Gaji Hakim Rp20.641.004.294.100-Rp{{nominal_1b}} per bulan. Itu sama dengan Rp247.692.051.529.200 per tahun, atau bahkan bisa Rp{{nominal_12b}} per tahun.📈
Salam #MasBro #MbakBro
Berikut rincian gaji sebagai Hakim :
Struktur Gaji
Ini Struktur Gaji untuk Hakim :
- Hakim Golongan III Masa Kerja < 1 Tahun, Tahun 2021
Rp2.064.100. - Hakim Golongan III Masa Kerja 1-2 Tahun, Tahun 2021
Rp2.125.700. - Hakim Golongan III Masa Kerja 3-4 Tahun, Tahun 2021
Rp2.189.200. - Hakim Golongan III Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2021
Rp2.254.600. - Hakim Golongan III Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2021
Rp2.347.100. - Hakim Golongan III Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2021
Rp2.450.100. - Hakim Golongan III Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2021
Rp2.557.600. - Hakim Golongan III Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021
Rp2.669.800. - Hakim Golongan III Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2021
Rp2.787.000. - Hakim Golongan III Masa Kerja 17-18 Tahun, Tahun 2021
Rp2.909.300. - Hakim Golongan III Masa Kerja 19-20 Tahun, Tahun 2021
Rp3.037.000. - Hakim Golongan III Masa Kerja 21-22 Tahun, Tahun 2021
Rp3.170.300. - Hakim Golongan III Masa Kerja 23-24 Tahun, Tahun 2021
Rp3.309.400. - Hakim Golongan III Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2021
Rp3.454.600. - Hakim Golongan III Masa Kerja 27-28 Tahun, Tahun 2021
Rp3.606.200. - Hakim Golongan III Masa Kerja 29-30 Tahun, Tahun 2021
Rp3.764.500. - Hakim Golongan III Masa Kerja 31-32 Tahun, Tahun 2021
Rp3.929.700. - Hakim Golongan IV Masa Kerja < 1 Tahun, Tahun 2021
Rp2.436.100. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 1-2 Tahun, Tahun 2021
Rp2.508.900. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 3-4 Tahun, Tahun 2021
Rp2.583.800. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 5-6 Tahun, Tahun 2021
Rp3.140.500. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 7-8 Tahun, Tahun 2021
Rp2.740.400. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 9-10 Tahun, Tahun 2021
Rp2.822.200. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 11-12 Tahun, Tahun 2021
Rp2.906.500. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 13-14 Tahun, Tahun 2021
Rp3.004.900. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 15-16 Tahun, Tahun 2021
Rp3.136.800. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 19-20 Tahun, Tahun 2021
Rp3.418.200. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 25-26 Tahun, Tahun 2021
Rp3.888.200. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 17-18 Tahun, Tahun 2021
Rp3.372.700. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 21-22 Tahun, Tahun 2021
Rp3.568.200. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 27-28 Tahun, Tahun 2021
Rp4.058.800. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 29-30 Tahun, Tahun 2021
Rp4.237.000. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 23-24 Tahun, Tahun 2021
Rp3.724.800. - Hakim Golongan IV Masa Kerja 31-32 Tahun, Tahun 2021
Rp4.422.900.
Job Desk
Gimana ya, ngejelasin job desc Hakim itu? Soalnya agak susah disederhanakan, karena kerjanya kompleks banget. Bayangin aja, dia ngambil keputusan yang bisa ngubah hidup orang lain. Bukan cuma baca berkas doang, lho.
Secara garis besar, tugas utamanya adalah mengupayakan keadilan. Caranya? Dia harus:
Mempelajari kasus: Kau baca semua evidence, kesaksian, dokumen, dan segala sesuatu yang berhubungan sama kasus yang ditanganinya. Ini butuh ketelitian dan pemahaman hukum yang mendalam, ga asal-asalan.
Menilai bukti: Kau harus bisa membedakan mana bukti yang kuat, mana yang lemah, mana yang reliable, mana yang nggak. Ini butuh pengalaman dan judgement yang bagus, ga cuma baca aja. Harus bisa ngecek keaslian dan konsistensi bukti.
Menerapkan hukum: Setelah mempelajari semua bukti, kau harus menerapkan hukum yang berlaku. Ini bukan cuma menghafal pasal, tapi juga memahami konteks dan spirit hukum itu sendiri. Kadang ada grey area, jadi harus bijak.
Memutuskan perkara: Setelah semua dipertimbangkan, kau akan membuat putusan. Putusan ini harus berdasarkan hukum, fakta, dan rasa keadilan. Ga bisa asal ngecap, harus ada alasan yang jelas dan terukur. Ini bagian yang paling penting dan menentukan.
