Ini adalah Exclusive Content untuk member kekitaan. Aku bantu review biar temen2 tau apakah udah bener dan tau petanya mau kemana, biar ga tersesat.
Salam #MasBro #MbakBro
PERSONAL BRANDING MAPING
SEASON 1.0
Episode 04
Series review Personal Branding member2 kekitaan.
1️⃣ Siapa Riska dan Kenapa Brand-nya Menarik untuk Dibahas
Riska (@riska.id) adalah praktisi Talents Mapping yang dulunya seorang IRT pekerja galau resign.
Sekarang, ia dikenal karena membantu para ibu dan pekerja menemukan potensi diri, supaya bisa membangun side income yang sesuai dengan bakat dan perannya di keluarga.
Bio-nya di Threads udah bicara banyak:
💼 Dulu IRT pekerja yang galau resign
🎯 Bantu IRT pekerja kenali potensi biar tau side income yang tepat
📩 Free ebook side income sesuai bakat 👇
Kalimat sederhana, tapi punya positioning kuat: teman seperjalanan yang bantu orang lain menemukan arah hidupnya.
2️⃣ Kesesuaian Antara Brand Plan dan Konten Nyata
Dari hasil analisis antara Brand Mapping (PDF) dan konten aktual di Threads, hasilnya nyaris selaras 100%.
Berikut ringkasannya:
- Identitas utama: “Praktisi Talents Mapping yang bantu orang kenali potensi.”
→ Sekarang udah muncul jelas di setiap postingan. - Target audiens: IRT dan pekerja usia 30–45 tahun yang galau resign.
→ Sudah tercermin di semua konten, terutama lewat quiz, refleksi, dan cerita nyata. - Value proposition: “Kenali potensi diri biar tau side income yang tepat.”
→ Konsisten dari bio, CTA, sampai isi konten. - Tone of voice: Hangat, empatik, spiritual ringan, dan ga menggurui.
→ Persis seperti yang direncanakan di mapping. - Konten: Edukasi ringan + storytelling + call to action yang manusiawi.
→ Efektif membangun trust audiens.
Satu-satunya catatan: proof visual (testimoni & progress nyata) masih perlu diperbanyak supaya kepercayaan audiens makin tinggi.
3️⃣ Analisis dan Rating Keselarasan Brand
Biar gampang dibaca, berikut penilaian setiap dimensi branding Riska:
- 🎯 Identitas & Audiens: 9/10
Sudah fokus, niche jelas, dan pesan tersampaikan. - 💬 Tone & Bahasa: 9.5/10
Hangat, jujur, dan relatable — kayak ngobrol dengan teman dekat. - 💡 Value Proposition: 8.5/10
Nilai manfaatnya konkret, tapi masih bisa diperkuat lewat visual proof. - 📸 Proof & Kredibilitas: 7/10
Ada cerita sukses, tapi bukti visual belum rutin muncul. - 📆 Konten & Eksekusi: 8/10
Konsisten, ringan, dan relevan.
Skor Total: ⭐ 8.6 / 10
Brand Riska udah “hidup dan bernyawa” — tinggal ditambah bukti nyata supaya makin dipercaya.
4️⃣ Rekomendasi Strategi Penguatan Personal Branding
Berikut beberapa strategi yang bisa langsung diterapkan Riska (atau siapa pun yang punya niche serupa):
A. Terapkan Pola 3T+1P
Gunakan siklus mingguan yang ringan dan konsisten:
- Tes: mini quiz bakat (misal A/B/C post).
- Tips: satu langkah praktikal untuk audiens.
- Testimoni: tampilkan hasil nyata (sebelum-sesudah).
- Promo: ajakan ke ebook, tes, atau sesi konsultasi.
➡️ Bikin engagement naik tanpa harus jualan keras.
B. Bangun Proof Kecil Tapi Konsisten
Bukti sederhana jauh lebih efektif daripada klaim besar.
Contohnya:
- “8 dari 10 ibu yang ikut sesi bilang, capek mereka bukan karena kerja, tapi karena salah jalur.”
- “Sebelum ikut tes: bingung. Setelah tes: tahu ide side income-nya.”
- Screenshot chat (dengan izin, nama di-blur).
➡️ Proof kecil = trust besar.
C. Buat Identitas Visual yang Mudah Diingat
Gunakan elemen visual sederhana tapi konsisten:
- Warna khas: sage, olive, krem lembut.
- Font minimalis: Poppins / Inter.
- Emoji khas: 🎯🌱💛
Biar setiap kali orang scroll, langsung mikir: “Ini pasti kontennya Riska.”
D. CTA yang Hangat dan Personal
Hindari CTA kaku seperti “klik link di bawah”.
Ganti dengan:
🎁 “Ketik ‘Tes’, aku kirim link buat tau side income sesuai bakatmu.”
Nada seperti ini bikin audiens ngerasa dekat, bukan “target jualan”.
E. Buat Jadwal Eksekusi
Konsisten lebih penting daripada banyak:
- Harian: 1 post (rotasi Tes–Tips–Testimoni–Promo).
- Mingguan: 1 konten funnel (free ebook / sesi).
- Bulanan: recap hasil dan ajak audiens masuk sesi baru.
5️⃣ Kesimpulan Akhir
Riska adalah contoh nyata bahwa personal branding bukan soal tampil keren, tapi soal kejujuran arah dan konsistensi pesan.
Dia udah punya pondasi kuat — tone hangat, nilai jelas, dan funnel hidup.
Langkah berikutnya adalah menampilkan hasil nyata dan memperkuat identitas visual.
“Brand kuat itu bukan soal banyak follower,
tapi soal seberapa jujur kau jadi dirimu sendiri sampai orang lain percaya itu.” 🌿
❓FAQ:
1. Apa itu Talents Mapping?
Talents Mapping adalah metode mengenali kekuatan alami seseorang, supaya tau pekerjaan, bisnis, atau aktivitas yang paling sesuai dengan potensi dirinya.
2. Kenapa Personal Branding Penting untuk Praktisi Talents Mapping?
Karena audiens perlu percaya dulu pada “si praktisi”, baru mau percaya pada metodenya. Personal branding jadi jembatan antara kompetensi dan kepercayaan.
3. Gimana cara mulai bangun personal branding kayak Riska?
Mulailah dari tiga langkah sederhana:
- Tentukan niche dan siapa audiensmu.
- Buat pesan utama yang jelas (“aku bantu siapa untuk apa”).
- Posting konten yang sesuai dengan nilai itu secara konsisten.
4. Apa tantangan utama membangun brand personal?
Konsistensi dan kejujuran arah. Banyak kreator gagal karena lebih fokus kelihatan keren daripada memberi dampak.
5. Bagaimana mengukur keberhasilan personal branding?
Lihat bukan dari follower, tapi dari tiga hal:
(1) Engagement organik,
(2) Trust audiens (DM, testimoni, interaksi), dan
(3) Konversi natural (orang datang sendiri karena percaya).

Kalo kau pengen bantu aku review arah brand-mu juga,
komen “AKU MAU REVIEW BRAND” atau DM langsung.
Kita bahas bareng, biar brand-mu bukan cuma dilihat — tapi juga diingat & dipercaya.
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.