membutuhkan gabungan skill yang luas, baik teknis maupun manajerial. Kalo kau ga punya kombinasi skill ini secara seimbang, sulit buat berhasil menjalankan tugas sebagai Menteri.

Baca Juga

Cara Menjadi

Sebagai praktisi HR & HC dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, aku ga bisa kasih kau step-by-step guide pasti untuk jadi Menteri periode 2014-2019. Jalur menuju jabatan menteri itu kompleks dan ga selalu terprediksi. Namun, bisa aku uraikan beberapa faktor kunci yang umumnya berperan:

1. Prestasi dan Pengalaman: Ini yang paling penting. Kau butuh rekam jejak yang solid, baik di bidang profesional maupun di ranah publik. Pengalaman memimpin organisasi besar, menangani proyek skala besar, atau membuktikan kapabilitas dalam bidang tertentu sangat krusial. Kalo kau punya track record yang bagus dalam menyelesaikan masalah dan mencapai target, itu akan menjadi poin plus.

2. Keahlian dan Keterampilan: Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, skillset yang dibutuhkan menteri sangat luas. Kau harus punya hard skills (misalnya, pemahaman kebijakan publik, manajemen keuangan) dan soft skills (misalnya, kepemimpinan, komunikasi, negosiasi) yang mumpuni.

3. Afiliasi Politik: Di Indonesia, sistem politik sangat berpengaruh. Biasanya, menteri berasal dari partai politik yang berkuasa atau memiliki hubungan dekat dengan pemegang kekuasaan. Keanggotaan dan aktivitas di partai politik biasanya menjadi jalan masuk.

4. Dukungan dan Jaringan: Membangun networking yang kuat sangat penting. Kau harus punya hubungan baik dengan tokoh-tokoh penting di pemerintahan, partai politik, dan masyarakat. Dukungan dari para stakeholder ini bisa menjadi penentu.

5. Kesempatan dan Keberuntungan: Ada unsur keberuntungan dan kesempatan yang ga bisa diabaikan. Kadang, kebetulan atau situasi politik tertentu membuka jalan bagi seseorang untuk naik ke posisi menteri.

6. Reputasi dan Citra Publik: Menteri adalah figur publik. Kau harus punya reputasi yang baik dan citra positif di mata masyarakat. Skandal atau kontroversi bisa menjadi penghalang besar.

Singkatnya, jalan menuju kursi menteri itu panjang, penuh persaingan, dan membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan sedikit keberuntungan. Ga ada rumus pasti, tapi fokuslah pada membangun kapasitas diri, menunjukkan prestasi, dan membangun relasi yang kuat. Kalo kau berhasil dalam ketiga hal ini, peluang kau akan lebih besar.

Gaji {{resume}}? Sisihkan minimal 20%, bahkan lebih kalo memungkinkan! Dengan {{judul}}, kau bakal tau caranya. Fakta unik: Warren Buffet, salah satu investor terkaya dunia, memulai investasinya dengan uang saku!

Masa ga mau ikutan jejaknya?

Share artikel ini ke temen dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan peluang untuk menghasilkan dari baca & share artikel ini.

Mulai invest sekarang juga! 🚀

Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Menteri Periode 2014 – 2019?

Masih pengen tau tulisan berkaitan Menteri Periode 2014 – 2019 lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.

FAQ

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.