Mengawasi jalannya persidangan: Kau memastikan persidangan berjalan dengan tertib, adil, dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Ini termasuk mengendalikan para pihak yang terlibat dan memastikan semua hak mereka terpenuhi.
Menulis putusan: Setelah memutuskan perkara, putusan tersebut harus ditulis secara rinci dan sistematis, dengan alasan yang jelas dan terukur. Ini penting banget buat memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Gak cuma itu, seorang Hakim juga butuh kemampuan komunikasi yang bagus buat memahami para pihak yang terlibat, memimpin sidang, dan menyampaikan putusannya dengan jelas. Dia juga harus punya integritas yang tinggi, adil, dan ga terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun. Multitasking dan manajemen waktu yang baik juga penting, karena mereka biasanya menangani banyak kasus sekaligus.
Singkatnya, jadi Hakim itu ga cuma duduk di kursi, tapi butuh keahlian, pengalaman, dan integritas yang mumpuni buat menjalankan tugasnya. Kerjanya berat, tanggung jawabnya besar, tapi dampaknya besar juga bagi masyarakat.
Skill yang Dibutuhkan
Jadi Hakim itu ga cuma soal pintar baca undang-undang, lho. Butuh banyak skill yang harus diasah, bayangin aja, keputusan kau bisa mengubah hidup orang lain. Jadi, harus bener-bener siap.
Secara umum, ini beberapa skill penting yang dibutuhkan:
Pemahaman Hukum yang Kuat: Ini dasar banget. Kau harus banget paham berbagai macam hukum, dari hukum pidana, perdata, administratif, sampai hukum konstitusi. Ga cuma hafal pasal aja, tapi juga harus ngerti konteks dan aplikasinya. Ini butuh belajar terus menerus, karena hukum itu dinamis.
Analisis dan Critical Thinking: Kau harus bisa menganalisis fakta, bukti, dan argumen dari berbagai pihak secara kritis. Membedakan mana yang relevan, mana yang ga, mana yang bias, mana yang objektif. Ini butuh ketelitian dan kejelian yang luar biasa.
Kemampuan Menulis yang Baik: Putusan hakim itu jadi dokumen resmi. Jadi, kau harus bisa menulis dengan jelas, sistematis, dan terstruktur. Gak boleh ambigu, harus mudah dipahami semua orang.
Komunikasi yang Efektif: Kau harus bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari terdakwa, pengacara, saksi, sampai masyarakat umum. Harus bisa menjelaskan hal yang kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami, dan juga bisa mengendalikan jalannya persidangan.
Kemampuan Mengambil Keputusan: Ini inti dari pekerjaan hakim. Kau harus bisa membuat keputusan yang adil, objektif, dan berdasarkan hukum yang berlaku. Kadang harus menghadapi dilema, jadi harus punya judgement yang bagus dan berani mengambil tanggung jawab atas keputusanmu.
Integritas dan Etika yang Tinggi: Ini penting banget. Kau harus jujur, objektif, dan ga bisa terpengaruh oleh tekanan dari pihak mana pun. Kepercayaan publik terhadap sistem peradilan sangat bergantung pada integritas hakim.
Manajemen Waktu dan Multitasking: Biasanya hakim menangani banyak kasus sekaligus. Jadi, kau harus bisa mengatur waktu dengan baik, memprioritaskan tugas, dan menyelesaikan semuanya dengan efisien.
Kemampuan Public Speaking: Kalo kau harus memimpin sidang, kau butuh kemampuan public speaking yang bagus. Supaya bisa menyampaikan hal-hal penting dengan jelas dan meyakinkan.
Intinya, jadi Hakim itu butuh skill yang lengkap dan terintegrasi. Bukan cuma pengetahuan hukum, tapi juga kemampuan interpersonal, intelektual, dan moral yang tinggi. Butuh proses belajar dan pematangan yang panjang.
Cara Menjadi
Jalan untuk jadi Hakim itu panjang dan ga mudah, ya. Bukan cuma baca buku hukum terus lulus ujian aja. Butuh dedikasi, kesabaran, dan kerja keras yang luar biasa. Bayangin, kau akan memegang amanah besar: keadilan.
Secara umum, begini alurnya:
Pendidikan Formal: Kau harus punya pendidikan hukum yang tinggi, minimal Sarjana Hukum (S.H.). Lalu, kalo mau lebih spesialisasi, bisa lanjut ke Magister Hukum (S.H., M.Hum.) atau bahkan Doktor (S.H., Dr.). Semakin tinggi pendidikan, semakin banyak pengetahuan dan skill yang kau kuasai. Ini jadi bekal penting.
Pengalaman Kerja: Ini poin penting yang sering dilewatkan. Setelah lulus, ga langsung bisa jadi Hakim. Biasanya ada jalur karier yang harus kau lalui. Bisa jadi lawyer, asistensi dosen di fakultas hukum, atau bekerja di lembaga pemerintahan yang berkaitan dengan hukum. Pengalaman ini penting banget buat mengasah kemampuan analisis, problem solving, dan pengambilan keputusan dalam konteks dunia nyata. Ini ngajarin kau bagaimana hukum diterapkan di lapangan.
Tes Seleksi Calon Hakim: Nah, ini tahap krusialnya. Setelah punya pengalaman kerja yang cukup, kau baru bisa mendaftar sebagai calon Hakim. Proses seleksinya ketat banget, termasuk tes tertulis, tes wawancara, tes kesehatan, dan tes psikologi. Semua itu dirancang buat nyari orang yang punya integritas, kemampuan analisis yang mumpuni, dan mental yang kuat. Persaingan pun sangat ketat. Ga semua yang daftar bisa lolos.
Pendidikan dan Pelatihan: Kalo kau lolos seleksi, kau akan mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus yang diadakan oleh lembaga yang berwenang. Ini buat melatih kemampuan dan pemahaman hukum yang lebih mendalam, juga etika dan kepribadian yang sesuai untuk seorang Hakim.
Pengangkatan Sebagai Hakim: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan, kau akan diangkat sebagai Hakim. Biasanya dimulai dari tingkat yang lebih rendah, terus naik pangkat seiring dengan pengalaman dan kinerja.
Karier Berkelanjutan: Menjadi seorang Hakim bukanlah akhir dari perjalanan. Ini adalah awal dari karier panjang yang menuntut pembelajaran dan pengembangan diri secara berkelanjutan.
Intinya, prosesnya panjang, persaingenya ketat, dan butuh dedikasi tinggi. Tapi kalo kau punya passion di bidang hukum dan keinginan kuat untuk menegakkan keadilan, maka ini bisa jadi jalan yang tepat untuk kau. Jangan lupa selalu belajar, perbaharui pengetahuan hukummu, dan selalu jaga integritas.
#hidupdariKARYA
Gaji Rp 5 juta? Sisihkan 10% aja—Rp 500.000—untuk investasi! Fakta unik: Warren Buffett, salah satu investor terhebat di dunia, mulai investasi di usia 11 tahun dengan uang jajannya. Ga perlu banyak, yang penting konsisten.
Masa ga mau ikutin jejaknya?
Bagikan artikel ini ke teman dan keluargamu! Mereka juga bisa dapat insight berharga dan cuan dari membaca & membagikan artikel ini. Yuk, mulai investasi sekarang juga! 🚀
Gimana nih?
Udah kebayang kan gimana serunya jadi Hakim?
Masih pengen tau tulisan berkaitan Hakim lainnya, cek pertanyaan Faling sering Aku ditanyaQin dibawah ini.
FAQ
Berapa bayaran hakim?
tunjangan jabatan antara Rp 12-37 juta
Kapan gaji hakim mulai naik?
18 Oktober 2024
Berapa gaji hakim MK?
Kisaran penghasilan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.
Hakim lulusan apa?
Fakultas Hukum
Berapa gaji hakim kelas 2?
Rp11.900.000
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
Sumber
BPK. 2016. PP No 74 Tahun 2016. peraturan.bpk.go.id/Details/5795/pp-no-74-tahun-2016. kita baca pukul 19:11 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
PINA. 2016. Menggiurkan! Segini Gaji Hakim dan Tunjangan di Setiap Golongan. pina.id/artikel/detail/menggiurkan-segini-gaji-hakim-dan-tunjangan-di-setiap-golongan-4sbxmed8t9m. kita baca pukul 19:11 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Tepo.co. 2024. Ini Rincian Besaran Gaji Hakim setelah Resmi Dinaikkan. www.tempo.co/ekonomi/ini-rincian-besaran-gaji-hakim-setelah-resmi-dinaikkan-1096503. kita baca pukul 19:12 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
MK RI. 2024. MK: Laporan Keuangan Selalu Berpredikat Waja. www.mkri.id/index.php. kita baca pukul 19:12 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
Jentera. 2024. Kuliah Jurusan Hukum : Jangan Termakan Mitos!. www.jentera.ac.id/blog/kuliah-jurusan-hukum-jangan-termakan-mitos. kita baca pukul 19:13 WIB hari Minggu, 13 April 2025.
detik.com. 2024. Rincian Gaji dan Tunjangan Hakim Terbaru Sesuai PP Nomor 44. www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7601723/rincian-gaji-dan-tunjangan-hakim-terbaru. kita baca pukul 19:13 WIB hari Minggu, 13 April 2025.